Thursday, April 26, 2012

Ulos yang Indah dari Desa Jangga Indonesia


Ulos yang Indah dari Desa Jangga Indonesia

 
DARI celah berongga sebuah bilik, wanita paruh baya terlihat santai menenun sebuah kain ulos yang memiliki corak khas dan rumit. Perlahan namun pasti, benang-benang itu terangkai menjadi kesatuan indah yang identik dengan Jangga, sebuah desa tradisional Batak di tepi Gunung Simanuk-Manuk, Sumatra Utara.

Di desa yang sebagian besar belum tersentuh modernisasi ini, kegiatan menenun akan mudah Anda temukan karena Desa Jangga paling terkenal sebagai penghasil kain ulos yang indah.

Pada masyarakat tradisional Batak, ulos telah memainkan peran penting. Bukan hanya digunakan sebagai pakaian tetapi juga disajikan pada acara-acara ritual seperti kelahiran, kematian dan pernikahan.

Sebagai komunitas tenun yang terkenal, di Desa Jangga Anda akan dapat menemukan semua jenis ulos yang berbeda.

Selain melihat keindahan kain ulos, Anda juga dapat merasakan pengalaman hidup tradisional Batak, mulai dari kebudayaan yang unik sampai keramahan dari orang-orang Batak asli.

Rumah-rumah tradisional dengan atapnya yang khas dan sisa-sisa peninggalan raja-raja Batak berabad-abad lalu termasuk monumen Raja Tambun dan Raja Manurung, juga merupakan tampilan yang tidak boleh dilewatkan

Untuk merasakan pengalaman keajaiban suasana lokal di desa ini, cara yang paling tepat adalah dengan dengan berjalan kaki sambil membawa kamera. Namun bila ingin mengambil gambar, Anda sebaiknya meminta izin terlebih dahulu dari penduduk setempat.

Mengenai oleh-oleh, benda yang bisa dibawa dari desa Jangga tentu saja kain ulos meskipun harganya akan sedikit mahal. Bila ingin sovenir lain, Anda bisa mendapatkannya di Parapat, mulai dari kaus atau gantungan kunci.

Desa Jangga terletak di pinggir Gunung Simanuk-manuk, sekitar 24 km dari Danau Toba. Ini adalah salah satu dari sejumlah desa Batak asli, termasuk Lumban Nabolon, Tonga-Tonga Sirait Uruk, Janji Matogu, Sihubak hubak, Siregar, Sigaol, Silalahi Toruan Muara dan Tomok Sihotang.

Perjalanan menuju desa ini, bisa diakses dari Medan dengan menggunakan taksi atau bis umum ke Parapat yang akan memakan waktu 4-6 jam. Parapat adalah sebuah kota tujuan wisata di tepi Danau Toba, tepatnya berada di wilayah Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara.

Parapat menjadi salah satu titik persinggahan penting dari Jalan Raya Lintas Sumatra bagian barat yang menghubungkan Medan dengan Padang. Dari Parapat, Anda dapat menyewa mobil untuk sampai ke tepi Gunung Simanuk-Manuk, tempat dimana desa Jangga berada.

Sumber:
http://archive.kaskus.us/thread/4762153

No comments:

Post a Comment