• Ikan Mas Danau Toba Terancam Punah


     Rabu, 24 Agustus 2011 12:59 wib

     MEDAN - Populasi ikan tawar di Danau Toba terancam punah akibat pencemaran limbah, penangkapan liar, serta menjamurnya keramba jaring apung. Padahal pada 2003 Danau Toba mampu menghasilkan 400 ribu ton ikan tawar. Sementara pada 2004 meningkat menjadi 550 ribu ton.

    Dikhawatirkan spesies Ikan Mas di Danau Toba yang dulu mampu menembus pasar ekspor ke Jepang, Amerika Serikat, dan negara-nagera Eropa, akan tinggal cerita saja.

    Prihatin terhadap ekosistem Danau Toba, para seniman Batak yang tergabung dalam Toba Nature mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk peduli terhadap kelestarian Danau Toba. Dalam kesempatan ini Ketua Komisi VIII DPR Effendi MS Simbolon menabur ratusan ribu bibit Ikan Mas ke Danau Toba.

    “Sudah seharusnya Danau Toba menjadi kepedulian nasional karena Danau Toba bukan hanya milik orang Batak atau marga per marga, melainkan juga milik dunia,” ujarnya di Medan, Sumatera Utara, Rabu (24/8/2011).

    Atas kepeduliannya terhadap kelestarian Danau Toba, Effendi MS Simbolon mendapat cendera mata anyaman topi yang terbuat dari limbah enceng gondok yang tumbuh subur di Danau Toba, serta olos khas batak.

    Danau Toba adalah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer. Danau Toba sudah sejak lama menjadi ikon wisata yang sangat penting di Sumatera Utara.

    Di masa lampau jika berbicara tentang Danau Toba, maka kita berbicara keindahan, keajaiban karya tuhan, ditambah pula dengan cerita tentang kekayaan budaya batak di pinggiran Danau Toba. Cerita ini ternyata mampu mengundang turis manca negara dan domestik untuk datang berkunjung.

    Namun sekarang cerita tentang Danau Toba berubah menjadi kisah pencemaran air. Cerita ini akibat tidak disiplinnya masyarakat setempat mengelola limbah rumah tangga. Lebih konyolnya lagi, pengusaha perhotelan pun turut membuang limbahnya ke Danau Toba. Di Danau Toba juga menjamur kerambah jaring apung yang merusak ekosistem.
    (Jimmy Panggabean/SUN TV/ful)


    Sumber: