Monday, April 30, 2012

Danau Toba Mau Meletus Maha-Dahsyat


Danau Toba Mau Meletus Maha-Dahsyat


Sabtu, 02-April-2005, 05:44:49

Sydney, AFP -- Pakar geologi memang lagi laris. Kemarin giliran Profesor Ray Cas dari Shool of Geosciences di Monash University yang bicara. Katanya, Indonesia beresiko mengalami letusan super luar biasa dan dan teramat maha-dahsyat yang bakal menumbangkan rekor gempa Desember lalu di Aceh dan Senin lalu di Nias. Dan yang akan meletus adalah... Danau Toba... salah satu gunung berapi terbesar di dunia.

Toba, kata Cas, terakhir kali meletus sekitar 73 ribu tahun silam. Letusannya amat luar biasa sehingga mengubah iklim dunia saat itu. ''Letusannya mengibatkan hujan debu dan batu hingga 1.000 kubik kilometer ke atmosfir. Akibatnya, sinar matahari jadi terhalang masuk ke bumi dan menyebabkan bumi seolah kembali ke zaman es,'' kata pak profesor Cas.

''Letusann ya hanya bisa ditandingin oleh asteroid raksasa yang menghantam bumi,'' tambah cas, seolah mengingatkan kita pada film Armagedon yang dibintangi Bruce Willis.

Toba bisa begitu karena, sama seperti sudah dibilang Profesor Mac Clousky ketika bicara akan datangnya gempa yang membela dua Banda Aceh, karena di bawahnya ada jalur patahan gempa yang berwujud seperti garis tengah Sumatera.

Kapan letusan maha dahsyat itu bakal terjadi? ''Yang pasti, ia akan terjadi. Mungkin kurang dari 50 tahun, atau mungkin 1.000 tahun lagi. Pokoknya, ia akan meletus,'' sahut Cas.

Bukan hanya Toba, di negara lain pun bibit-bibit gunung berapi raksasa sudah banyak ditemukan. Mulai dari Itali, Amerika Selatan, Amerika Serikat, sampai Selandia Baru. Saat ini yang sudah matang dan siap beraksi adalah Gunung Taupo di Selandia Baru.

''Taupo punya siklus letusan 2.000 tahun sekali, dan tepat 2.000 tahun yang lalu ia sudah meletus,'' kata Cas, mengisyaratkan Gunung Taupo bakal meletus dahsyat tahun ini juga.

Letusan aneka gunung berapi itu, lanjut Cas, bisa menewaskan ratusan ribu dan bahkan mungkin juta orang. Juga ia akan membawa dampak serius bagi iklam, cuaca, dan produksi pangan.

'Sayang nya, kata Cas, ''gunung-gunung yang berpotensi meletus itu sekarang justru tidak di monitor dengan serius atau selayaknya. Kita mestinya belajar dari pengalaman buruk gempa dan tsunami di Aceh,'' tandas Cas. ©


Sumber

No comments:

Post a Comment