Monday, April 30, 2012

Pencemaran Danau Toba Butuh Kesadaran


Pencemaran Danau Toba Butuh Kesadaran


Sun, Oct 11, 2009 at 10:27 
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Simalungun, Karsel Sitanggang mengatakan, kesadaran bersama dari unsur masyarakat dan pemerintah setempat sangat diperlukan untuk mencegah pencemaran air di Danau Toba, Sumatra Utara.

“Danau Toba diharapkan menjadi objek wisata yang banyak digemari para wisatawan lokal maupun mancanegara, karena memiliki potensi alam yang sangat indah, termasuk ekosistem di dalamnya. Sehingga perlu disadari bahwa untuk mengembangkannya menjadi kawasan pariwisata yang `menjual`, mesti dijaga dan dilestarikan bersama,” katanya di Parapat, Minggu.

Menurut dia, terlebih lagi, dalam pengembangan kepariwisataan bukan hanya tugas dari para pemangku kebijakan (stakeholders), melainkan tugas seluruh pihak baik masyarakat, pengelola hotel bahkan pengelola industri lainnya.

Kesadaran yang timbul dari seluruh masyarakat dan pihak yang memiliki kaitan dengan pelestarian lingkungan dan ekosistem Danau Toba, katanya, diharapkan bisa mencegah ataupun meminimalisir dampak pencemaran lingkungan, khususnya kualitas air Danau Toba.

Selain itu, lanjutnya, karena kawasan Danau Toba termasuk bagian dari naungan tujuh kabupaten seperti Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Simalungun, Samosir, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi dan Karo, maka seluruh kabupaten terkait harus menjaga komitmen untuk melestarikannya.

Peran forum “Lake Toba Regional Managemen (LTRM)” yang dipelopori tujuh kabupaten itu yang terdiri dari berbagai dinas di antaranya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kehutanan, Perikanan, Peternakan, Perhubungan dan Bapedalda, diharapkan benar-benar berfungsi sesuai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) masing-masing.

Selama tahun 2009, Disbupdar Simalungun telah melakukan berbagai upaya penyuluhan kepada masyarakat agar menjadi warga sadar wisata, terkait pentingnya menjaga lingkungan, sehingga alam Danau Toba tetap bersih dan indah serta menjadi daya tari wisatawan lokal maupun mancanegara.
Warga setempat, Juwita Sinaga mengakui, saat ini kondisi air Danau Toba tidak sejernih tahun sebelumnya, penyebabnya diperkirakan karena penangkaran keramba dan juga limbah dari hotel.
Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Simalungun, Amran Sinaga mengatakan, memang saat ini terdapat beberapa lokasi dengan kondisi air berada di bawah ambang limbah, namun secara umum, kondisi air Danau Toba masih baik. “Tapi kita harus tetap waspada dan menjaga kebersihan air Danau Toba, agar tidak tercemar, sehingga para wisatawan bisa berenang tanpa khawatir akan pencemaran limbah,” ujarnya.(*an/z)


Sumber:

No comments:

Post a Comment