Ahli lingkungan khawatirkan Danau Toba akan punah
Wednesday, 03 February 2010 23:21
WASPADA ONLINE
(wordpress.com)
MEDAN - Sumber-sumber pencemaran di kawasan Danau Toba seperti pencemaran limbah, kotor/banyak sampah, pendangkalan akibat sedimentasi dan erosi, banyaknya eceng gondok, kadar asam tinggi, hutan gundul, tata ruang tidak sesuai peruntukan, lahan kritis semakin luas, stabilitas permukaan air fluktuatif dan populasi ikan berkurang sudah mencapai titik kritis.
Bila penyelematan kawasan Danau Toba diabaikan akan berdampak pada “matinya” Danau Toba berarti melenyapkam entitas suku Batak yang lahir dan berawal di Sianjur Mula-Mula, sebuah lokasi di Samosir sebagai asal usul tanah leluhur.
Pimpinan proyek International Tropical Timber Organization, Subarudi, mengatakan untuk menanggulangi tingkat kerusakan alam dan pencemaran lingkungan di sekitar wilayah Danau Toba diperlukan komitmen kuat dari tujuh pemerintah kabupaten/kota Dinas Kehutanan yang berada di kawasan Danau Toba untuk menunjukkan keseriusannya mengubah paradigma pengelolaan sistem keproyekan rehabilitasi hutan dan lahan dengan lebih berorientasi kepada pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan kebun bibit desa yang sudah terbangun agar kesinambungan rehabilitasi dapat terwujud.
Ahli lingkungan, A Ngaloken Ginting, mengatakan perlunya prioritas utama rehabilitasi pada areal yang berpotensi tinggi erosi seluas 16.226 hektar dan areal yang rawan longsor seluas 12.681 hektar. Areal tersebut diasumsi berada di dalam areal lahan kritis yang berada di Daerah Tangkapan Air Danau Toba.
Editor :AMIR SYARIF SIREGAR
No comments:
Post a Comment