• Rabu, 18 Mei 2011

    APA YANG HARUS KITA LAKUKAN MENGUSIR PT. TOBA PULP LESTARI (INDORAYON) ? MENGUBAH POLA PERJUANGAN RAKYAT UNTUK MENUTUP PT. TOBA PULP LESTARI (INDORAYON)




    1.DARI KONTRADIKSI POKOK KE KONTRADIKSI DASAR (ANTAGONIS)

    Negara adalah Alat untuk melanggengkan Kapitalis (Korporasi/Perusahaan Besar). Negara juga hadir untuk menciptakan pertentangan/perjuangan kelas antara Penindas dan Tertindas. PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon) adalah salah satu Korporasi/Perusahaan besar yang menindas (ekspansi) terhadap rakyat (tertindas) sebagai akibat dari ekspansi PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon). Kontradiksi pokok yang dimaksud disini adalah pertentangan antara rakyat dengan Pemerintah( pembuat kebijkan) yang memihak kepada Korporasi/Perusahaan Besar. Artinya tanpa ada kebijakan pemerintah (pembuat kebijakan sekaligus Eksekutif) dengan dukungan Legislatif dan Yudikatif maka tidak ada keberadaan dan tidak berjalannya produksi suatu perusahaan besar (korporasi) seperti PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon). Tetapi dengan kekuatan modal PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon), pemerintah (eksekutif) meniadakan penindasan yang dilakukan oleh PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon) terhadap rakyat di enam kabupaten di Sumatera Utara. Ketidakmampuan negara terhadap kekuatan modal(uang) dari segala aspek telah menghancurkan keberpihakan pemerintah terhadap rakyat terkena ekspansi PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon). Negara telah dibeli oleh PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon).

    Kita tentu masih ingat betapa besarnya gerakan rakyat menentang PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon) tahun 1997-1998, tapi PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon) tetap beroperasi sampai sekarang. Negara melalui kekuatan aparat (TNI dan POLRI) melindungi PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon). Intinya walaupun konflik di Porsea telah memakan korban dan pelanggaran HAM tentunya berasal dari penindasan PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon) tapi negara sampai sekarang masih berpihak dan melindungi PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon). Sejarah perjuangan gerakan rakyat melawan PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon) yang dulu sangat besar yang dikenal dengan Serikat Rakyat Porsea (SRB), sampai saat ini tidak mampu bertahan dan berkembang bahkan mengalami kehancuran Resistensi (Ketahanan) untuk mengusir PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon) dari muka bumi tanah Batak.

    Mari kita evaluasi perkembangan gerakan kita untuk melawan PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon). Kita telah mengalami kemunduran dari perjuangan sesungguhnya yang hanya bertumpu pada perjuangan legal-formal, kita selalu meghindari bahkan mengajari rakyat berjuang dengan Advokasi-advokasi yang tidak jelas. Bahkan banyak kawan-kawan yang lantang menyuarakan “TUTUP TPL” hidup dari issu tersebut. Kita sadar bahwa negara tidak berpihak terhadap kita, kita sadar bahwa hukum telah dapat dibeli. Tapi kenapa kita selalu menyerahkan keputusan dan kebijkan terhadap Negara (Pemerintah) ??? Media sehari-hari telah menelanjangi kita akan hal tersebut. Kita harus sadar bahwa kita sesungguhnya hanya perasaan (onani) bahwa kita punya kekuatan politik, padahal tidak. Mari kita lihat kawan-kawan yang mendampingi kasus-kasus yang berkonflik dengan PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon), sampai sekarang tidak ada yang selesai dan menang. Kita terlalu enak berbicara dan berjuang secara legal-formal yang tidak menghasilkan apa-apa. Kita tidak pernah mengarahkan rakyat melawan dengan kemampuan mereka dan dengan cara mereka. Kita terlalu takut terhadap bayang-bayang kita sendiri, padahal rakyat tidak takut dan berani mati untuk berjuang. Maka datanglah kita dan menghncurkan gerakan rakyat tersebut. Maka lahirlah FRUSTASI GERAKAN KITA karena perjuangan advokasi-advokasi sesuai program dan arahan Funding lembaga kita.

    Maka sudah saatnya kita bangun dan bangkit bahwa gerakan kita bukanlah harus bertumpu pada perjuangan legal-formal tapi harus dengan perjuangan ilegal tanpa penyerahan kebijakan terhadap pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat. Karena PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon) melakukan penindasan dengan segala cara, maka kita pun harus melakukan dengan segala cara untuk mengusir PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon). Kita harus sadar bahwa kekuatan kita telah tercabik-cabik oleh kekuatan modal. Maka kontradiksi pokok (antara rakyat dengan pemerintah) untuk saat ini telah tidak kontemporer berangkat dari kekuatan dan mudahnya gerakan kita dihancurkan.

    Kenapa harus kontradiksi dasar ??? karena kita tidak bisa lagi percaya terhadap pemerintah dan ditentukan juga kekuatan gerakan kita tidak mempunyai kekuatan untuk mengubah kebijakan. Kontradiksi dasar yang dimaksud disini adalah pertentangan rakyat tertindas (yang terkena ekspansi PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon)) dengan Penindas (PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon)). Disini kita bukan meniadakan negara tetapi kita meniadakan fungsi dan keberpihakan yang tidak berpihak kepada rakyat terindas (korban ekspansi PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon)). Peluang kita dari perjuangan legal-formal yang dialamatkan kepada pemerintah sudah tidak mungkin lagi, oleh sebab itu jalan yang kita tempuh saat ini harus bertentangan dengan PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon).

    Perjuangan bukan sekedar turun kejalan, tapi perjuangan dengan gerakan bawah tanah yang dapat merusak produksi dan rantai produksi PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon). Kerja-kerja kita harus tertutup dan rapi dengan gerakan individu-individu. Dan lebih efektif terhadap keinginan kita mengusir PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon). Gerakan kita harus menjadi hantu bagi PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon).

    2.Dari gerakan Legal-formal ke Perjuangan Ilegal

    Dalam hati dan pikiran Rakyat korban ekspansi PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon) telah tertanam kekecewaan dan emosi untuk mengusir PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon). Intinya sekarang adalah bagaimana kita memupuk dan mengembangkan kembali gerakan rakyat tersebut sehingga lahir harapan yang bisa dicapai untuk mengusir PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon). Sejarah perjuangan rakyat dimanapun akan hancur jika gerakan tersebut tidak diarahkan untuk menghancurkan inti persoalan yang paling dasar. Sekarang kita harus dapat menghancurkan inti persoalan tersebut yaitu PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon) tersebut. SABOTASE sangat kita perlukan membangkitkan perjuangan kita kembali. Sebagai permulaan dan perjuangan yang sangat efektif kita harus menghancurkan PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon) dari rantai produksi PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon). Gerakan kita harus diakui bahwa sampai saat ini kita belum mampu mengorganisir buruh PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon) karena kita terlena dengan advokasi-advokasi yang tidak jelas. Tapi kita harus yakin bahwa didalam tubuh PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon) pasti ada konflik/pertentangan. Buruh tidak pernah akan membela PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon), karena mereka terpaksa bekerja sebagai buruh memenuhi hidup. Hanya pemilik saham yang akan mati-matian membela PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon). Maka awal perjuangan kita adalah SABOTASE dari pinggir produksi mereka. Kita harus melihat bahwa ekspansi terjadi karena kebutuhan PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon) terhadap bahan mentah (Eucaliptus). Inti dari produksi adalah bahan mentah (eucaliptus). Tanpa ada eucaliptus (bahan mentah) maka tidak akan mungkin PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon) akan beroperasi. Maka ini menjadi sangat menguntungkan terhadap gerakan kita, apalagi didukung kondisi geografis daerah ekspansi PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon). SABOTASE sangat berperan penting untuk memutus rantai bahan mentah(Eucaliptus) ini.

    3.PAKU ADALAH SENJATA KITA MENGUSIR PT. TOBA PULP LESTARI (INDORAYON)

    Kenapa paku??? Karena paku dapat merusak pasokan bahan mentah (eucaliptus) sebelum sampai di pabrik. Dengan menebar paku dilintasan truk-truk pembawa kayu eucaliptus maka akan berkurangnya bahan mentah. Disamping itu perjuangan dengan paku sangat efektif, tidak butuh biaya besar, dapat dilakukan secara individu, sulit untuk diketahui dan dicari bukti, tidak ada korban manusia. Sederhananya : Jika bahan mentah berkurang ke pabrik pengolahan maka produksi akan berkurang, jika produksi akan berkurang maka keuntungan akan berkurang, jika keuntungan berkurang maka akan terjadi PHK. Jika terjadi PHK maka buruh akan mogok kerja. Maka perusahaan akan mengalami komplikasi masalah. Lalu aparat untuk apa disuap ??? karena gerakan kita adalah gerakan individu, tapi punya tujuan dan dampak yang sangat jelas. Pertanyaan paling mendasar kembali adalah “Kenapa PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon) melakukan ekspansi besar-besaran terhadap hutan kemenyan ??? jawabnya sangat sederhana : Karena PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon) butuh bahan mentah yang lebih banyak. Disinilah kelemahan PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon), dan kelemahan tersebut harus kita pergunakan. Disamping menebar Paku dilintasan truk-truk pengangkut kayu eucaliptus, kita juga harus membakar daerah HPH/HTI PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon). Tapi sabotase tersebut tergantung cuaca, jika musim kemarau maka sangat cocok sabotase tersebut. Maka yang lebih efektif adalah sabotase paku tanpa mengenal cuaca, baik hujan maupun kemarau.

    4.JANGAN AJARI RAKYAT, BIARKAN MEREKA MENGORGANISIR DIRI MEREKA SENDIRI

    Kita sudah tahu bahwa rakyat sudah banyak yang antipati terhadap PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon). Kadang kita terlalu banyak cakap dan sok mengajari rakyat. Yang perlu kita lakukan sekarang memulai gerakan sabotase ini. Melakukan agitasi dan propaganda terhadap efektif dan praktisnya gerakan menebar paku tersebut. Karena didalam hati dan pikiran rakyat telah mengalami kepahitan hidup akan ekspansi PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon). Tindakan kongkret kita lebih berarti daripada kita terus berkoak-koak terhadap pemerintah yang dibutakan dan ditulikan oleh kekuatan modal PT. Toba Pulp Lestari (Indorayon).


    Diposkan oleh GERAKAN TUTUP PT. TOBA PULP LESTARI di 06