50.000 Lahan Sekitar Danau Toba Rusak
Medan,15/7 (ANTARA) – Sekitar 50.000 hektare dari hampir 370 ribu hektare lahan di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara mengalami kerusakan kecil hingga berat, sehingga harus serius ditangani untuk menjaga kelestarian danau tersebut.
“Kerusakan lingkungan sekitar Danau Toba disebabkan banyak faktor mulai dari ulah manusia hingga faktor alam. Tidak perlu saling tuding siapa yang salah, yang penting harus semua merasa bertanggung jawab untuk memulihkan kerusakan dan kembali menjaga lingkungan agar Danau Toba kembali lestari,” kata Ketua Harian, Badan Koordinasi Pengelolaan Ekosistem Danau Toba, Edward Simanjutak, di Medan, Kamis.
Dia mengatakan itu, usai pertemuan dengan manajemen Bank Danamon Sumatera dan Yayasan Danamon Peduli yang menjadi salah satu perusahaan yang sedang dan berjanji akan terus melakukan kegiatan konservasi ekosistim di kawasan sekitar Danau Toba yang keberadaanya berada di sekeliling tujuh kabupaten di Sumut.
Kawasan sekitar Danau Toba perlu dipulihkan karena danau itu, bukan hanya menjadi sumber kehidupan, mulai untuk keperluan pembangkit listrik hingga sumber pendapatan dari objek wisata, tetapi juga mencegah terjadinya bencana alam.
Langkah Danamon yang peduli dengan perbaikan lingkungan sekitar Danau Toba sangat dibanggakan dan diharapkan diikuti perusahaan lain termasuk masyarakat, katanya.
Apalagi, kata Simanjuntak, Danamon berjanji ikut terus mengawasi program itu yang berarti kelangsungan kelestarian bisa terjaga.
Regional Corporate Officer Sumatera, Ester Junita Ginting, mengatakan, konservasi ekosistim yang dilakukan pihaknya dengan dua kegiatan, yakni pertama melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis lingkungan.Sebanyak 3.000 pohon produktif diberikan dan ditanam di rumah penduduk di sekitar kawasan Danau Toba.
Sedangkan, kegiatan kedua adalah dengan menanam 8.000 pohon mahoni di kawasan daerah Lagundi Kecamatan Onan Runggu yang dinilai salah satu daerah yang ekosistimnya dinilai mendesak diperbaiki.
Kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan memberikan tanaman kakao, kopi dan alpukat itu dimaksudkan untuk bisa memberikan penghasilan tambahan bagi penduduk.
Tiga jenis tanaman itu dipilih mengacu pada hasil komoditas, cocok berada di sekitar pohon pelindung, sehingga masyarakat diharapkan bisa menjaga tanaman tersebut.
Adapun penanaman mahoni dilakukan untuk mengganti sebagian tanaman kayu batak “Ingul” yang sudah langka.
Bukti kepedulian terhadap lingkungan, konservasi yang dilakukan Danamon itu, dikaitkan dengan Hari Ulang Tahun Bank tersebut ke- 55 dan juga memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 5 Juni 2011, katanya.
Sumber:
No comments:
Post a Comment