VARIASI GENETIK SUKU BATAK YANG TINGGAL DI KOTA DENPASAR DAN KABUPATEN BADUNG BERDASARKAN TIGA LOKUS MIKROSATELIT DNA AUTOSOM
INTISARI: Penelitian tentang
variasi genetik menggunakan tiga lokus mikrosatelit DNA D2S1338, D13S317 dan
D16S539 dilakukan untuk memperoleh ragam alel pada 76 sampel suku Batak yang
tidak berhubungan keluarga yang tinggal di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Sampel DNA diektraksi dari darah menggunakan metode fenol-khloroform dan
presipitasi etanol. Amplifikasi DNA
dilakukan dengan menggunakan metode PCR (SuperMix, Invitrogen). Ditemukan
sebanyak 14 alel pada lokus D2S1338, 10 alel pada lokus D13S317 dan 8 alel pada
lokus D16S539. Ketiga lokus menunjukkan keragaman genetik yang tinggi baik pada
masing-masing lokus maupun pada pada masing-masing sub-suku Batak dengan
keragaman genetik sebesar 0,8637 pada sub-suku Batak Toba, 0,7314 pada sub-suku
Batak Karo dan 0,7692 pada sub-suku Batak Simalungun.
Kata kunci: DNA mikrosatelit,
Suku Batak, keragaman genetik, frekuensi alel, heterozigositas
Penulis: YOSSY CAROLINA UNADI,
INNA NARAYANI, I KETUT JUNITHA
Sumber:
http://www.e-jurnal.com/2013/10/variasi-genetik-suku-batak-yang-tinggal.html
No comments:
Post a Comment