Nenek Moyang Kita dari Afrika?
Nenek moyang terkini orang Asia datang pertama kali ke India dari Afrika, kemudian sebagian bermigrasi ke Thailand dan ke daratan yang sekarang dikenal sebagai Malaysia, Indonesia dan Filipina sekitar 60.000-70.000 yBP. “Inilah jalur migrasi pra-sejarah populasi manusia Asia berdasarkan studi Pan-Asia SNPs,” ungkap Dr. Safarina G Malik dari Eikjman Institute pada acara Sarasehan Hasil Penelitian Arkeologis Ceruk Mendale dan Ujung Karang, Selasa (6/12) di GOS Takengon Aceh Tengah.
Dia
menambahkan, berdasarkan DNA mitokondria (mtDNA) pola migrasi manusia
berawal dari Afrika (130.000-170.000 yBP) menyeberangi Laut Merah
jazirah Arab, lalu ada yang bermigrasi ke Eropa (40.000-50.000 yBP),
Asia Tengah dan Asia Timur terus ke Benua Amerika (26.000-34.000 yBP),
dan migrasi satunya lagi melalui India, Thailand, wilayah nusantara
terus ke Australia (70.000 yBP).
Pada
kesempatan itu, Safarina juga melaporkan hasil tes DNA terhadap sampel
darah 300 lebih siswa/siswi SMA di Takengon yang diambil awal tahun 2011
lalu. Dia menyatakan bahwa dari hasil tes DNA tersebut dapat
disimpulkan bahwa kekerabatan genetik antara populasi Gayo dengan Karo
sangat dekat, setelah membandingkan 3 populasi yaitu Gayo-Karo-Toraja.
Menyangkut
dengan penelitian pengembaraan manusia dan penyakit, sambil berkelakar,
Dr. Safarina menegaskan bahwa remaja Gayo sehat-sehat, buktinya
frekuensi SAO rendah yang menunjukkan tidak ada atau rendah sekali
penyebaran malaria di sini. Pembawa sifat beta-thalassemia hanya 2,3%
dan HbE 2,7% dan hepatitis B hanya 2,3%.
Menurutnya,
yang tinggi adalah keanekaragam genetik pada populasi suku Gayo.
Mayoritas populasi suku Gayo masuk dalam haplogroup M yaitu salah satu
haplogroup bangsa Austronesia. Populasi Austronesia berada di Indonesia
bagian Barat, dan populasi Austroloid di Indonesia bagian Timur dengan
daerah antara di kepulauan Nusa Tenggara Timur.
Terkait
dengan kekerabatan genetik antara populasi Gayo dengan Karo, selama ini
diasumsikan bahwa orang Karo yang bermigrasi ke Gayo. Namun berdasarkan
hasil penelitian arkeologis di Ceruk Mendale, sebagaimana diungkapkan
Prof DR Bungaran A Simanjuntak dalam buku “Gayo Merangkai Identitas”
(2011) terungkap adanya migrasi masa Neolitik melalui jalur Barat.
Sejalan dengan itu, tulis Bungaran, juga memunculkan hipotesis akan akar budaya Neolitik di Sumatera bagian Utara yang dimungkinkan dimulai dari wilayah Tanah Gayo dan kemudian menyebar ke Tanah Batak. “Ini mematahkan asumsi selama ini yang menyatakan bahwa suku Gayo berasal dari orang Batak yang bermigrasi ke daerah ini,” tegas Ketut Wiradnyana, arkeolog yang menulis buku tersebut.
Sarasehan itu
diikuti oleh sejumlah tokoh dan budayawan daerah itu, termasuk kalangan
akademisi, siswa SMA dan masyarakat. Mereka sempat tersentak dan
histeris saat dijelaskan tentang hasil tes DNA yang menyatakan adanya
garis kekerabatan genetik dengan suku Karo dan pola migrasi mulai dari
Barat terus ke wilayah Karo. “Makin jelas identitas suku Gayo,” sebut
Yusra Habib Abdul Ghani, penulis buku Self Government yang juga hadir
pada acara tersebut.
Muhammad Syukri
http://www.mehrir.kawunganten.com/2012/12/nenek-moyang-kita-dari-afrika.html
No comments:
Post a Comment