RINGKASAN
MUHRINA ANGGUN SARI HASIBUAN. E34070097. Etnobotani Masyarakat
Suku Angkola (Studi kasus di Desa Padang Bujur sekitar Cagar Alam Dolok Sibual-buali,
Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara). Dibimbing oleh ERVIZAL A.M ZUHUD dan AGUS
HIKMAT.
___________________________________________________________________________
Interaksi yang sangat kuat dan lama antara manusia
dengan lingkungannya akan menciptakan budaya lokal yang selaras dengan lingkungannya.
Interaksi tersebut saling mengisi dan menguntungkan, maka masyarakat memanfaatkan
sumberdaya secara arif yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu
upaya yang diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar adalah
dengan mengembangkan tumbuhan berguna dengan pendekatan kearifan tradisional. Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk pemanfaatan tumbuhan dan kearifan
tradisional dalam konservasi sumberdaya hutan oleh masyarakat suku Angkola di
sekitar Cagar Alam Dolok Sibual-buali, khususnya masyarakat desa Padang Bujur.
Penelitian ini dilakukan terhadap masyarakat Suku
Angkola di sekitar Cagar Alam Dolok Sibual-buali (CADS) yaitu di desa Padang
Bujur, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Propinsi Sumatera Utara.
Pengambilan data dilakukan pada bulan September-November 2010 dan Februari
2011. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, kamera,
kompas, kalkulator, golok/parang, daftar pertanyaan (kuisioner) dan komputer
beserta perlengkapannya. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
alkohol 70%, kertas koran, kertas label nama, tali plastik, dan plastik. Jenis
data yang diperlukan dalam penelitian
ini adalah data karakteristik masyarakat suku Angkola, kajian pemanfaatan tumbuhan
(etnobotani) berdasarkan kegunaannya, dan upaya pelestarian sumberdaya hutan
atau praktek konservasi masyarakat suku Angkola. Data penunjang berupa sejarah
suku, kondisi wilayah, sosial ekonomi
masyarakat dan karakteristiknya.
Masyarakat desa Padang Bujur memanfaatkan tumbuhan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, yang terdiri dari 93 spesies tumbuhan
dari 47 famili. Pemanfaatan tumbuhan dibagi menjadi 11 kelompok penggunaan
yaitu sebagai pangan 49 spesies, obat 67 spesies, energi 8 spesies, pakan
ternak 5 spesies, kegiatan adat 24 spesies, hias 11 spesies, pewarna 6 spesies, pestisida nabati 7 spesies, aromatik 12
spesies, tali, anyaman dan kerajinan 6 spesies, dan bahan bangunan 14 spesies.
Bentuk kearifan tradisional dalam konservasi sumberdaya hutan oleh masyarakat
suku Angkola adalah perlindungan ekosistem hutan, pemanfaatan pohon aren (Arenga
pinnata Merr) secara tradisional, budidaya spesies tumbuhan berguna dan
pemanfaatan tumbuhan dalam berbagai tradisi masyarakat suku Angkola.
Kata kunci : Etnobotani, kearifan tradisional, suku
Angkola, Cagar Alam Dolok Sibual-buali.
SELENGKAPNYA... http://repository.ipb.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/49842/E11mas.pdf?sequence=1
No comments:
Post a Comment