Tuesday, May 20, 2014

ETNOBOTANI MASYARAKAT SUKU ANGKOLA

RINGKASAN

MUHRINA ANGGUN SARI HASIBUAN. E34070097. Etnobotani Masyarakat Suku Angkola (Studi kasus di Desa Padang Bujur sekitar Cagar Alam Dolok Sibual-buali, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara).  Dibimbing oleh ERVIZAL A.M ZUHUD dan AGUS HIKMAT.
___________________________________________________________________________

Interaksi yang sangat kuat dan lama antara manusia dengan lingkungannya akan menciptakan budaya lokal yang selaras dengan lingkungannya. Interaksi tersebut saling mengisi dan menguntungkan, maka masyarakat memanfaatkan sumberdaya secara arif yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu upaya yang diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar adalah dengan mengembangkan tumbuhan berguna dengan pendekatan kearifan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk pemanfaatan tumbuhan dan kearifan tradisional dalam konservasi sumberdaya hutan oleh masyarakat suku Angkola di sekitar Cagar Alam Dolok Sibual-buali, khususnya masyarakat desa Padang Bujur.

Penelitian ini dilakukan terhadap masyarakat Suku Angkola di sekitar Cagar Alam Dolok Sibual-buali (CADS) yaitu di desa Padang Bujur, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Propinsi Sumatera Utara. Pengambilan data dilakukan pada bulan September-November 2010 dan Februari 2011. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, kamera, kompas, kalkulator, golok/parang, daftar pertanyaan (kuisioner) dan komputer beserta perlengkapannya. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alkohol 70%, kertas koran, kertas label nama, tali plastik, dan plastik. Jenis data yang  diperlukan dalam penelitian ini adalah data karakteristik masyarakat suku  Angkola, kajian pemanfaatan tumbuhan (etnobotani) berdasarkan kegunaannya, dan upaya pelestarian sumberdaya hutan atau praktek konservasi masyarakat suku Angkola. Data penunjang berupa sejarah suku, kondisi wilayah, sosial ekonomi
masyarakat dan karakteristiknya.

Masyarakat desa Padang Bujur memanfaatkan tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, yang terdiri dari 93 spesies tumbuhan dari 47 famili. Pemanfaatan tumbuhan dibagi menjadi 11 kelompok penggunaan yaitu sebagai pangan 49 spesies, obat 67 spesies, energi 8 spesies, pakan ternak 5 spesies, kegiatan adat 24 spesies, hias 11 spesies, pewarna 6 spesies, pestisida nabati 7 spesies, aromatik 12 spesies, tali, anyaman dan kerajinan 6 spesies, dan bahan bangunan 14 spesies. Bentuk kearifan tradisional dalam konservasi sumberdaya hutan oleh masyarakat suku Angkola adalah perlindungan ekosistem hutan, pemanfaatan pohon aren (Arenga pinnata Merr) secara tradisional, budidaya spesies tumbuhan berguna dan pemanfaatan tumbuhan dalam berbagai tradisi masyarakat suku Angkola.

Kata kunci : Etnobotani, kearifan tradisional, suku Angkola, Cagar Alam Dolok Sibual-buali.

SELENGKAPNYA... http://repository.ipb.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/49842/E11mas.pdf?sequence=1

No comments:

Post a Comment