Bagi para pendaki gunung di Sumatera
utara (Sumut), mendaki gunung Sibayak merupakan salah satu pilihan yang
menyenangkan. Rupanya, selain namanya cukup terkenal di Sumut, Sibayak
juga menjadi "gunung incaran" para pendaki. Bak seorang Bidadari, nama
Sibayak harum bagaikan bunga.
Selain nama yang disandang Sibayak
cukup terkenal, gunung yang dimilikinya-pun tidak kalah megah dari
pengunungan api lainya. Panorama yang tersebar tiada henti disepanjang
pendakian menuju puncak turut mengingatkan kita akan kebesaran sang
pencipta. Setiap kali orang mendengar nama Sibayak pasti yang terpikir
dalam benak mereka adalah kemegahan dan ketersohoran nama gunungnya
sampai ke penjuru bumi. Bahkan nama dari salah satu "Hotel berbintang
empat" di kota Berastagi, bernama 'Hotel Sibayak.' Sepertinya nama
Sibayak mempunyai kebanggaan dan keindahan tersendiri bagi yang
menyandangnya.
Puncak Sibayak
Siapapun akan mengakui keindahan puncak
sibayak, bila berada di puncaknya yang berketinggian 2.094 Meter.dpl
sambil menyaksikan Sunrise (Matahari terbit) dari sana. Bagi yang ingin
menyaksikan sunrise, diupayakan agar beranjak dari kaki gunung sekitar
pukul 02.00 dini. Hampir mencapai puncak, ditemui aliran air dingin nan
jernih. Airnya yang jernih mengalir disela-sela bebatuan yang ditumbuhi
lumut yang mengalir dari puncak Sibayak. Berada dipuncak, suasana alam
begitu memukau, apalagi terpancar keindahan kerlap-kerlip lampu-lampu
desa di sekitar kaki gunung, bila malam cerah. Ditambah lagi jejeran
pengunungan Bukit barisan yang pesonanya begitu melengkapi kesempurnaan
alam.
Pesona alam ini tidak mengaburkan
kondisi puncak sibayak yang sudah porak-poranda karena letusan beberapa
waktu silam. Dinginnya udara pegunungan dan gelapnya langit bertaburkan
ribuan bintang di puncak malah menciptakan suasana alam yang berbeda,
seakan membawa kita berhayal tentang permukaan di bulan, karena yang
ditemui disana hanyalah pasir, batu-batuan dan kerikil. Berada di
puncak, biasanya pendaki berupaya mencapai salah satu puncak tertinggi
Sibayak yang bernama "Takal kuda," diambil dalam bahasa karo yang
artinya "Kepala kuda." Puncak Sibayak berada di titik koordinat 97°30'BT
dan 4°15'LS. Gunung yang masuk dalam tipe gunung berapi yang masih
aktif dengan stato (berlapis) mempunyai uap panas, dari kondisi ini
masyarakat menganggap puncak dan kawah gunung tersebut menyimpan sejuta
misteri.
Selain puncak, daerah kawah tidak
kalah uniknya. Selain disekitar kawah ditemukan batu cadas, kawah
belerang yang luasnya 200 x 200 meter memiliki solfatara yang senantiasa
menyemburkan uap panas. Untuk mengabadikan aktivitas kawah pendaki
berlomba-lomba menuruni kawah. Dari kawah akan ditemukan sejumlah
keunikan yang dimiliki oleh Sibayak yang amat jarang ditemukan di
pegunungan lain. Biasanya kawasan landai di daerah pinggiran kawah
dijadikan untuk mendirikan Bivak (Tenda) untuk beristirahat melepaskan
lelah seusai mendaki. Biasanya, malam Minggu dan hari libur merupakan
musim pendakian ke puncak, dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Untuk itu amatlah pantas apabila gunung Sibayak dijuluki sebagai "Gunung Raja" arti kata Sibayak ialah "Raja" Konon Tanah karo diperintah oleh 4 Raja (Sibayak). Keempat dari kerajaan itu ialah Sibayak lingga, Sarinembah, Suka, Barusjahe dan Kutabuluh.
Status Sibayak
Gunung Sibayak yang berketinggian 2.094
m.dpl secara administratif masuk dalam kabupaten Karo di Sumut. Hutan
gunung ini masuk dalam hutan lindung berupa hutan alam pengunungan, yang
tergabung dalam Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan yang merupakan
Tahura ketiga di Indonesia yang ditetapkan oleh Presiden dengan Surat
Keputusan Presiden R.I. No. 48 Tahun 1988 tanggal 19 Nopember 1988.
Pembangunan Tahura ini sebagai upaya konservasi sumber daya alam dan
pemanfaatan lingkungan melalui peningkatan fungsi dan peranan hutan.
Hutan gunung yang masih alami tersebut tergabung dalam Kawasan Ekosistem
Leuser (KEL) yang merupakan Daerah Tangkapan Air (DTA) bagi masyarakat
disekitar gunung dan hutan.
Untuk mencapai puncak gunung Sibayak,
pendaki dapat memasuki tiga pintu rimba dengan menelusuri jalan setapak
melalui hutan belantara tropis dan tebing curam, yang ditemui
disepanjang kiri-kanan pendakian. Pintu rimba sibayak melalui, Desa Raja
Berneh (Semangat Gunung), Jalur 54, Penatapan jagung rebus dan
Jaranguda kira-kira 500 meter dari kota berastagi. Ketiga-jalur dapat
dicapai dengan angkutan umum dari kota Medan. Jalur 54 atau sering
disebut jalur "Aqua" lebih dikenal dengan medan yang cukup menantang.
Kalau ingin tiga jam mencapai puncak melalui jalur desa Raja Berneh,
yang berlokasi sekitar 7 km dari jalan raya Medan - Brastagi. Di desa
Raja Berneh ditemukan pemandian air panas Lau Sidebuk-debuk atau Hot
Spring. (Rahel )
Hot Spring
Lau debuk-debuk (Hot Spring), atau
sering disebut pemandian air panas merupakan salah satu potensi wisata
yang sangat menarik disekitar kaki gunung sibayak. Pemandian air panas
merupakan hasil aktifitas alam gunung sibayak dimasa lampu. Mata airnya
bersumber dari perut bumi mengandung unsur belerang, dan dapat mengobati
penyakit gatal-gatal dan dapat dijadikan sebagai pengganti mandi sauna.
Objek wisata ini terletak di desa Semangat gunung, dahulu, hanya
beberapa meter dari jalan setapak menuju pintu rimba.
Mata air panas muncul melalui retakan
dari aliran lava di daerah selatan lereng gunung api Sibayak. Mata air
panas ini kemudian ditampung didalam kolam. Pemandian air panas ini
dikelolah oleh Pemerintah kabupaten (Pemkab) Karo) dengan masyarakat
setempat. Sebagian pendaki memanfaatkan kolam air panas ini untuk
berendam membersihkan diri dan menyegarkan tubuh sekembali dari puncak.
Jarak dari kota berastagi ke objek wisata kira-kira berjarak 10 km dapat
ditempuh dengan bus umum atau pribadi.
Potensi sumber air dingin didaerah
gunung api dimanfaatkan untuk kebutuhan air untuk masyarakat setempat.
Sumber air pengunungan yang dikenal dengan Air Minuman Dalam Kemasan
(AMDK) yang dikenal dengan "AQUA" merupakan air pengunungan yang sejuk
dan segar, air pengunungan yang mengalir dengan sendirinya inilah
digunakan sebagai bahan baku minuman mineral Aqua. Pabrik Aqua terletak
di desa Daulu, hanya berjarak beberapa meter dari penatapan jagung
rebus. Minuman air sumber pengunungan (Mountain spring water) lahir pada
tanggal 23 Pebruari 1973. Nama AQUA diambil dari bahasa Yunani sante
par AQUA, artinya kesehatan melalui terapi air. Air mineral selain
berfungsi menjaga kelembapan dan kecantikan kulit juga teruji
menyegarkan tubuh.
Objek lokasi pemboran panas bumi
terletak di desa Semangat gunung, dikaki gunung Sibayak. Panas bumi
dikembangkan menjadi pembangkit tenaga listrik. Saat ini, penggunaan
panas bumi meningkat secara besar - besaran, karena energi panas bumi
dianggap bersih lingkungan. Listrik yang dihasilkan dari uap panas bumi
memberikan energi yang bebas polusi pada atmosfir ataupun pada air,
bahkan tidak mengandung radioaktif. Objek wisata Pembangkit Listrik
Tenaga Panas bumi (PLTP) biasanya dikunjungi oleh mahasiswa-mahasiswa
dan para ilmuwan dari dalam dan luar pulau Sumatera untuk meneliti.
Sumber mata air panas yang mempunya temperatur lebih tinggi dari 300°F
(150°C) digunakan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik. Untuk
sumurnya yang bertemperatur rendah digunakan untuk menghangatkan rumah,
mengawetkan makanan, kayu, pengembangan benih ikan dan penyediaan air
untuk masak untuk mandi.
Sumber:
http://www.merbabu.com/gunung/gunung_sibayak.php
No comments:
Post a Comment