Garap Cadangan Seng dan Timah Hitam, Bumi Gandeng Perusahaan Tiongkok
Pabrik ditargetkan memproses 1 juta ton bijih per tahun.
Minggu, 20 April 2014, 19:47
Ita Lismawati F. Malau, Arie Dwi Budiawati
(Bumi Resources Minerals)
VIVAnews - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), melalui anak usahanya PT Dairi Prima Mineral, telah meneken kontrak proyek Engineering, Procurement, and Construction (EPC)
dengan China Nonferrous Metal Industry's Foreign Engineering &
Construction Co, Ltd (NFC). Kedua pihak bekerjasama untuk membangun
cadangan seng dan timah hitam yang dioperasikan oleh Dairi di Sumatera
Utara.
Kontrak EPC tersebut merupakan kelanjutan dari perjanjian kerjasama yang ditandatangani oleh kedua belah pihak Oktober tahun lalu. Dalam keterangan pers, Minggu, 20 April 2014, NFC berencana membangun infrastruktur dan fasilitas yang dapat memproses 1 juta ton bijih per tahunnya di lokasi tambang yang dioperasikan Dairi. Pembangunan fasilitas tersebut diharapkan dapat diselesaikan dalam 42 bulan, diakhir tahun 2017.
Seperti yang telah disampaikan di bulan Oktober tahun lalu, NFC akan membantu untuk mendapatkan 85 persen dari pendanaan yang diperlukan untuk membangun lokasi tambang seng dan timah hitam yang dioperasikan Dairi tersebut. Jumlah pendanaan yang diperlukan akan disampaikan dalam waktu dekat ini.
"Ini merupakan pencapaian yang berarti oleh BRMS. Kami berharap untuk dapat memproduksikan cadangan seng dan timah hitam yang dioperasikan oleh Dairi pada akhir 2017 sehingga dapat menambah nilai bagi para pemegang saham. Kami juga berterima kasih atas dukungan dari perwakilan Kedutaan Besar Republik Rakyat China di Indonesia yang turut hadir dalam acara penandatanganan kontrak EPC tersebut," kata Dirut BRSM, Suseno Kramadibrata.
Acara penandatanganan kontrak EPC tersebut dihadiri oleh Komisaris Utama BRMS Ari Hudaya dan beberapa perusahaan konstruksi lokal di Indonesia. Beberapa perwakilan dari Bank of China, ICBC (Industrial and Commercial Bank of China), dan SINOSURE (China Export and Credit Insurance Corporation) juga hadir dalam acara tersebut.
Sekadar informasi, saham Dairi dimiliki 80 persen oleh BRMS dan 20 persen oleh PT Aneka Tambang Tbk. Saat ini, Dairi mengoperasikan tambang seng dan timah hitam di Sumatera Utara dengan jumlah cadangan sebesar 11 juta ton bijih dan jumlah sumberdaya sebesar 25 juta ton bijih. Cadangan mineral tersebut juga memiliki kadar yang cukup tinggi, yaitu 11,5 persen (seng) dan 6,8 persen (timah hitam). (ren)
Kontrak EPC tersebut merupakan kelanjutan dari perjanjian kerjasama yang ditandatangani oleh kedua belah pihak Oktober tahun lalu. Dalam keterangan pers, Minggu, 20 April 2014, NFC berencana membangun infrastruktur dan fasilitas yang dapat memproses 1 juta ton bijih per tahunnya di lokasi tambang yang dioperasikan Dairi. Pembangunan fasilitas tersebut diharapkan dapat diselesaikan dalam 42 bulan, diakhir tahun 2017.
Seperti yang telah disampaikan di bulan Oktober tahun lalu, NFC akan membantu untuk mendapatkan 85 persen dari pendanaan yang diperlukan untuk membangun lokasi tambang seng dan timah hitam yang dioperasikan Dairi tersebut. Jumlah pendanaan yang diperlukan akan disampaikan dalam waktu dekat ini.
"Ini merupakan pencapaian yang berarti oleh BRMS. Kami berharap untuk dapat memproduksikan cadangan seng dan timah hitam yang dioperasikan oleh Dairi pada akhir 2017 sehingga dapat menambah nilai bagi para pemegang saham. Kami juga berterima kasih atas dukungan dari perwakilan Kedutaan Besar Republik Rakyat China di Indonesia yang turut hadir dalam acara penandatanganan kontrak EPC tersebut," kata Dirut BRSM, Suseno Kramadibrata.
Acara penandatanganan kontrak EPC tersebut dihadiri oleh Komisaris Utama BRMS Ari Hudaya dan beberapa perusahaan konstruksi lokal di Indonesia. Beberapa perwakilan dari Bank of China, ICBC (Industrial and Commercial Bank of China), dan SINOSURE (China Export and Credit Insurance Corporation) juga hadir dalam acara tersebut.
Sekadar informasi, saham Dairi dimiliki 80 persen oleh BRMS dan 20 persen oleh PT Aneka Tambang Tbk. Saat ini, Dairi mengoperasikan tambang seng dan timah hitam di Sumatera Utara dengan jumlah cadangan sebesar 11 juta ton bijih dan jumlah sumberdaya sebesar 25 juta ton bijih. Cadangan mineral tersebut juga memiliki kadar yang cukup tinggi, yaitu 11,5 persen (seng) dan 6,8 persen (timah hitam). (ren)
© VIVA.co.id
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/498118-garap-cadangan-seng-dan-timah-hitam--bumi-gandeng-perusahaan-tiongkok
No comments:
Post a Comment