Tuesday, May 20, 2014

Kopi Sidikalang, kopi Robusta terbaik penyaing Kopi Brazil

Kopi Sidikalang, kopi Robusta terbaik penyaing Kopi Brazil


Para penikmat kopi pasti sudah pernah mendengar kopi Sidikalang. Kopi yang dulunya menjadi ikon Kopi Sumatera yang terkenal bahkan ke luar negeri. Kopi Sidikalang tentunya berasal dari Sidikalang, sebuah kecamatan di Kabupaten Dairi di wilayah provinsi Sumatera Utara. Sidikalang merupakan ibukota Kabupaten Dairi yang secara Geografis berada di barat laut Sumatera Utara dengan luas sekitar 191.625 Ha atau sekitar 2,67% dari luas keseluruhan provinsi Sumatera Utara (71.680.000 Ha). Kecamatan Sidikalang berada pada ketinggian 1.066 mdpl (diatas permukaan laut) menjadikan Sidikalang menjadi daerah yang sangat baik untuk tanaman kopi.

Kopi sidikalang sangat terkenal akan kenikmatan cita rasanya, bukan hanya di dalam negeri saja tetapi hampir seluruh pecinta kopi Dunia mengakuinya. Kopi Sidikalang juga telah mampu bersaing dengan Kopi Brazil, yaitu salah satu kopi terbaik di Dunia. Sampai saat ini, kopi Sidikalang kerap disebut rajanya kopi di Sumatra. Bagi siapa yang belum terbiasa kopi , janganlah coba-coba menyeruput kopi Sidikalang jika tidak ingin jantung berdebar-debar kencang dan mata bisa melek sampai pagi. Adapun Sidikalang dikenal sebagai penghasil biji kopi robusta yang dikenal memiliki kadar kafein tinggi, mencapai 70 80%. Bandingkan dengan arabika yang hanya setengahnya. Dengan kondisi tanahnya yang mendukung juga membuat kualitas kopi robusta Sidikalang kian disegani.
Tanaman kopi sebaiknya tumbuh di atas minimal 700 mdpl. Dan rata-rata kopi Sumatra tumbuh di atas 1000 mdpl. Sehingga, kualitas biji kopi yang dihasilkan memiliki fisik dan karakter rasa yang lebih kuat. Itulah yang membedakan kopi Sumatra dari kopi jenis lainnya.

Namun pada tahun belakangan ini produktivitas kopi Robusta semakin menurun dimana petani secara perlahan beralih menanam kopi Arabica yang lebih mudah dijual dibanding kopi Robusta yang harus dikeringkan lebih lama setelah dipetik. Selain faktor itu, banyaknya oknum pengoplos kopi Robusta dengan mencampur kopi Robusta dengan kopi lain yang menyebabkan kurangnya kualitas Kopi yang beredar di masyarakat sangat berimbas ke harga jual kopi Robusta dan keinginan petani untuk melanjutkan bertani Robusta.

Kini kopi arabika di pasar internasional dijual seharga 3,2 dollar AS per kilogram, sementara kopi robusta 1,5 dollar AShampir separuhnya. Namun kendati demikian, sebagian masyarakat Sidikalang masih tetap menanam kopi Robusta. Walaupun kopi Arabica sudah menjamur, ikon kopi Sidikalang tetap berasal dari Kopi Robusta. Sampai dulu ada anekdot yang menyatakan “Petani Kopi Dairi dapat mencuci tangannya dengan Bir ketika akan makan”, disitulah kejayaan kopi Robusta itu. Harapannya adalah Kopi Sidikalang tetap terkenal akan kualitasnya, bukan tinggal nama saja.
64b1c333d9abbc21764ca122a7d294b1_kopi-sidikalang-015


Sumber:
http://danijuntak.blogdetik.com/2013/07/30/kopi-sidikalang-kopi-robusta-terbaik-penyaing-kopi-brazil/

No comments:

Post a Comment