Sumatera Utara Bangga Miliki Tambang Emas Kelas Dunia
BATANGTORU – Provinsi Sumatera Utara kini tidak hanya dikenal karena keindahan Danau Toba. Lebih dari itu, di Tanah Batak itu telah beroperasi sebuah tambang emas modern berkelas dunia, yang menjadi kebanggaan pemerintah daerah dan masyarakatnya.Tambang Emas Martabe, demikian PT Agincourt Resources memberi nama tambangnya yang berlokasi di Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara itu. Nama “Martabe” sendiri diambil dari bahasa Batak, singkatan dari “Marsipature Hutana Be” yang dalam bahasa Indonesia bermakna “Mari Membangun Kampung Halaman”. Selanjutnya tambang itu lebih dikenal dengan nama G-Resources Martabe.
“Sejak awal hadir di Batangtoru, niat kami memang bukan hanya menambang. Lebih dari itu, Tambang Emas Martabe ingin turut andil secara aktif membangun dan memajukan masyarakat Sumatera Utara, khususnya Tapanuli Selatan dan desa-desa di lingkar tambang,” ujar Presiden Direktur G-Resources Martabe, Peter Albert.
Apa yang diungkapkan Peter Albert bukanlah isapan jempol. Selain merekrut sebagian besar tenaga kerjanya dari 12 desa di lingkar tambang, serta memajukan masyarakat lewat berbagai kegiatan pembangunan sosial, masyarakat Tapanuli Selatan dan Sumatera Utara juga diberi kepemilikan atas saham Tambang Emas Martabe.
Sebanyak 95% saham Tambang Emas Martabe adalah milik G-Resources Group Ltd, dan 5% saham tambang emas itu adalah milik PT Artha Nugraha Agung yang merupakan Badan Usaha Masyarakat Daerah (BUMD) yang sahamnya dimiliki secara patungan oleh Kabupaten Tapanuli Selatan (70%) dan Provinsi Sumatera Utara (30%). “Jadi tambang ini juga milik masyarakat Sumatera Utara,” kata Albert.
Tambang Emas Martabe berada tidak jauh dari jalan lintas Sumatera, tepatnya 40 km dari Kota Sibolga, dan 350 km dari Medan, Ibukota Sumatera Utara. Tambang itu dilengkapi fasilitas pelabuhan, dan pembangkit listrik berbahan bakar batubara berkapasitas 230 Megawatt (MW). Para tenaga ahli dan profesional di tambang itu dapat bekerja dengan efisien, karena ditunjang infrastruktur komunikasi dan pasokan air yang baik.
Tambang Emas Martabe terletak dalam zona termineralisasi dengan luas 30 km2 yang masuk dalam area Kontrak Karya seluas 1.639 km2. Cadangan emas dan perak di wilayah Kontrak Karya Martabe sangat prospektif, dengan potensi selama 50 tahun. Sumber dayanya mencapai 7,86 juta ounce emas dan 73,48 juta ounce perak, dengan cadangan mencapai 3,03 juta ounce emas (Au) dan 33,63 juta ounce perak (Ag). Kandungan mineral rata-rata dalam setiap ton material mencapai 2,1 gram/ton untuk emas, dan perak 23 gram/ton.
Dikerjakan dengan teknik penambangan terbuka (open pit) bijih emas dan perak Martabe diproduksi dengan proses Carbon in Leach (CIL). Produk akhirnya berupa batangan emas bercampur perak, dengan kapasitas produksi per tahun 250.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak. Produksi perdana tambang emas modern berkelas dunia yang pertama di Sumatera Utara ini telah dimulai pada 24 Juli 2012.
(Martabe / greatmartabe@gmail.com)
http://www.greatmartabe.com/sumatera-utara-telah-miliki-tambang-emas-kelas-dunia/
No comments:
Post a Comment