Tanjungbalai Gerbang Potensial Menjual Pariwisata Danau Toba
13 Desember, 2011 |
Pangururan, Sumut ( Berita ) : Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara
merupakan salah satu gerbang potensial yang bisa dimanfaatkan menjual
pariwisata danau toba bagi turis mancanegara, karena jarak tempuh daerah
tersebut ke Samosir lebih dekat jika dibandingkan melalui kota Medan.
Tanjungbalai dikategorikan sebagai
gerbang masuk potensial, karena jarak tempuhnya ke Samosir relatif dekat
hanya memakan waktu sekitar empat jam, kata Kabag Humas Pemerintah
Kabupaten Samosir, Gomgom Naibaho di Pangururan, Selasa [13/12].
Sedangkan jika melalui kota Medan, jarak tempuh yang dibutuhkan ke
Samosir memakan waktu sekitar enam jam, tapi dengan melewati jalur
alternative menelusuri jalur pintas Simpang kawat tembus Ke Tigadolok
Parapat dengan melewati daerah Mandoge jauh lebih dekat.
Ia mengatakan, sebagai daerah pelabuhan, kota terpadat di Asia
Tenggara itu memiliki dua dermaga yang menjadi pintu masuk yakni
pelabuhan Teluk Nibung dan Bagan Asahan yang setiap harinya melayani
empat hingga lima kapal ferry dengan trayek operasi Tanjungbalai – Port
Klang Malaysia yang ditempuh sekitar tiga jam.
Dengan demikian, lanjutnya, wisatawan yang berasal dari Malaysia
tujuan Samosir akan menghemat waktu relatif cukup besar, sekaligus
berkesempatan menikmati panorama indah sepanjang perjalanan dari kota
yang berada di tepi sungai Asahan itu, karena pesona wisatanya cukup
menakjubkan.
Kota tersebut sudah sejak dulu berhubungan dengan masyarakat Riau
lewat tranportasi air sebagai wisatawan domestik ke danau Toba serta
menjadi perantara bagi hubungan etnis Melayu dengan suku Batak yang ada
di danau Toba.
Untuk itu pengelolaan kedua kawasan wisata tersebut harus ditata
dengan baik, yang antara lain harus dilengkapi pembangunan fasilitas
infrastruktur, seperti jalan, listrik dan lainnya sehingga mampu menarik
minat investor.
“Peluang peningkatan pertumbuhan investasi melalui pengembangan
sektor pariwisata kedua daerah itu dapat terlaksana, jika ditangani
secara serius dan profesional,” katanya.
Untuk itu, lanjut Gomgom, Bupati Samosir Mangindar Simbolon akhir
pekan lalu memaparkan potensi dan peluang pengembangan kedua daerah
dalam acara “Round Table Discussion” tentang Tanjungbalai sebagai pintu
gerbang wisata Danau Toba yang digelar “Indonesia National Shipowner
Association” di Tanjung Balai.
Bupati Samosir optimistis dengan rencana kegiatan tersebut, sebab
dapat menopang program “Lake Toba Regional Management” (LTRM) dalam
mendukung Danau Toba menjadi kota wisata.
Sebagai Ketua LTRM, Mangindar menyebutkan, danau terluas di Asia
Tenggara itu akan dijadikan etalase danau toba sebagai taman bumi
(geopark) bermodalkan sejarah gunung toba dalam mewujudkan Kabupaten
Samosir menjadi daerah tujuan wisata yang inovatif. (ant )
http://beritasore.com/2011/12/13/tanjungbalai-gerbang-potensial-menjual-pariwisata-danau-toba/
13 Desember, 2011 |
Pangururan, Sumut ( Berita ) : Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara
merupakan salah satu gerbang potensial yang bisa dimanfaatkan menjual
pariwisata danau toba bagi turis mancanegara, karena jarak tempuh daerah
tersebut ke Samosir lebih dekat jika dibandingkan melalui kota Medan.
Tanjungbalai dikategorikan sebagai
gerbang masuk potensial, karena jarak tempuhnya ke Samosir relatif dekat
hanya memakan waktu sekitar empat jam, kata Kabag Humas Pemerintah
Kabupaten Samosir, Gomgom Naibaho di Pangururan, Selasa [13/12].
Sedangkan jika melalui kota Medan, jarak tempuh yang dibutuhkan ke
Samosir memakan waktu sekitar enam jam, tapi dengan melewati jalur
alternative menelusuri jalur pintas Simpang kawat tembus Ke Tigadolok
Parapat dengan melewati daerah Mandoge jauh lebih dekat.
Ia mengatakan, sebagai daerah pelabuhan, kota terpadat di Asia
Tenggara itu memiliki dua dermaga yang menjadi pintu masuk yakni
pelabuhan Teluk Nibung dan Bagan Asahan yang setiap harinya melayani
empat hingga lima kapal ferry dengan trayek operasi Tanjungbalai – Port
Klang Malaysia yang ditempuh sekitar tiga jam.
Dengan demikian, lanjutnya, wisatawan yang berasal dari Malaysia
tujuan Samosir akan menghemat waktu relatif cukup besar, sekaligus
berkesempatan menikmati panorama indah sepanjang perjalanan dari kota
yang berada di tepi sungai Asahan itu, karena pesona wisatanya cukup
menakjubkan.
Kota tersebut sudah sejak dulu berhubungan dengan masyarakat Riau
lewat tranportasi air sebagai wisatawan domestik ke danau Toba serta
menjadi perantara bagi hubungan etnis Melayu dengan suku Batak yang ada
di danau Toba.
Untuk itu pengelolaan kedua kawasan wisata tersebut harus ditata
dengan baik, yang antara lain harus dilengkapi pembangunan fasilitas
infrastruktur, seperti jalan, listrik dan lainnya sehingga mampu menarik
minat investor.
“Peluang peningkatan pertumbuhan investasi melalui pengembangan
sektor pariwisata kedua daerah itu dapat terlaksana, jika ditangani
secara serius dan profesional,” katanya.
Untuk itu, lanjut Gomgom, Bupati Samosir Mangindar Simbolon akhir
pekan lalu memaparkan potensi dan peluang pengembangan kedua daerah
dalam acara “Round Table Discussion” tentang Tanjungbalai sebagai pintu
gerbang wisata Danau Toba yang digelar “Indonesia National Shipowner
Association” di Tanjung Balai.
Bupati Samosir optimistis dengan rencana kegiatan tersebut, sebab
dapat menopang program “Lake Toba Regional Management” (LTRM) dalam
mendukung Danau Toba menjadi kota wisata.
Sebagai Ketua LTRM, Mangindar menyebutkan, danau terluas di Asia
Tenggara itu akan dijadikan etalase danau toba sebagai taman bumi
(geopark) bermodalkan sejarah gunung toba dalam mewujudkan Kabupaten
Samosir menjadi daerah tujuan wisata yang inovatif. (ant )
http://beritasore.com/2011/12/13/tanjungbalai-gerbang-potensial-menjual-pariwisata-danau-toba/
No comments:
Post a Comment