Uning-uningan Harmonisasi Hidup Batak Toba
Ditengah arus budaya global yang terus mengkristal sebagai budaya populer, uning-uningan kesenian tradisional Batak Toba mencoba tetap bertahan. Eksistensinya kini bisa dihitung dengan jari karena masih ada segelintir orang yang teguh mempertahankan seni tradisi ini.
Ada beberapa jenis alat musik yang dipakai dalam uning-uningan, antara lain aerophone (alat musik yang ditiup) terdiri dari sarune na met-met, sulim, sordam, tulila, tataloat, salung dan alongalong. Jenis chordophone (alat musik yang dipetik) terdiri dari hasapi, tanggetong atau mengmong dan sidideng.
Jenis idiophone (alat musik yang dipukul) terdiri dari garantung, saga-saga, jenggong, dan hesek.
Kemudian jenis membranophone (alat musik yang terbuat dari kulit binatang) terdiri dari gardap. Biasanya, dalam pertunjukan musik tradisional Batak Toba tidak semua alat musik itu digabung dalam satu ensambel, tetapi dipilih beberapa jenis saja (biasanya tiga sampai enam jenis alat musik dalam satu ensambel).
Misalnya, sebuah sarune na metmet seperangkat garantung, dua buah hasapi (hasapi ende dan hasapi doal), sebuah sulim dan sebuah hesek. Yang penting dalam uninguningan harus ada paling sedikit satu jenis alat musik yang berfungsi sebagai pembawa melodi dari repertoar yang dimainkan.
Pengobatan
Dalam masyarakat Batak Toba, uning-uningan tidak semata sebagai hiburan yang menggeliatkan alunan musik dan mempertontonkan lelucon-lelucon untuk menghibur masyarakat. Lebih dari itu, sebagai sarana refleksi diri dari perbuatannya di dunia dan digunakan untuk mendekatkan dengan roh-roh leluhur sebagai langkah keharmonisan dalam bermasyarakat menuju komunikasi antara manusia dan Mula Jadi na Bolon.
Sepintas memang lucu dan tidak masuk akal, bayangkan orang yang sedang sakit masih disuguhi alunan irama musik meski sebenarnya berisi doa.
Tidak hanya orang sakit yang menggantungkan diterimanya doanya pada tradisi ini. Orang yang sudah lama menikah dan belum mendapatkan keturunan memanfaatkan tradisi ini sebagai pengantar doa permohonan untuk mendapatkan keturunan.
Untuk fungsi secara pribadi, beberapa perangkat uning-uningan bisa dimainkan sendiri-sendiri. Di sinilah letak ketahanan tradisi ini, untuk menguningkan dan terus panen kekhazanahan tradisi nenek moyangnya.
Keberlangsungan hidup dilalui dengan kadar alam yang ditempati, tidak gelisah dengan alam sekitarnya. Diakui atau tidak, tidak selamanya proses tujuan hidup ini bisa dirasionalisasikan, adakalanya orang menentukan jalan hidupnya dengan tidak rasional, tapi hasil yang ingin dicapai adalah rasional.
Sumber:
MediaIndonesia
http://manik.web.id/uning-uningan-harmonisasi-hidup-batak-toba.html
No comments:
Post a Comment