Tuesday, April 24, 2012

TROMBO KARO


TROMBO KARO

Oleh: Ngajarsa Sinuraya Bre Bangun

Trombo tersebut tidaklah dapat diakui kalau dikaitkan dengan Hubungan Kekerabatan SUKU KARO. kalaupun ada mislanya suku yang lain menjadi morang karo adalah kalau dia dulu kawin dwngan orang karo dan tidak bisa secara otomayis semuanya ngikut, Contoh seperti kam bilang di Trombo Purba menjadi Siboro misalany tidak sesimpel itu, asalnya demikina, ada seorang yang maraganya di Simalungun Marga Purba di kawin sama orang karo maka harus di buatkan marganya oleh Sangkep Si Telu yang merupakan Hukum tertinggi DiKerajaan, di buatkanlah Merganya merga pariban perempuan yang dia kawini, jadilah merganya menjadi Tarigan Sibero, dan ingat pada waktu itu sudah ada tarigan Sibero bukan seperti yang tertulis SiBoro dan ingat di Adat Karo tidak ada Marga yang ada Merga artinya kalau sudah dibuatkan Merganya, maka di sudah bisa menjadi komponen Rakutna Sitelu. Dengan demikian tidak bisa dikatakan Marga Purba di Simalungun Semuanya atomatis menjadi Tarigan Sibero itu pemikiran yang sangat keliru ditinjau n dari Hubungan kekewrabatak kalak Karo, yang kawin itu saja yang berhak mejadi merga Tarigan Sibero beserta keturunannaya, dan adala adat pestanya ayah kandungnya tidak masuk ke Rakutna Sitelu, yang menjadi Bapaknya adalah ayah dari pada pariban istrinya tersebut, jangan keliru Simanungkalit, kenap terjadi penyimpangan Trombo tersebut dikarenakan tingkat emosieonal Batajk Toba terlalu mendikte terhadap adat istiadat hanya mau mengkondisika bahwa Karo adalah dari Batak, itu sangat keliru sekali, perlu saya jelaskan di tiba Dalihanna Na Tolu sedangkan DI karo Daliken Sitelu iatulah Mergta Silima, makany pilosofi hidu orang karo adalah Merga Siima Rakut Si Telu Tutur Siwaluh. yang satu sama lain berbeda suasana batinnya, kalau di karo dilarang membuat nomor merga, kenapa karena semu suku bangsa bisa dibuatkan merganya, dan harus memeilih salah satu diantar komponen merga Slilima yang jumlahnya 75 merga, Indentitasnya orang Karo demikian:
Siapa nama Anda? Apakah Merga Anda?, Bewrebere apakah Anda, Kempu apakah Anda? Apakah Soler Anda, kampah apakah Anda? Atau Ente apakah AndaDimanakh Kampungh Anda, Khus tentang kampung ini, maka jangan lupa menyebut kampung / desa yang dipanteki menurut merga. Menjawab pertanyaan dimana kampung, janganlah diartikan tempat lahir atau tempat domisili ayah / bunda, Jadi jati diri orang karo: Orat Ertutur harus dipahami.
Demikian selkelumit, dan pula harus kam pahami sebelum komentar terhadap pemamaran teriombo tersebut semakin dianggap yang membuatnya kurang ointar semakin kurang berpengetahuan di Karo Tidak ada Merga Karo-Karo dan yang dimaksudkian r-karo disinailah yang saya katakan tadi mejadi cacat itu terombo karena merga Karo - karo tidak ada, makanya harus kam pahami dulu Dalikenna Si Lima yaitu Merga Silima yang beberapa komponen merga didalamnya, Jadi kalau kurang dipahami janganlah memasuki komentar terhadap Suku Karo dan jangan dipaksakan orang karo masuk Suku Batak, kalau maunya kalian itu sah sah saja di batin kalian , demikianpulalh orang Batak yang menulis buku yang berdampak kurang baik dimana Batak terdiri dari lima suku dan adatnya pun jauh berbeda
Dan dari Jaman dahulu kala di Daerah Karo terdiri Dari Pemerintah-pemerintah yang dipinpin oleh seorang raja yang tuganya hanya menjaga keamnan teritirial, sedangkan masalah Adat dengan segala permasalhan kehidupana hukum tertinggi adalah dirangan Sangkep Si Telu tidak wewenag raja mencampurunya, dan itupun pasti diketahui poelh Opung kalain entah mungkin masih ada yang hidup
Di Tapanuli jaman Dulu hanya satu Pemerintah (Jakarta 1200 - 1505) namanaya Pemerintah Batak dengan segala kepercayaannya yang diperintah oleh seorang raja dengan gelar Sori (Seri) Manga (Maha) Rajaq (Raja) berkedukdukan di Sianjur Sgala Limbong Mulana (sekarang tempat itu disebut Tanjung bunga). kalau memang Orang Karo dari batak kenapa kerjaaan karo tidak tunduk kepada pemerintah batak dan pula kenapa pula adat istiadatnya jauh berbeda, dikaro tipantangkan membuat nomor merga, sedangkan di Toba harus dibuatkan nomornya. karena apa, karena kalau di Batak menganut kekerabatan Patrilineal (Menikuti garis Ayah dari Marga), sedangkan di Karo hubungan kekerabatan menganut sistem Parental Bilateral, itu semenjak dihuni tanah karo (artinya siapapu dia bisa menjadi orang karo dan cukup disahkan kuh sangkep saja / keluarga terdekat saja untuk mengkonfirmasi merganya dan dia bisa langusng masuk menjadi Rakunta si telu). Demikan sedikit ulasan bagian luarnya saja pun sudah semakin jelas untuk diketahui, pakah masih kalian pertahankan orasng Karo itu adalah oranjg batak, itu sangat keliru sekali, Tapi jangan pula setelah mengetahui hal tersebut hubungan kita semkain merenggang, justru dengan perbedaan tersebutlah kita bergandeng tahan secara bertetangga saling menghargai,


No comments:

Post a Comment