• Makam Raja Siallagan, Batukursi


    Setelah melewati Sungai, Danau, Sawah, Hutan dan Pekuburan...setelah berbelok sampai juga kami di Batukursi, objek wisata terkenal dari Ambarita, Samosir. Makam Raja Siallagan menandai kawasan ini. Pintu masuk yang terbuat dari batu dan tingginya pas pasan dengan tinggi badan kami, membuat kami harus sedikit merunduk memasuki areal tersebut. Apabila ditelaah, mungkin memang orang jaman dahulu pendek pendek sehingga pintu masuk dibuat tidak terlalu tinggi.

    dua patung batu warga yang khas samosir, (sedang duduk jongkok dengan mata besar dan mulut lebar) menandai kawasan tersebut, dimana di sebelahnya terdapat monumen batu kuburan yang memiliki 3 patung Manusia Batak.

    Batukursi, begitu warga setempat menyebutnya, adalah lokasi persidangan sekaligus pembantaian penjahat di masa itu. Untuk alasan cagar budaya, Areal seputaran Batukursi, yakni bat batu berbentuk kursi yang disusun melingkar dengan meja di tengahnya di depan rumah Siallagan yang asli ini tidak boleh dimasuki apalagi diduduki.

    kami masuk ke dalam areal luas dengan dikelilingi tembok batu di sekeliling makam. di areal tersebut terdapat rumah rumah Bolon khas batak dengan rumah yang paling besar di tengah adalah rumah penguasa Ambarita waktu itu, Raja Siallagan. DI depan rumah tersebut, terdapat batu parsidangan atau yang dikenal dengan batukursi. di depan rumah Siallagan, terdapat Schandt Blok atau yang diindonesiakan adalah tempat pemasungan. suasana angker dan seram mewarnaisekeliling kami ketika mendekati wilayah ini (maklum, waktu itu sudah jam 5 lewat...hampir malam!). Di Schandt Blok ini terdapat boneka patung sebagai ilustrasi bahwa dahulu terdapat pemasungan di lokasi ini untuk penjahat masyarakat.

    di sebelah batukursi terdapat pohon besar yang dikenal dengan nama hariaha (katanya sih itu pohon kehidupan yang artinya, kalau pohon itu hidup selama 7 hari semenjak ditanam, maka orang boleh mendirikan kerajaan disitu...). Di depan kompleks rumah Bolon tersebut banyak terdapat rumah rumah Bolon serupa namun dengan tipe ksoong artinya tidak tertutup. Dan tepat di kiri depan rumah Siallagan, terdapat kuburan Siallagan yang dihias dengan sangat cantik dan megah. Yang menarik, banyak kuburan di Samosir ini dihiasi oleh hewan sejenis tokek dan (maaf) payudara yang jumlahnya cukup banyak. maksudnya apa yach? tidak diketahui dengan pasti...

    Selepas jam setengah 6, kami segera menyudahi kunjungan kami di Amabarita karena khawatir karena tidak mendapatkan angkutan umum menuju Tomok, daerah penyebrangan menuju AJibata tempat penginapan kami berada. apabila hal itu sampai terjadi, maka habislah hari ini dan kami terperangkap di Ambarita....hahaha...Untungnya, ada kendaraan angkot seharga 3000 menuju Tomok kembali dengan jalur yang sama dengan kedatangan kami. Kami sampai di Dermaga Tomok sebelum Jam 6 malam.

    Sumber:
    http://lomardasika.blogspot.com/2007/10/makam-raja-siallagan-batukursi-ambarita.html