Sunday, April 22, 2012

Gatot Tak Peduli Danau Toba, Pusat Kucurkan Rp 20 Miliar

Gatot Tak Peduli Danau Toba, Pusat Kucurkan Rp 20 Miliar
Selasa, 6 Desember 2011 | 11:40:14

JAKARTA, sumutcyber -- Lagi-lagi kinerja Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho mendapat kritikan. Bupati Samosir Mangindar Simbolon di acara Konferensi Pariwisata Nasional di Jakarta, Senin (5/12), menilai Gatot tidak memberikan dukungan terhadap upaya kabupaten/kota di sekitar Danau Toba untuk mengembangkan kawasan wisata andalan Sumut itu.

 Mangindar menyebutkan, para bupati/walikota di sekitar Danau Toba telah menyepakati konsep Lake Toba Regional Management. Hanya saja, koordinasi dengan Pemprov Sumut tidak berjalan baik. Dia meminta pemerintah pusat mengeluarkan instruksi kepada Gatot agar mengkoordinasikan kabupaten/kota untuk urusan pengembangan Danau Toba ini.

 "Tolong ada instruksi dari pusat untuk gubernur, karena kami butuh sinergitas. Pusat sudah merespon bagus, tapi kadis pariwisata tak tahu wisata," cetus Mangindar saat menyampaikan pendapat di forum yang dihadiri sejumlah pejabat Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Gusti Kanjeng Ratu Hemas.

 Mangindar meminta Hemas mendorong agar revisi UU Nomor 32 tahun 2004 memasukkan ketentuan yang mewajibkan gubernur mengkoordinasikan kerjasama kabupaten/kota yang ada di wilayahnya.

 Hemas menanggapi, memang dalam upaya pengembangan Danau Toba, ada ketidaksiapan aparatur pemda, termasuk masyarakat di sekitar Danau Toba. "Infrastruktur jalan perlu perbaikan dan banyaknya keramba ikan sangat mengganggu, tapi ini karena di sana menjadi mata pencaharian," ujar istri Sri Sultan HB X itu.

 Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar kepada wartawan juga mengungkapkan lemahkan koordinasi di tingkat pemda yang ada di Sumut. "Konsep pengembangan Danau Toba, banyak, tapi ada problem implementasi dan koordinasi. "Danau Toba banyak keramba, tapi dibiarkan," ujar Sapta Nirwandar.

 Meski kecewa dengan Gatot, namun Mangindar merasa senang karena perhatian pusat cukup baik kepada Danau Toba. Disebutkan, untuk tahun depan saja, APBN melalui Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menganggarkan Rp20 miliar untuk Danau Toba. Dana ini antara lain untuk menyusun master plan pembuatan geopark yang harus sudah kelar akhir 2011 ini. Selanjutnya, pada 2012 sudah mulai dibangun atalase sebagai tempat untuk memamerkan keunikan-keunikan Danau Toba.

 Pemkab Samasir sudah menyediakan lahan 22 hektar untuk pembangunan atalase ini. "Etalase ini nantinya diisi miniatur-miniatur keunikan Danau Toba. Bahkan, nantinya ada semacam teater, semacam film, yang menggambarkan proses meletusnya gunung hingga terbentuknya Danau Toba," kata Mangindar.

 Selain itu, untuk menyadarkan dan melibatkan masyakarat sekitar danau, pemerintah juga akan melaksanakan program Destination Management Organization (DMO). "Melalui DMO kita sadarkan masyarakat mengenai pentingnya sektor pariwisata," ujar Mangindar.

 Sementara, Menko Perekonomian Hatta Rajasa dalam kata sambutannya membeberkan keunggulan sektor periwisata dibanding sektor lainnya. Menurut Hatta, sektor pariwisata merupakan sektor menyerap tenaga kerja terbanyak di dunia. "Begitu satu turis datang, setidaknya membutuhkan enam hingga tujuh tenaga kerja yang melayaninya," kata Hatta. (sam)



http://sumutcyber.com/?open=view&newsid=19015

No comments:

Post a Comment