Yayasan Tona Toba Nature Peduli Samosir
Jumat, 30 Desember 2011 Berikan 4 Ribu Bibit Pohon
PANGURURAN- Yayasan “Tona Toba Nature” menyerahkan bantuan bibit pohon sebanyak empat ribu batang kepada setiap pengunjung Samosir Art 2011 di Pangururan, sebagai partisipasi menyukseskan hari menanam pohon Indonesia.
”Selain pemberian bibit pohon, mereka juga menyumbangkan empat ribu buah buku bagi pelajar di Kabupaten Samosir,” kata Kabag Humas Pemkab Samosir, Gomgom Naibaho di Pangururan, Kamis (29/12).
Ia mengatakan, penyerahan bantuan bibit dari para pemerhati pembangunan Samosir yang berasal dari Jakarta tersebut sangat tepat untuk memotivasi masyarakat meningkatkan pemeliharaan lingkungan hidup, melalui gerakan menanam pohon.
Selain itu, kata dia, bantuan buku yang diberikan bagi para pelajar itu diharapkan mampu menyampaikan pesan terhadap para generasi muda untuk mengembangkan pengetahuan dengan menjaga alam dan ekosistem sebagai bagian kehidupan manusia.
Gomgom mengatakan, acara penyerahannya dirangkaikan dengan pelaksanaan festival budaya Samosir Art 2011 di Pantai Parbaba, Pangururan, Rabu (28/12) mengusung tema “Generasiku Berbudaya” yang menyuguhkan berbagai macam kegiatan seni budaya dan kampanye lingkungan hidup bernuanasa Batak.
Dikatakannya, dipilihnya Pantai Pasir Putih Parbaba di Pulau Samosir sebagai lokasi penyelenggaraan Samosir Art 2011, karena tempat itu dianggap cukup strategis serta memiliki potensi alam yang indah juga masih belum dikenal banyak wisatawan.
Ia menambahkan, Samosir Art Festival 2011 menggelar pesta budaya menggambarkan warisan nilai-nilai budaya yang semakin dilupakan, terindikasi dari minimnya edukasi dan informasi kepada generasi muda tentang nilai-nilai luhur tersebut.
”Festival tersebut memberikan kontribusi menjawab tantangan dalam menjaga eksistensi nilai-nilai luhur dan kearifan lokal,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Yayasan “Tona Toba Nature”, Olan Hutabarat menyebutkan, pemberian bantuan bibit pohon itu sebagai bentuk partisipasi mensukseskan hari menanam pohon Indonesia yang sesungguhnya tidak ingin mereka publikasikan.
Sebab, kata dia, sama seperti yang selama ini mereka lakukan dalam menyumbangkan bibit dan sudah menjadi komitmen Tona Toba Nature tidak ingin melakukan seremoni.
”Cukup berat beban yang dipikul apabila bibit pohon yang ditanam tidak hidup, padahal acara seremonialnya dilakukan,” katanya.
Tapi, lanjut Olan, jika bibit pohon hidup dan berkembang biarlah hal itu menjadi bagian dari masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup di sekitarnya, namun pihaknya selalu berupaya mengunjungi warga yang telah menanam pohon-pohon tersebut guna melihat langsung perkembangannya. (ant/int)
http://www.metrosiantar.com/BONA_PASOGIT/Yayasan_Tona_Toba_Nature_Peduli_Samosir
Jumat, 30 Desember 2011 Berikan 4 Ribu Bibit Pohon
PANGURURAN- Yayasan “Tona Toba Nature” menyerahkan bantuan bibit pohon sebanyak empat ribu batang kepada setiap pengunjung Samosir Art 2011 di Pangururan, sebagai partisipasi menyukseskan hari menanam pohon Indonesia.
”Selain pemberian bibit pohon, mereka juga menyumbangkan empat ribu buah buku bagi pelajar di Kabupaten Samosir,” kata Kabag Humas Pemkab Samosir, Gomgom Naibaho di Pangururan, Kamis (29/12).
Ia mengatakan, penyerahan bantuan bibit dari para pemerhati pembangunan Samosir yang berasal dari Jakarta tersebut sangat tepat untuk memotivasi masyarakat meningkatkan pemeliharaan lingkungan hidup, melalui gerakan menanam pohon.
Selain itu, kata dia, bantuan buku yang diberikan bagi para pelajar itu diharapkan mampu menyampaikan pesan terhadap para generasi muda untuk mengembangkan pengetahuan dengan menjaga alam dan ekosistem sebagai bagian kehidupan manusia.
Gomgom mengatakan, acara penyerahannya dirangkaikan dengan pelaksanaan festival budaya Samosir Art 2011 di Pantai Parbaba, Pangururan, Rabu (28/12) mengusung tema “Generasiku Berbudaya” yang menyuguhkan berbagai macam kegiatan seni budaya dan kampanye lingkungan hidup bernuanasa Batak.
Dikatakannya, dipilihnya Pantai Pasir Putih Parbaba di Pulau Samosir sebagai lokasi penyelenggaraan Samosir Art 2011, karena tempat itu dianggap cukup strategis serta memiliki potensi alam yang indah juga masih belum dikenal banyak wisatawan.
Ia menambahkan, Samosir Art Festival 2011 menggelar pesta budaya menggambarkan warisan nilai-nilai budaya yang semakin dilupakan, terindikasi dari minimnya edukasi dan informasi kepada generasi muda tentang nilai-nilai luhur tersebut.
”Festival tersebut memberikan kontribusi menjawab tantangan dalam menjaga eksistensi nilai-nilai luhur dan kearifan lokal,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Yayasan “Tona Toba Nature”, Olan Hutabarat menyebutkan, pemberian bantuan bibit pohon itu sebagai bentuk partisipasi mensukseskan hari menanam pohon Indonesia yang sesungguhnya tidak ingin mereka publikasikan.
Sebab, kata dia, sama seperti yang selama ini mereka lakukan dalam menyumbangkan bibit dan sudah menjadi komitmen Tona Toba Nature tidak ingin melakukan seremoni.
”Cukup berat beban yang dipikul apabila bibit pohon yang ditanam tidak hidup, padahal acara seremonialnya dilakukan,” katanya.
Tapi, lanjut Olan, jika bibit pohon hidup dan berkembang biarlah hal itu menjadi bagian dari masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup di sekitarnya, namun pihaknya selalu berupaya mengunjungi warga yang telah menanam pohon-pohon tersebut guna melihat langsung perkembangannya. (ant/int)
http://www.metrosiantar.com/BONA_PASOGIT/Yayasan_Tona_Toba_Nature_Peduli_Samosir
No comments:
Post a Comment