Sang Pecinta Danau Toba Menemukan Makam Tua Batak Di Pulau Samosir
Samosir, SHR
Sebuah makam tua dan batu ukiran pahat indah disampingnya diduga
peninggalan leluhur Batak Toba di sebuah Desa diperbukitan Kab Samosir.
Makam tua yang berbentuk batu yang diukir dan memiliki guratan pada
fisiknya ditemukan Suhunan Situmorang, Pecinta Danau Toba dari Jakarta
disaat melakukan aktivitasnya kecintaannya menanam pohon di beberapa
perbukitan Pulau Samosir untuk melengkapi liburan seperti biasanya di
Kab Samosir.
Suhunan Situmorang, hobby yang menjelajah Samosir bersama komunitas
Landrover-Bumi Samosir ketika hendak menanam pohon beserta 3 putrinya
di Desa Sihusapi Kec. Simanindo, di Desa Sihusapi Kec. Simanindo
persisnya di atas Negeri Simarmata dengan merasa kaget menemukan sebuah
Batu Makma Tua,” saya kaget melihat dua potong batu yg dugaan saya
sebuah kuburan. Beberapa jenak saya amati, meraba-raba batu seraya
memerhatikan ukir dan guratan yg melekat dalam makam”. Tapi karena
bukan arkeolog, saya tak puas, karena tidak bisa menduga-duga usianya.
Bangunan sudah terpotong dua, entah karena apa.”
Penasaran dengan keberadaan sebuah Kuburan Batu ini, Suhunan
Situmorang tidak puas dengan informasi yang diperoleh dari Kepala Desa
Sihusapi “ Saya penasaran dan tertarik mengetahui lebih jauh ‘makam’
tersebut, dan siapakah yang dimakamkan di situ. Ketika bertemu Kepala
Desa Sihusapi yang ternyata marga Situmorang, Saya tanyakan. Batu
tersebut, katanya jamak disebut warga di sana ‘Batu Paromasan’, sebuah
makam tua yg tak diketahui siapa atau marga apa penghuninya. Karena
wilayah Sihusapi hanya dikuasai dua marga, Simarmata dan Manik, maka
dugaan saya makam tersebut diisi salah satu di antara dua marga
tersebut, orang Batak masa lampau yang entah berapa ratus tahun lampau.
Terangnya melalui Surat elektronik dikutip SHR.
Suhunan juga, mengungkapkan perbincangannya dengan Monang Naipospos
salah seorang Budayawan Batak “sudah sejak dahulu ternyata orang Batak
berkeinginan dimakamkan di ‘batu napir’, yg kini diwujudkan orang Batak
Toba dlm bentuk ‘tambak’ atau tugu. Batu merupakan simbol kehormatan,
kekokohan, dan keberjayaan. Sungguh menarik sebenarnya diteliti alasan,
dasar pikiran atau filosofi para Batak masa lalu itu”
Temuan Makam Tua yang sangat menari bagi dunia Peneliti Sejarah –
Sejarah Budaya turut juga dirinya dikecewakan Pemkab Samosir, “ Tapi,
yg membuat saya kecewa, Pemkab Samosir tidak juga menginventarisasi
situs-situs atau peninggalan peradaban Batak (Samosir) kuno, yg amat
potensil menarik perhatian wisatawan hingga berfaedah bagi masyarakat
dan Pemkab. Apa susahnya menjelajahi wilayah Samosir, yang selain
cantik, juga sarat dengan sejarah kuno manusia Batak itu? Harapan saya,
para perantau dari Samosir dan Tano Bataklah yang proaktif menemukan,
merawat, dan membagi informasi macam ini, agar orang-orang yang
tertarik dengan wisata kultural lebih banyak datang ke Bumi Samosir,
Danau Toba, Tano Batak. Dan agar harapannya kelak dapat terwujud,
selain akan menyampaikan temuaanya kesejumlah Universitas di Jakarta,
Suhunan Juga mengupdate kusornya di komunitas facebook “Batu
Napir, Impian Orang Batak Sejak Dulu?”. ( Rel/Nelson Situmorang )
Sumber:
http://www.swarahatirakyat.com/ekonomi-bisnis/sang-pecinta-danau-toba-menemukan-makam-tua-batak-di-pulau-samosir
No comments:
Post a Comment