Monday, October 20, 2014

Motif Migrasi Batak Toba Jadi Perdebatan

Motif Migrasi Batak Toba Jadi Perdebatan

Sabtu, 21 Juni 2008 | 00:35 WIB

Medan, Kompas - Migrasi masyarakat Batak Toba ke pantai timur Sumatera, khususnya Medan, menjadi perdebatan. Dua motif yang diberdebatkan adalah migrasi didorong oleh motif kebudayaan, yaitu membangun kerajaan (harajaon), atau karena mencari dan mengejar kemajuan untuk menemukan kehormatan (hasangapon).

Diskusi tentang motif migrasi itu muncul dalam acara pengenalan buku Batak Toba di Medan karya Johan Hasselgren, Jumat (20/6) di Hotel Tiara, Medan.

Penyaji dalam acara itu adalah antropolog dan pengamat sosial, Togar Nainggolan; guru besar antropologi Universitas Negeri Medan, Prof Bungaran Antonius Simanjuntak; Uskup Agung Koajutor Keuskupan Agung Medan Mgr Anicetus B Sinaga OFM Cap, dan mantan ephorus Pendeta HKPB JR Hutauruk.

Di dalam buku itu disebutkan, orang Batak Toba ketika bermigrasi ke Medan membawa misi kebudayaan. Dalam istilah Johan, misi kebudayaan itu adalah membangun kerajaan atau mencari kerajaan.

Akan tetapi, guru besar Sosiologi dan Antropologi Universitas Negeri Medan, Prof Bungaran Antonius Simanjuntak, menolak kesimpulan itu. Simanjuntak mengatakan, migrasi orang Batak Toba sejatinya mencari dan mengejar kemajuan untuk menemukan kehormatan (hasangapon).

”Itu sebabnya mereka memakai semboyan tole yang artinya ajakan kepada semua orang Batak Toba untuk mengejar kemajuan. Ini merupakan suatu upaya memperbarui kualitas hidup sosial,” katanya.
Nainggolan juga berpendapat sama dengan Simanjuntak. Ia mengatakan, alasan migrasi untuk meningkatkan kesejahteraan hidup yang dirumuskan dalam humajuon.

Ia juga mendapatkan motivasi yang sama ketika melakukan studi mengenai migrasi orang Batak Toba ke Jakarta pada tahun 2006.

Sementara itu, Mgr Sinaga lebih mencirikan etnis Batak Toba di Medan. Ia menyebut mereka ini dengan identitas Batak Toba tahap kedua atau Batak Toba modern. (MAR)


Sumber:
http://nasional.kompas.com/read/2008/06/21/00353737/motif.migrasi.batak.toba.jadi.perdebatan

No comments:

Post a Comment