Inspirasi Dari Desa Perbesi di Tanah Karo
Edi Ginting - Jakarta
Edi Ginting - Jakarta
Di Provinsi Sumatera Utara, ada
sebuah desa yang bernama Perbesi. Desa ini berjarak sekitar 100 kilometer dari
Medan, ibukota Sumatera Utara. Butuh waktu sekitar tiga jam untuk mencapainya
dari Medan.
Tergantung kemujuran Anda, kondisi
jalan sedang mulus atau seperti kubangan. Yang pasti, sejak keluar dari Kota
Medan, jalan akan terus berliku-liku dan menanjak di perbukitan Bukit Barisan.
Pemandangan alam pegunungan yang indah dan hijau setidaknya menjadi obat lamanya
perjalanan menuju Perbesi.
Perbesi berada dalam wilayah
Kabupaten Karo, tepatnya Kecamatan Tigabinanga. Jarak dari Kabanjahe, ibukota
Tanah Karo, sekitar 20 kilometer. Desa ini berada di sebuah lembah yang
dikelilingi oleh perbukitan yang hampir seluruhnya telah menjadi areal tanaman
milik penduduk.
Bukit yang paling tepat untuk
menatap seluruh panorama Desa Perbesi adalah dari sebuah bukit yang dikenal
dengan sebutan Urok Ndoholi. Dari bukit ini, Anda juga bisa menikmati
pemandangan sebagian alam Tanah Karo. Pemandangannya sungguh indah, karena
lembah-lembah, perkebunan penduduk, jalan yang meliuk-liuk dan sejumlah desa,
terlihat jelas dari atas Urok Ndoholi. Pemandangan yang memanjakan mata ini,
semakin nikmati oleh angin sepoi-sepoi yang terasa lembut menerpa kulit. Begitu
juga suara hembusan angin yang semakin membuat sejuk hati. Dari Urok Ndoholi
juga, Anda bisa menatap Gunung Sinabung yang terlihat sangat utuh hingga ke
puncaknya.
Sama seperti desa-desa lain di Tanah Karo, hampir seluruh
penduduk Perbesi berasal dari suku Karo. Walau berupa desa, namun Perbesi cukup
tersohor di kalangan orang Karo. Desa ini sering disebut-sebut dalam lirik lagu
Karo. Banyaknya penduduk Perbesi yang merantau, juga turut andil dalam
mempopulerkan desa yang bertepikan sungai Lau Biang dan sungai Lau Rahu ini.
Untuk golongan sebuah desa, penduduk
Perbesi termasuk terbanyak di Tanah Karo. Data pasti tidak saya punya. Mungkin
sekitar seribuan kepala keluarga. Banyak kalangan berpendapat, bila ada
pemekaran kecamatan di Tanah Karo, maka perbesi layak jadi ibukota kecamatan.
Karena sudah terlalu besar, Perbesi dibagi-bagi menjadi beberapa kesain, yang
mirip dengan istilah dusun di provinsi lain. Ada kesain Muham, Depari,
Brahmana, Rumah Tengah, dan Rumah Jahe.
Mayoritas penduduk Perbesi adalah
bertani. Areal perkebunan mereka mulai dari pinggir desa, sampai ke atas bukit
yang harus ditempuh dalam waktu berjam-jam. Biasanya, setiap areal perkebunan
atau ladang, memiliki nama-nama. Ada yang bernama Kutajahe, Sampaharu, Napa,
Mondul, dan sebagainya.
Sama seperti orang Karo pada
umumnya, mereka berangkat ke ladang pada pagi hari dan pulang ketika matahari
hampir terbenam. Situasi ini membuat desa selalu terlihat lengang pada siang
hari. Keramaian mulai terasa pada malam hari, saat para bapak melepas lelah di
sejumlah warung kopi sambil menunggu sang istri menyiapkan makan malam.
Beragam komoditas pertanian menjadi
andalan masyarakat desa ini. Jagung dan coklat adalah tanaman utama. Sebagian
masyarakatnya ada juga yang bercocok tanam kacang tanah, cabai, jeruk, kelapa,
dan kemiri. Beberapa orang juga memelihara sapi disela-sela kesibukan bercocok
tanam. Tanaman buah-buahan lain juga berlimpah di Perbesi. Seperti buah durian,
sawo, pepaya, jambu, pisang, dan sebagainya. Bagi penggemar buah-buahan, rasa
lapar mereka akan terpuaskan saat berada di Perbesi.
Saya tidak pernah bosan untuk
berkunjung ke desa ini. Perbesi menjadi tempat pelarian ketika saya sudah
begitu penat menyaksikan hiruk-pikuk Jakarta. Di perbesi, saya bisa menemukan
banyak hal yang membuat saya segar kembali. Banyak inspirasi yang berdatangan di
dalam alam pikiran saya, ketika menghirup udara segar desa ini. Udara yang
sangat jauh dari polusi asap kendaraan bermotor, pabrik, ataupun polusi
panggung sandiwara penghuni kota yang tak pernah habis.
Saya akan memperlihatkan beberapa
koleksi foto milik saya tentang Desa Perbesi. Nah, ini dia:
|
- See more at:
http://kolomkita.viva.co.id/baca/artikel/15/3402/inspirasi_dari_desa_perbesi_di_tanah_karo?gclid=CjwKEAjwwdOhBRCG0fPrlfO1gGUSJAC1FmHXRSVcx9ftK6PA2Swrfy1evklvyi4I34_S0dIG0yUo5xoCG7Hw_wcB#xtor=SEC-14-GOO-[]-[]-[]-[_cat:viva.co.id]
No comments:
Post a Comment