Arkeologi : Situs di Mandailing Natal belum terungkap
Kompas: Selasa, 15 April 2008
Medan, Kompas - Situs arkeologis Hindu-Buddha di Mandailing Natal, Sumatera Utara, hingga kini belum terungkap latar belakangnya. Penggalian yang dilakukan Balai Arkeologi Medan selama 10 hari terakhir baru menemukan fakta-fakta awal.
Para peneliti meyakini tempat itu merupakan salah satu pusat kebudayaan tertua pada masa lalu. "Dari penggalian di lima lokasi, kami menemukan potongan bangunan candi. Meski demikian, masih banyak pertanyaan mengenai situs ini," tutur Kepala Balai Arkeologi Medan Lukas P Koestoro, Senin (14/4).
Situs yang bernama Jiret (kuburan—dalam bahasa Mandailing) Simangambat terletak di Desa Simangambat, Kabupaten Mandailing Natal, sekitar 400 kilometer dari Medan. Situs berupa gundukan batuan itu terletak di tengah perkampungan warga di lahan kosong. Pada 1920, peneliti Belanda, Bosch dan Schnitger, pernah menyebut adanya situs di tempat itu.
Menurut Lukas, peneliti juga menemukan pecahan keramik China dari Dinasti Sung abad 12. Keberadaan keramik ini membantu peneliti merunut kronologi aktivitas di candi. Dengan temuan ini, artinya ada kontak budaya dengan kebudayaan bangsa lain. Meski demikian, peneliti belum bisa memastikan latar belakang tata pemerintahan ketika itu.
"Kami belum menemukan jawaban atas pertanyaan mendasar. Siapa yang membangun dan untuk siapa bangunan itu didirikan? Bagaimana struktur pemerintahan saat itu dan siapa yang berkuasa?" tuturnya. Saat ini tim arkeologi masih berada di lokasi untuk menyelesaikan penelitian.
Ketua Departemen Antropologi Universitas Sumatera Utara, Medan, Zulkifli Lubis mengatakan, beberapa tempat di Kabupaten Mandailing Natal masih menyimpan benda-benda bersejarah. Sayang sekali, benda bersejarah itu sebagian digunakan warga untuk keperluan pembangunan rumah. (NDY)
No comments:
Post a Comment