Thursday, May 17, 2012
MELIRIK ”SITUS LOBU TINGKO” DI PAKKAT HUMBANG HASUNDUTAN
MELIRIK ”SITUS LOBU TINGKO” DI PAKKAT HUMBANG HASUNDUTAN
LAYAKKAH SITUS YANG ADA DI PAKKAT MASUK DALAM DAFTAR CAGAR BUDAYA?
OLEH : ARNOT RAMBE PURBA
LOBU TINGKO adalah nama sebuah tempat ladang dibilangan Kec. Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatra Utara. Konon ceritanya bahwa Lobu Tingko adalah sebuah perkampungan jaman terdahulu. Informasi ini diperoleh dari masyarakat setempat dan menyebutkan, bahwa tempat ini ditenggarai didiami oleh raja raja yang ada di Tano Rambe/Negeri Rambe pada jaman tertentu. Negeri rambe pada awalnya adalah Tano rambe. Pada jaman penguasaan kolonial Belanda, bukti catatan sejarah menunjukkan bahwa,belanda pernah mengangkat salah seorang kapala nagari dari salah satu generasi Tuan Sumerham Rambe bernama : Aman sappe Rambe (marhoendoelan di Pakkat Baroes, 26 februari thn 1919) Sejak tahun tersebut di duga Tano rambe berubah sebutan jadi Negeri rambe. Tano rambe/Negeri rambe untuk sekarang ini lebih dikenal dengan sebutan Pakkat. Tano rambe,Negeri rambe (Pakkat), diduga dan diyakini banyak menyimpan sejarah dan budaya masa lalu. Hal tersebut diasumsikan penulis berdasarkan adanya temuan peninggalan situs di areal Lobu Tingko dan di tempat-tempat lainya di wilayah Kec. Pakkat, hingga sampai saat ini belum pernah di lirik dan diteliti keberadaannya.
TANO RAMBE/NEGERI RAMBE dalam sejarah awalnya di diami/dikuasai oleh salah satu dari anak Toga simamora yang hijrah dari Tipang Bakkara. Toga simamora mempunyai 2 istri. Istri pertama melahirkan: Tuan Sumerham. Istri kedua melahirkan: Purba,Manalu, Debataraja. Tuan Sumerham meninggalkan Tipang bakkara bersama istrinya boru Regar kesuatu tempat yaitu di hulunya Barus, tempat tersebutlah yang dinamakan TANO RAMBE. Tuan Sumerham berketurunan setelah di tano rambe dan mempunyai 3 orang anak laki-laki. Sesuatu hal dalam sejarah sangat perlu di ingat, diwariskan dan disyukuri hingga, Tuan Sumerham membuat nama anaknya yang tiga antara lain : Rambe Purba, Rambe Rajanalu, Rambe anakraja. Tuan Sumerham rambe membuat nama-nama anaknya hampir menyerupai nama-nama saudaranya yang ada di Tipang Bakkara tentu ada maksud dan tujuanya dalam artian yang positip.
Lobu tingko terletak disebuah perbukitan diapit oleh dua buah sungai yaitu : aek si rahar dan aek sipoti. Menurut penuturan dari masyarakat, bahwa Lobu Tingko adalah sebuah perkampungan jaman terdahulu. Dalam kurun waktu tertentu berkembanglah jadi kampung berikutnya antara lain: Ojakhadatuon, Batugaja, Sitinjo, Baringin, Jagapayung, Sitinjak, Temba dll. Beberapa masyarakat telah di mintai keterangan oleh penulis atas temuan dan keberadaan situs yang ada di Lobu Tingko, namun tidak ada yang mengetahui secara pasti sejak kapan Lobu Tingko ini berdiri. Sebagian masyarakat menyebutkan bahwa Lobu tikko adalah perkampungan raja-raja dari marga rambe jaman dulu. Selain Situs Lobu Tingko ada juga situs disebuah tempat di sigorbus. Sigorbus adalah sebuah areal ladang yang berdekatan dengan kampung si Onggang. Sigorbus terletak diantara kampung si Banbanon dengan Kampung laksa. Situsnya antara lain : Patung Gajah dan benda lainya. Situs sigorbus telah diakui secara turun temuran asal-usul dan kepemilikanya, diyakini adalah peninggalan Tuan Sumerham. Areal dan situs sigorbus telah dilakukan pemugaran oleh turunan/generasi Tuan Sumerham. Bila ditinjau dari segi corak dan ciri-ciri Patung Gajah yang terdapat di Lobu Tikko dan si Gorbus ada kemiripanya. Namun perlu suatu penelitian untuk pembuktian, apakah terkait situs sigorbus dengan situs Lobu Tingko.
Beberapa bukti peninggalan tua di Lobu Tingko: Situs dengan arealnya patut dan layak diduga guna diteliti dalam hal pelestarian Benda Cagar Budaya. Adapun benda benda yang terlihat disana antara lain : Patung Gajah yang ditunggangi manusia dan berbagai benda lainya termasuk ditemukannya ratusan keping uang logam di areal tersebut. Juga diduga masih banyak benda benda tua terkubur disana. Hal tersebut diyakini dan dilihat langsung oleh penulis yaitu : adanya gundukan-gundukan tanah yang diduga tempat terkuburnya benda-benda dan situs. Juga informasi dari masyarakat setempat membenarkan, bahwa situs yang ada di Lobu Tingko pada beberapa puluhan tahun yang lalu masih ada yang melihat jumlahnya cukup banyak dan beraneka ragam. Namun karena tidak terurus dan mungkin dianggap tidak punya nilai hingga banyak yang sudah rusak karena tidak ada yang memperhatikan.
Beberapa masyarakat disana mengakui, bahwa benda situs tersebut sudah banyak yang hilang diambil atau dicuri orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Termasuk dicuri orang-orang pemburu barang-barang antik. Melihat dari corak dan gaya arsitekturnya,situs Lobu Tingko sangatlah diduga cukup tua. Bila dihubungkan situs lobu tingko dengan Cagar Budaya yang ada di Kota Barus (Taman Mahligai), diduga ada keterkaitannya, sebab ada sebagian kemiripan benda benda situsnya. Kota Barus adalah salah satu kota tertua dalam catatan sejarah dunia. Barus adalah Tapanuli Tengah berbatasan dengan Pakkat, Humbang hasundutan Tapanuli utara. Dalam catatan sejarah, bahwa (Pakkat sekarang) adalah Tano rambe/Negeri Rambe di Barus Hulu.
Disamping situs yang ada di Lobu Tingko masih banyak diduga situs-situs di area lain yang masih termasuk dalam wilayah Kec. Pakkat, yang selama ini kurang diperhatikan/dihargai masyarakat keberadaanya. Misalnya : Kuburan tua Cina di Panigoran, Ramba pattil di si Jarango, peninggalan peninggalan tua di Tukka, situs telapak kaki di Dolok samparungan, Buku tumbaga holing (buku dari kulit kayu) yang panjangnya puluhan meter di desa Tolping dll. Perlu ditelititi sejarahnya.
UU No.5 Tahun 1992, PP No.10 Tahun 1993, UU RI No.11 Tahun 2010. “ TENTANG CAGAR BUDAYA”, Mengacu pada Undang-Undang tersebut diatas, Layakkah Situs beserta areal yang ada di Pakkat Humbang Hasundutan,masuk dalam daftar Cagar Budaya?
Oleh karenanya saya,Arnot Rambe Purba putra Pakkat Kab. Humbang Hasundutan, Sumatra Utara. Berdomisili di Bekasi Jawa Barat. Dengan Alamat: Jl. Taman-narogong indah blok C no 38 b. Rt/Rw 004/005. Telp. 0818120697/081210203576 adalah sipenulis sekaligus nara sumber.
Setelah terbitnya berita ini saya, selaku Putra Pakkat sangat mengharapkan respon dan tanggapan dari semua pihak lapisan masyarakat. Masyarakat Pakkat yang ada di Pakkat dan diperantauan. Marga-marga yang termasuk dalam rumpun Toga Simamora. Parsadaan Pomparan ni Tuan sumerham Rambe. Instansi terkait Pihak Pemerintah di bidang Cagar Budaya, agar meneliti dan menindaklanjuti pemberitahuan dan pemberitaan Situs Lobu Tingko dan tempat-tempat lainya yang ada di wilayah Kec. Pakkat, Kab. Humbang Hasundutan Sumatera utara.
Bekasi, tgl 05 November 2011 ,
Arnot Rambe Purba
Penulis/Nara sumber
Tembusan :
- Masyarakat Pakkat di Bona Pasogit dan Perantauan.
- Tokoh-tokoh adat di Kec.pakkat dan Pemerintah setempat.
- Pomparan Tuan Sumerham Rambe.
- Marga-marga yang termasuk dalam rumpun turunan Toga Simamora.
- Instansi Pemerintah yang terkait dengan Benda Cagar Budaya.
Sumber:
http://wisatasejarah.wordpress.com/2009/04/05/kabupaten-humbang-hasundutan/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Beda di FB Arnot Purba Sumerham, di Postingan Geogle Arnot Rambe Purba,,,orangya sama atau beda sebab di fb tidak mengakui marga Rambe,,,
ReplyDelete