Tuesday, May 15, 2012
Kesenian Pakpak Diprogramkan Go Internasional
Sumut - Senin, 09 Apr 2012 00:08 WIB
Kesenian Pakpak Diprogramkan Go Internasional
(Analisa/sarifuddin siregar) Beberapa perempuan tampil membawakan tarian Pakpak pada Pekan Raya Sumatera Utara di Medan, Rabu (4/4). Berbagai pihak menyerukan pentingnya promosi budaya lokal ini sebagaimana dilakukan sejumlah pemerintah daerah di seantero nusantara.
Sidikalang, (Analisa). Kesenian sub etnis Pakpak berupa tarian, lagu dan budaya diprogramkan go internasional. Suatu waktu diwujudkan.
Hal itu disampaikan Bupati Kabupaten Dairi, KRA Johnny Sitohang Adinegoro pada pagelaran budaya Pakpak di open stage Pekan Raya Sumatera Utara di Medan, Rabu (4/4). Langkah tersebut dipandang penting sebagai upaya promosi ke penjuru dunia.
Budaya merupakan jati diri suatu bangsa. Ketika seseorang berbicara atau bertutur kata maka warga dapat melihat karakter dan identitas. Guna memperkenalkan lebih jauh seputar kekayaan dimaksud, pagelaran hingga ke manca negara dipandang penting. Sesungguhnya, masyarakat Pakpak sangatlah ramah dan pekerja keras serta terbuka bagi investasi.
Budaya akan terus berkembang seiring perubahan jaman. Hanya saja, nilai atau inti terkandung di dalam tidak boleh lekang, tandas Johnny mengenakan pakaian adat lokal didominasi warna hitam. Begitupun, upaya pengembangan bukan tanpa tantangan.
Diungkapkan, ketika dirinya berhasrat melestarikan melalui pengenaan motif Pakpak berwarna kuning pada pakaian, justru protes diterima. Padahal, substansi tradisi sudah tercermin di situ.
Dia berharap, semua pihak memberi kontribusi. Sajian tari, lagu dan drama bukan hanya sekedar tontotan, namun perlu memetik makna. Wilayah ini punya peluang besar meraih kemajuan. Obsesi itu didukung ketersediaan objek wisata Danau Toba di Kecamatan Silahisabungan dan Taman Wisata Iman. Kolaborasi ragam kekayaan diyakini mendukung penerimaan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dan devisa negara.
Pendapat senada diutarakan Ketua DPRD, Delphi Masdiana Ujung SH MSi. Pihaknya mendorong eksekutif, akademisi dan pengusaha serta elit politik memanfaatkan setiap ruang bagi pengenalan kesenian ke luar negeri.
DR Matsuhito Solin staf pengajar Universitas Negeri Medan menyebut, sangat merindukan ajang tersebut. Sebagai perantau, suara merdu dan tarian warisan nenek moyang amat dinanti. Kala mereka menyaksikan siaran televisi bertajuk kampung halaman, kepenatan terasa berkurang.
Baginya, kekayaan Pakpak berikut cirri khas tidak kalah dibanding suku lain di nusantara. Tak lupa, ia menaruh harapan pada Richard Eddy M Lingga anggota DPRD Sumut untuk menaruh hati mengambil momen itu.
Ia menambahkan, kagum atas terobosan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat melalui pagelaran di Jakarta tahun 2011 kemarin. Sedikit banyak, harkat Pakpak terangkat, apalagi dihadiri menteri dan pejabat negara sahabat
Kapolres, AKBP Enggar Pareanom SSos SIK, Kepala Kejaksaan Negeri Pendi Sijabat dan para pejabat teras daerah otonom hadir mengikuti acara itu. Sejumlah warga Medan menyaksikan pertunjukan termasuk drama.
Sebelumnya, Bupati didampingi Wakil Bupati Irwansyah Pasi SH dan Sekretaris Daerah Julius Gurning SSos MSi melakukan wawancara di sebuah stasion radio guna mengumandangkan ragam terobosan pembangunan.
Kepala Dinas Kesehatan dr Haposan Situmorang dan Plt Kepala Dinas Pendidikan Martumbur Simbolon tiba terlambat dan memilih asik bercakap di luar gedung. Padahal, keduanya adalah pimpinan instansi teknis terkait pilar pembangunan. Pejabat eselon IIb lainnya mencemooh minimnya responsibilitas mereka. (ssr)
(Analisa/sarifuddin siregar) Beberapa perempuan tampil membawakan tarian Pakpak pada Pekan Raya Sumatera Utara di Medan, Rabu (4/4). Berbagai pihak menyerukan pentingnya promosi budaya lokal ini sebagaimana dilakukan sejumlah pemerintah daerah di seantero nusantara.
Sumber:
http://www.analisadaily.com/news/read/2012/04/09/44646/kesenian_pakpak_diprogramkan_go_internasional/#.T7IN9eh0j5M
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment