Usaha Kopi Luwak Sidikalang Makin Menggiurkan
Siapa yang tidak kenal dengan kopi, minuman berwarna hitam yang jika dikonsumsi dipercaya dapat menghilangkan rasa ngantuk bagi peminumnya. Sebagai minuman ekstase berkafein tinggi, kopi menempati peringkat dua dunia, satu tingkat di bawah air putih dalam hal konsumsi. Tak kurang dari 2 juta orang peminum setiap harinya, membuat kopi menjadi komoditas utama terbesar ketiga di bawah minyak bumi dan gas. Namun sebagian orang mungkin masih terasa asing dengan nama kopi luwak. Padahal kopi ini mantap diminum tanpa gula, rasa getir dan aroma kopi pun sangat terasa dan kenikmatan kopi luwak sangat manis di mulut. Kopi luwak banyak ditemui di Sumatera, Jawa serta Sulawesi. Para peneliti riset di Kanada membuktikan, bahwa kandungan protein yang ada di perut Luwak, membuat biji kopi terfermentasi dan matang lebih sempurna. Sehingga, rasa yang dihasilkan jauh lebih enak dan padat dibandingkan kopi-kopi yang lain.
John M Sianturi, pengelolah kopi luwak di Kota Sidikalang-Sumut yang telah beroperasi sejak 2007 lalu menjelaskan, makanan luwak di antaranya adalah buah kopi dan hanya akan makan buah kopi yang benar-benar pilihan. Buah-buah kopi yang telah dimakan oleh luwak itu nantinya akan dicerna dan dibuang lewat kotoran karena biji tersebut tidak bisa dicerna oleh luwak. Biji-biji kopi yang telah dikumpulkan dari kotoran luwak tersebut kemudian dijemur setidaknya selama seminggu. Setelah benar-benar kering ditumbuk agar selaput pembungkus biji kopi bisa lepas, jelasnya.
Sedangkan untuk rasa yang dihasilkan kopi luwak, sangat berbeda dibanding kopi lainnya. Dengan cita rasa yang unik campuran karamel dan coklat. Bagi yang terbiasa menikmatinya, kopi luwak dilukiskan memiliki rasa yang eksotis dan lembut. Untuk mengumpulkan biji-biji kopi yang telah dimakan luwak atau musang, jelas Jhon yang membentuk Klinik Agribisnis Sukses Tani ini, ia memiliki 19 kelompok tani yang masing-masing terdiri dari 25 orang. Dari petani inilah, biji-biji kopi dikumpulkan dan diprosesnya untuk dapat dikonsumsi. (Untuk informasi lebih lengkapnya silahkan berlangganan Tabloid SINAR TANI. SMS ke : 081584414991)
Sumber:
http://www.sinartani.com/komoditas/kebun/2726.html
No comments:
Post a Comment