Pakpak Bharat Galakkan Tanaman Gambir
Ditulis Pada: 27 March 2011 Pukul 9:03 pm
Pakpak Bharat, Sumut, 27/3 (ANTARA) – Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatra Utara, mulai tahun 2011 ini akan lebih menggalakkan program penanaman satu juta pohon gambir untuk memacu percepatan ekonomi rakyat di daerah itu.
“Dari sisi geografis dan struktur tanah, Kabupaten Pakpak Bharat sangat potensial bagi pengembangan tanaman gambir,” kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pakpak Bharat, Kastro Manik di Kecamatan Salak, Minggu.
Dari sisi pemasaran, lanjut dia, permintaan pasar terhadap gambir diprediksi juga bakal meningkat seiring dengan bertambahnya kebutuhan beragam industri yang mengandalkan bahan baku gambir, di antaranya industri cat, farmasi, penyamakan kulit, produk makanan dan bahan campuran makan sirih.
Untuk merespon peluang pasar tersebut, kata Kastro, pihak Pemkab Pakpak Bharat bersama instansi terkait akan terus mendorong petani di daerah itu agar lebih giat lagi menanam gambir.
Disebutkannya, tanaman gambir di Indonesia dewasa ini selama ini hanya cocok dikembangkan di dua kabupaten, yaitu Pakpak Bharat dan Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat.
“Melalui program penanaman sejuta pohon gambir, Pakpak Bharat kelak diharapkan menjadi sentra produksi gambir terbesar di Indonesia,” ucapnya.
Gambir adalah sejenis getah yang dikeringkan dari ekstrak remasan daun dan ranting tanaman gambir.
India mengimpor sekitar 60 persen gambir dari Indonesia dan menggunakannya sebagai bahan campuran untuk makan sirih.
Gambir dibudidayakan pada lahan ketinggian 200-800 meter di atas permukaan laut, yaitu mulai dari topografi agak datar sampai di lereng bukit.
Tanaman tersebut biasanya ditanam sebagai tanaman perkebunan di pekarangan atau kebun di pinggir hutan.
Pola budi daya tanaman gambir biasanya semi intensif dan jarang diberi pupuk, tetapi perlu dilakukan pembersihan dan pemangkasan secara rutin agar produktivitas getahnya relatif banyak.
Selain gambir, kata dia, petani di kabupaten yang mekar dari Kabupaten Dairi tahun 2004 tersebut dewasa ini juga giat mengembangkan hasil tanaman berorientasi ekspor, antara lain kopi Arabika, kemenyan putih dan nilam.
Pakpak Bharat merupakan kabupaten yang memiliki penduduk paling sedikit dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sumatra Utara (Sumut) dengan tingkat kepadatan penduduk rata-rata 34 jiwa per kilo meter persegi.
(T.KR-JRD/B/A035/C/A035)
No comments:
Post a Comment