Thursday, May 3, 2012

Pemerintah Diminta Selamatkan Situs Bersejarah di Barus


Pemerintah Diminta Selamatkan Situs Bersejarah di Barus


Kamis , 19 Januari 2012 20:51:50
Oleh : Deny Siahaan
 KBRN, Sibolga : Tim peneliti situs berkelas dunia di Sumatera Utara kembali menemukan puluhan batu nisan kuno Islam di Desa Pananggahan, Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Namun, situs-situs itu banyak yang telantar dan tidak mendapat perawatan.

Demikian disampaikan Habibuddin Pasaribu, seorang pengamat situs-situs bersejarah dan benda kepurbakalaan kepada RRI di Barus, Kamis (19/1). Habibuddin Pasaribu, yang mengaku pernah melakukan penelitian situs sejarah selama delapan tahun di Barus, merasa prihatin melihat banyaknya batu nisan kuno Islam yang tidak mendapat perawatan.

“Batu nisan itu ada yang diletakkan begitu saja di pinggir jalan, seperti sesuatu yang tidak penting,” ujar Habibuddin.
Puluhan nisan yang ditemukan tim peneliti itu memiliki keterkaitan dengan Kompleks Makam Tuan Ambar yang terletak di Desa Penanggahan, sekitar 150 meter dari jalan raya dan berjarak 1,5 km dari kompleks makam legendaris dunia "Papan Tinggi", Barus, Tapanuli Tengah.

Area penemuan batu nisan Islam tersebut merupakan perbukitan yang diduga merupakan kompleks makam Islam kuno, di samping lima kompleks pemakaman lainnya, seperti Kompleks Makam Papan Tinggi, Ambar, Mahligai, Ibrahimsyah.

Disebutkan, Bukit Kompleks pemakaman tempat puluhan nisan penting ini ditemukan hancur oleh penggalian tanah untuk dijual oleh masyarakat dan diperkirakan proses penggalian itu telah berlangsung cukup lama, karena kondisi bukit itu sudah hampir rata dengan tanah, dan batu-batu nisan kuno yang penting bagi sejarah tersebut dibiarkan berserakan di pinggir jalan.
Karena itu, Habibuddin Pasaribu meminta pemerintah melalui Pemkab Tapanuli Tengah untuk segera melakukan pendekatan atau negoisasi dengan warga pemilik lahan guna menyelamatkan situs-situs sejarah itu demi kelestariannya.

“Lokasi situs sejarah itu berada di lahan masyarakat. Jadi, pemerintah pusat atau Pemkab Tapteng harus segera mengambil tindakan langkah penyelamatan batu nisan di situs-situs tersebut. Setidaknya melakukan negosiasi dengan warga pemilik lahan," ujarnya.

Menurut dia, setiap batu nisan di Barus menyimpan informasi penting berkaitan dengan jenis batu, bentuk nisan, motif dan ornamen, bahasa serta huruf yang digunakan. Dan nisan tersebut tentunya menyimpan data untuk analisis serta interpretasi sejarah kedatangan Islam di Barus, sekaligus jejak sejarah dunia Islam masa lalu. (Heri.F/Deny.S)
(Editor : Heri Firmansyah)

No comments:

Post a Comment