Tuesday, May 1, 2012

Petani Pakpak Bharat Raih Penghargaan dari British Council


Petani Pakpak Bharat Raih Penghargaan dari British Council


agriBisnis Rabu, 29 Sep 2010 11:02 WIB
MedanBisnis – Pakpak Bharat. Aliansi Pro Agribisnis Pakpak Bharat yang menjadi duta Kabupaten Pakpak Bharat dalam kompetisi Community Enterpreneurs Challenge (CEC) terpilih menjadi pemenang atas prestasinya mengembangkan pertanian di daerah Pakpak Bharat.

Atas prestasi yang dinilai oleh British Council (Inggeris) tersebut, Pemkab Pakpak Bharat berhak atas dana hibah sebesar Rp 100 juta dari The Arthur Guiness Fund. Selanjutnya, pada pertengahan Oktrober 2010 lembaga ini akan turun ke daerah ini untuk merealisasikan pembinaan kepada petani.

Prestasi sekaligus pemberian penghargaan tersebut diungkapkan Bupati Pakpak Bharat Ir Remigo Berutu melalui telepon Selasa (28/9).

Menurut Remigo, penyerahan penghargaan tersebut sudah dilakukan di Hotel Santika Jakarta dihadiri Duta Besar Inggris untuk Indonesia , Martin Hatfull, dalam suatu acara pekan silam. Turut hadir dalam acara tersebut

Sabam Malau selaku pembina  Aliansi Pro Agribisnis Pakpak Bharat.
Remigo membeberkan, kelompok tani yang menjadi duta dari Pakpak Bharat adalah Aliansi Pro Agribisnis Pakpak Bharat diketuai Sanusi Banurea dan dibina Dr Ir Sabam Malau. Kelompok tersebut menjadi pemenang pada kompetisi Community Enterpreneurs Challenge (CEC). Sabam Malau  yang juga praktisi perguruan tinggi bidang pertanian itu merupakan  utusan menghadiri seremoni.

Remigo menuturkan, perlombaan tingkat nasional itu tergolong ketat. Dari 600 delegasi, petani dari Pakpak Bharat terpilih menjadi unggulan peringkat pertama kategori pemula. Utusan tersebut menampilkan materi “Wirausaha Pengolahan Limbah Kelinci menjadi Pupuk Organik Padat
Bokashi dan Pupuk Organik Cair Urine”. Pengambilan isu itu, dilatarbelakangi tingginya kebutuhan  kompos pada  budidaya pertanian dimana sekitar 90% penduduk menggantungkan hidup pada sektor itu.  Seiring keterbatasan pengetahuan, bahan itu masih didatangkan dari luar yang berdampak pada tingginya biaya produksi. Ke depan, temuan tadi akan diterapkan.

Remigo menegaskan, sektor agribisnis menjadi prioritas di era kepemimpinan lima tahun ke depan. Sesungguhnya, potensi sumber daya alam amat berlimpah. Tanah subur, luas dan jauh dari efek pestisida. Hanya saja, bimbingan perlu diberikan guna mengarahkan warga menjadi petani berorientasi pasar.

Disebutkannya, kopi, nilam, gambir, kepala sawit, kemenyan dan jeruk adalah komoditas yang kini giat  dikembangkan masyarakat Pakpak Bharat. Bila pupuk organik tersedia, kata dia, efsiensi dan efektifitas meningkat yang diikuti pertambahan penghasilan.

Diakuinya, kerja sama pemda melalui  Badan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dengan lembaga swasta di antaranya  USAID Amarta amat menyentuh petani. ( rel )


Sumber:

No comments:

Post a Comment