Tuesday, May 1, 2012

Obati Diabetes dengan Labu Parang


Obati Diabetes dengan Labu Parang

Written on 09/07/2011 
Sebuah kabar gembira bagi penderita diabetes mellitus (DM). Seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menemukan obat untuk mengatasi penyakit gula darah itu. Bahkan menariknya, obat itu berasal dari tanaman yang banyak terdapat di sekitar kita, yaitu buah labu parang.

Berkat temuannya itu, Muhammad Rijki, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM ini mendapatkan penghargaan Alltech Young Scientist Award sebagai juara ketiga kategori regional Indonesia tahun 2011.

Dari hasil penelitiannya terhadap ekstrak buah labu parang diketahui bahwa buah itu mengandung saponin dan flavanoid, zat yang bisa menurunkan kadar glukosa dalam darah dan memperbaiki sel beta pankreas.

Kesimpulan ini didapat setelah memberikan ekstrak makanan labu parang kepada tikus yang menderita diabetes mellitus tipe dua, dimana sel beta pankreas masih mampu menghasilkan insulin namun tidak mampu menyeimbangkan kadar glukosa.

Dari ekspresimen itu diketahui adanya penurunan kadar glukosa yang sangat signifikan terutama dosis tinggi.

Selain itu, pemberian ekstrak herbal itu juga memberikan perbaikan sel beta pankreasnya meski membutuhkan waktu yang cukup lama. Karena itu, buah labu parang dapat digunakan untuk menurunkan kadar glukosa dan memperbaiki sel beta pankreas bagi penderita penyakit diabetes mellitus tipe dua.

Zat saponin dan flavanoid sebenarnya banyak terkandung dalam buah-buahan dan tumbuhan berwarna hijau. Supaya lebih efektif, dalam mengkonsumsi kedua zat tersebut akan lebih baik bila diekstrasi lebih dahulu.

Namun bila kesulitan melakukan ekstrasi, bisa pula dilakukan dengan mengkonsumsi langsung buah labu parang namun dalam jumlah yang cukup banyak dan sering.

Menurut hasil penelitiannya, dia menganjurkan untuk konsumsi buah labu parang sebanyak 400 gram hingga 800 gram. Supaya lebih efektif, maka dosisnya ambil yang maksimal yaitu 800 gram. Apalagi zatherbal ini mudah larut dalam air sehingga bisa ditambah dosisnya. (*)


Sumber:
ng/

No comments:

Post a Comment