Tuesday, May 1, 2012

Kopi Mandailing Sumatra


Kopi Mandailing Sumatra


ditulis oleh mursid | April 25th, 2011
Kopi Mandailing Sumatra
Berawal dari keisengan saya menyamber twitternya Thomas Arie — teman kerja saya di Jogja yang kemarin lagi pamer Pizza dan katanya mau membawakan oleh-oleh, ternyata besoknya dia malah membawa sebungkus Kopi Mandailing Sumatra. Saya tertarik, bukan hanya karena kemasannya yang bisa dibilang unik nan nyentrik, tapi juga dengar namanya saja sudah bikin penasaran. Maklum untuk yang ini saya belum pernah me-njajal-nya.

Hari itu saya tidak lantas mencobanya karena saking padatnya kerjaan dan lagi dikejar deadline. Hari berikutnya, tengah malam saya sempatkan mencicipi. Mumpung lagi semangat begadang (asal tidak ketahuan Bang Rhoma ). Baru buka bungkusnya, aroma kopinya yang harum dan sedap langsung menyengat. “Wah, kopi ini pasti enak!”, pikirku.

Manteb bener dah!
Benar juga, rasanya lumayan untuk memanjakan lidah dan aromanya yang harum bikin hidung pun tak mau kalah untuk dimanjakan. Kebetulan saya mencicipi kopi ini bersama temanku yang dari Aceh, Fakhrizal namanya. Dia bilang kalau kopi yang dari Sumatra itu terkenal harumnya. Entah benar tidaknya saya juga belum paham, tapi okelah saya manut saja berhubung dia juga dari Pulau Sumatra dan juga pemilik blog kapucino.org ( tapi kok isinya malah Putri Yang Ditukar ya? hahaha.. ).
Kemudian saya ingin tahu lebih detail tentang Kopi Mandailing Sumatra ini. Akhirnya saya temukan ulasan lengkap sejarahnya yang lumayan komplit. Berikut cuplikannya :
Kopi mandailing adalah sebutan dagang untuk kopi arabika yang sejatinya tidak hanya dihasilkan di daerah yang ditempati oleh etnis Mandailing. Kopi ini sebenarnya berasal dari beberapa daerah yang berada di pedalaman Sumatera, seperti Mandailing, Tapanuli, dan Pakpak.

Soal penamaan mandailing itu sendiri tidak diketahui secara persis. Mandailing memang nama salah satu suku di Sumatera Utara bagian selatan, seperti di Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Mandailing Natal. Kebun kopi pernah ada di sekitar daerah itu. Namun, kini di tempat itu sudah tidak ada kebun kopi, tetapi nama kopi itu tetap terkenal di dunia.

Setelah baca selesai sejarahnya saya pun akhirnya mengeluarkan hashtag #barutau. Hehe..
Yap, kiranya itulah ulasan singkat tentang Kopi Mandailing Sumatra yang saya seruput tengah malam sampai dini hari ini. Barangkali ada teman-teman yang juga ingin berbagi pengalaman dengan kopi ini? Monggo..
Salam,



No comments:

Post a Comment