Tuesday, May 1, 2012

Rp60 M lestarikan Danau Toba Warta


Rp60 M lestarikan Danau Toba Warta


Tuesday, 15 March 2011 16:08 
WASPADA ONLINE

MEDAN - Otorita Asahan serius untuk melestarikan Danau Toba. Karena, danau terbesar di Pulau Sumatera itu merupakan aset Sumatera Utara menarik investor dan wisatawan.

Selaku pengelola 10 kabupaten/kota yang berada di seputaran Danau Toba, Otorita Asahan pada tahun 2011/2012 menganggarkan dana bantuan khusus untuk masyarakat dan lingkungan di 10 kota/kabupaten di sekitar wilayah operasi proyek Asahan (PLTA dan industri aluminium) sebesar Rp60 miliar.

"Bantuan itu diharapkan bisa menjaga EKDT (Ekosistem Kawasan Danau Toba) dan WSPA (Wilayah Strategis Proyek Asahan) sehingga bukan saja mendukung kelacaran operasi Proyek Asahan tetapi juga kelestarian Danau Toba," kata Ketua Otorita Asahan, Effendi Sirait, sore ini.

Effendi menjelaskan, dana itu lebih besar dari 2010/2011, karena ada sisa dana dari 2010/2011 akibat tidak terserap masyarakat dan proyek anggaran itu dilanjutkan pada 2011/2012.

Ruang lingkup program bantuan khusus Otrita Asahan, kata Efendi, mencakup konservasi lingkungan, pemberdayaan masyarakat, infrastruktur pedesaan dan pemberdayaan pendidikan yang belum terjangkau dengan mekanisme surat keputusan Ketua Otorita Asahan.

Adapun 10 wilayah EKDT dan WSPA yakni Kabupaten Asahan, Batubara, Dairi, Humbang Hasundutan, Karo, Samosir, Simalungun, Tapanuli Utara, Toba Samosir dan Kota Tanjun Balai.

"Sebenarnya sesuai perjanjian antara pemerintah Jepang dan Indonesia, tangungjawab pelestarian Danau Toba adalah Indonesia dan pemerintah kabupaten di sekitar Provinsi Sumut di mana perusahaan industri aluminium itu diwajibkan membayar pajak," katanya.

Tetapi, karena kepentingan menjaga permukaan air Danau Toba tetap bagus, Otorita Asahan ikut menjaga EKDT dan WSPA.

Kepala Perwakilan Otorita Asahan, PSML Tobing menyebutkan, permukaan air Danau Toba pekan lalu masih bagus di mana per 11 Maret sebesar 903,850.

Dikatakan bagus karena kalau 902 di atas permukaan laut, maka PLTA Asahan tidak bisa bekerja sehingga jelas industri aluminium itu tidak bisa beroperasi.

Editor: SATRIADI TANJUNG

No comments:

Post a Comment