Wednesday, May 2, 2012

Membangkitkan Nilai-nilai Luhur Adat Batak


Membangkitkan Nilai-nilai Luhur Adat Batak


Monday, 16 January 2012 09:33
Catatan: Tetty Naibaho | Wartawan Jurnal Medan di Samosir

Samosir Art Festival ternyata bukan sekadar sebagai ajang hiburan belaka, namun mampu menggali ilmu dari pameran ataupun workshop yang dilaksanakan.


Bahkan Bupati Samosir Ir Mangindar Simbolon sangat antusias dengan event yang baru kali pertama digelar di Samosir itu. Mangindar mengatakan, kegiatan seperti ini akan membawa serta meningkatkan potensi wisata Samosir lebih dikenal oleh lapisan masyarakat.


“Dengan kegiatan seperti ini hendaknya tidak hanya sekali saja dilaksanakan, melainkan tetap terus dilaksanakan. Diharapkan kegiatan ini akan optimal bisa menggali potenis budaya Batak dan mengangkat pariwisata Samosir terutama wisata pasir putih yang sangat indah,” ujar Mangindar.


Dikatakan Mangindar, Samosir yang dipercaya sebagai asal muasal orang Batak dan asal budaya Batak, perlu digali kembali untuk diangkat dan dijadikan modal pariwisata budaya.


Selain menggali budaya Batak, festival kali ini juga menggelar tor-tor Tunggal Panaluan yang berasal dari sebuah pohon yang diukir sesuai dengan bentuk manusia  oleh Guru Sanggar Pangururan atas perintah yang maha kuasa.


Penampilan tor-tor tersebut mendapat aplaus yang meriah dari penonton.


Selain tor-tor Tunggal Panaluan, juga digelar tor-tor sawan, atraksi mossak Batak  dan hiburan lainnya serta pameran kerajinan tangan.  

Lebih Tepat Sasaran


Pada Samosir Art Festival juga digelar diskusi antara narasumber dengan masyarakat, terkait berbagai hal yang bisa mengangkat daerah Samosir agar dikunjungi wisatawan. Di akhir acara, poin-poin dari diskusi disampaikan kepada Bupati Samosir, Mangindar Simbolon yang dibacakan oleh murid SD Parbaba.


Secara hiburan, Samosir Art Festival lebih menonjolkan kebatakan yang kental karena nyaris semua pengisi acara mempertontonkan lagu-lagu Batak dan kebudayaan Batak lainnya.


Selain bermanfaat, para wisatawan tahu bahwa musik Batak itu sangat berciri khas dan fantastik dengan tokkel gitar.


Pihak penyelenggara, juga mendatangkan pemerhati lingkungan hidup untuk memberikan bimbingan kepada para siswa SMU yang juga berpartisipasi di acara ini. Selain itu penyelenggara juga merangkul sejumlah  artis berdarah Batak seperti Yeppy Romero Pangaribuan dan Tongam Sirait, serta penampilan seni teater yang dipimpin Thompson Hutasoit dan lainnya untuk menyemarakkan acara.


Pasalnya, kegiatan semacam ini memiliki arti yang sangat positif, karena selain dapat memberikan informasi dan edukasi tentang seni dan budaya Batak, acara ini juga dapat mengangkat nama Pantai Pasir Putih Parbaba untuk menjadi salah satu tujuan wisata, baik lokal maupun mancanegara.  


Kegiatan ini juga didukung oleh Annette Horschman Sialagan, warga negara Jerman yang memilih menjadi WNI karena kecintaanya kepada seni budaya Batak dan Danau Toba. Annette didaulat menjadi Koordinator Lokal, pada acara Samosir Art Festival 2011.


(Habis)

No comments:

Post a Comment