Seputar Pepaya Jantan Berbuah di Taman Eden 100
Sabtu, 29 Oktober 2011
LUMBANJULU- Pepaya jantan di Taman Eden 100 Dusun Lumban Rang, Desa Sionggang Utara, Lumbanjulu, Tobasa, yang sebelumnya sempat membuat pengunjung heboh karena mampu menghasilkan puluhan buah miris ditanggapi Kadistan Tobasa, Parlindungan Simanjuntak.
Kepada METRO, Jumat (28/10) Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Tobasa, Parlindungan Simanjuntak mengatakan, pepaya jantan berbuah tidaklah suatu hal yang unik. Sebab percobaan dari berbagai varietas pohon berbuah sering kali dijadikan sebagai permainan tumpang sari. Ada yang gagal dan banyak juga berhasil. Hal demikian disebut dengan istilah Inetrmediat.
”Jadi bukan sesuatu yang unik. Hal itu bisa saja terjadi melalui permainan tumpang sari. Ini disebut dengan istilah Inetrmediat,” kata Parlindungan.
Pantauan METRO, di kawasan pembibitan Taman Eden 100 ditemukan sekitar 7 pohon pepaya dan 3 pokok pepaya jantan, sama-sama berbuah berdampingan dengan pepaya biasa (betina, red). Hanya saja ciri buah dari pepaya biasa jauh berbeda dengan pepaya jantan.
Pepaya biasa di sekitar Taman Eden berbuah hanya berkisar 5-10 buah, mungkin karena masih muda. Sementara jantan bervariasi antara 7-30 buah dan tidak menempel di batang melainkan bergelantungan dengan tangkai buah sepanjang 30-60 cm.
Sementara Marandus Sirait, pengelola Taman Eden 100 ketika dikonfirmasi mengatakan, soal pepaya jantan di Taman Eden 100 belum pernah ia teliti.
Marandus juga mengatakan akan tetap memelihara pepaya jantan berbuah itu dan kebetulan sudah ada yang matang. Selain buahnya banyak cocok untuk dibudidayakan sekaligus menambah keunikan di Taman Eden 100.
”Kita akan membuat pita-pita di sana sebagai hiasan di sekitar pohon pepaya jantan berbuah, sehingga kalau ada orang atau pengunjung yang mau berfoto dengan latar belakang pepaya jantan berbuah, silahkan, dengan hanya memberikan sumbangan sukarela,” pungkasnya. (jess/des)
Sumber:
No comments:
Post a Comment