Tuesday, March 6, 2012

Peneliti Singapura Teliti Benteng Puteri Hijau


Peneliti Singapura Teliti Benteng Puteri Hijau


MEDAN, sumutcyber--Drs Iqbal Nasution, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Deli Serdang pada Selasa (6/4) lalu bersama dengan Dr Edward McKinnon (Konsultan Pussis-Unimed, peneliti ISEAS Singapura) dan Dr Phil Ichwan Azhari MS (Kepala Pussis-Unimed) meninjau lokasi lahan pendirian site museum Benteng Putri Hijau Delitua. Kunjungan tersebut juga disertai oleh staf perum Perumnas yang melakukan pembangunan di Benteng Putri Hijau Delitua.

Ichwan Azhari, mengatakan,maksud kunjungan tersebut adalah untuk meninjau sekaligus menentukan lokasi pembangunan site museum sebagai bentuk preservasi dan penyelamatan Benteng Putri Hijau yakni salah satu local genius yang dibangun oleh kerajaan Aru di Delitua.  “Hal ini merupakan tindak lanjut dari audiensi dengan pemerintah Kabupaten Deli Serdang 26 Maret 2010 lalu, yang diterima oleh Bapak Zainuddin MARS di Rumah Dinas Wakil Bupati Deli Serdang,” katanya kepada

wartawan, kemarin (9/4).Pada kunjungan tersebut, ditentukan dua lokasi yang paling strategis untuk pendirian site museum yang berada di dekat dusun-11 desa Delitua serta sebelah tenggara pemandian Putri Hijau. “Diharapkan, dalam minggu ini, pemerintah kabupaten Deli Serdang akan meninjau langsung lokasi yang telah ditunjuk ini sekaligus melakukan negosiasi dengan pihak General Manager Perum Perumnas,” ujar Ichwan.

Ichwan juga mengharapkan, pendirian site museum ini akan segera dapat diwujudkan sehingga Benteng Putri Hijau dapat dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata  ataupun sebagai objek pembelajaran sejarah dan arkeologi di Sumatra Utara. Edward McKinnon, Konsultan Pussis-Unimed sekaligus peneliti senior di ISEAS Singapore mengemukakan apresiasi yang sangat besar kepada Pemerintah Deli Serdang bila rencana pembangunan site museum ini dapat dengan segera diwujudkan. “Karena, Benteng Putri Hijau merupakan satu peninggalan yang sangat bersejarah di Sumatra Utara sekaligus ikon sejarah Aru dari abad ke-15 di Kabupaten Deli Serdang,” katanhya.

Lebih lanjut peneliti kebangsaan Inggris tersebut mengemukakan, benteng sejenis banyak ditemukan di negaranya yakni Scotlandia ataupun Inggris Raya yang kini dilestarikan serta menjadi destinasi wisaja sejarah dan budaya.

Sementara itu, Erond Damanik, peneliti Pussis-Unimed mengemukakan, pendirian site museum tersebut adalah satu langkah maju pemerintah Deli Serdang dalam upaya penyelamatan situs sejarah dan budaya yang ada di Deli Serdang dan patut ditiru oleh pemerintah lainnya di Sumatra Utara. “Bila upaya ini dapat ditiru oleh pemerintah

kabupaten dan kota lainnya di Sumatra Utara, maka situs sejarah ataupun kawasan bersejarah di Sumatra Utara dapat dilestarikan,” ujarnya. (saz/sc)


Sumber:
http://sumutcyber.com/?open=view&newsid=10032

No comments:

Post a Comment