APAKAH BATAK BERKERABAT DENGAN SUKU TORAJA DI SULAWESI SELATAN?
Secara langsung tidak terlihat dalam catatan sejarah tertulis maupun berupa peninggalan arkeologis mengenai hubungan kekerabatan antara Batak dengan Suku Toraja. Posisi geografis kedua Suku ini yang terletak pada 2 buah Pulau Besar yang sangat jauh jaraknya membuat pesimis para ahli yang mencoba meneliti hubungan kedua Suku bangsa ini.
Mereka bermigrasi ke Selatan dan Timur melewati darat, sungai, dan juga laut. Beberapa komunitas tersebut yang kemudian menyebar ke berbagai wilayah yang cukup jauh dari daerah asalnya. Diduga nereka inilah yang kemudian menjadi cikal-bakal beberapa bangsa seperti berikut ini :
- Kelompok Suku Bangsa Karen di Myanmar,
Suku Tayal di Taiwan, (penduduk asli sebelum didominasi oleh pendatang - bangsa China dari Tiongkok)
- Suku Batak di Sumatera,
- Suku Ranau di Lampung,
- Suku Toraja di Sulawesi Selatan,
- Suku Bontoc dan Batac di Pelawan Philipina,
- Suku Meo di Thailand Selatan,
- serta trio Suku Naga, Manipur, dan Mizoram, yang masih tertinggal di wilayah negara India bagian Timur.
a. Kemiripan
Beberapa kemiripan antara Suku Batak dengan Suku Toraja diantaranya :
2. Ada beberapa Marga batak yang kebetulan sama, dan ada juga yang hampir mirip tapi tidak sama dengan Marga Toraja. Persamaan ini lebih tepat disebut kemiripan bunyi atau pun tulisan.
Misalnya : Marga Limbong : Limbong, Palimbong
Misalnya : Marga Tobing : Toding, Pakpahan : Pahan, Pulungan : Palengan, Aritonang : Aitonam, Pardede : Pirade, dll.
Untuk Marga Sipayung sering dikatakan juga ada di Toraja, kemungkinan adalah keturunan dari perantau Batak (Simalungun) yang mungkin dulu pernah menikah dengan wanita Toraja dan berketurunan di Tanah Toraja. Marga Sipayung ini menurut catatan orang Toraja tidak termasuk dalam himpunan keluarga besar marga asli Toraja.
Catatan : Orang Batak sudah mulai banyak yg merantau keluar Tanah Batak hingga sampai ke negeri sebarang sejak awal abad ke-20. Sebagaimana diketahui hampir tidak ada alias kurang dari 5% saja perantau Batak yang kemudian kembali ke tanah Batak hingga akhir hayatnya. Umumnya mereka yang merantau akan tinggal, menetap, dan berketurunan di tanah rantau dan tak pernah kembali lagi selama-lamanya...
b. Hal yang meragukan
1. Beberapa hal yang meragukan bagi para pakar dan peneliti untuk menetapkan dengan tegas hubungan kekerabatan kuno diantara Suku Batak (khususnya Batak Toba) dengan Suku Toraja adalah pada kenyataan bahwa kedua suku ini merupakan Suku pedalaman yang tidak bersentuhan langsung dengan akses laut.
Pertanyaanya Batak yang mana yang suka melaut dalam sejarahnya...? Yang pasti menurut fakta sejarah yang ada, bukan dari puak Batak Toba yang wilayahnya sama sekali tidak berakses ke laut. Begitu pula dengan puak Batak Karo, Pakpak, serta Simalungun. Hampir tidak pernah terdengar adanya aktivitas pelayaran yang dilakukan oleh puak-puak Batak ini dalam sejarahnya.
Apakah dari puak Mandailing dan puak Angkola yang jelas-jelas memiliki wilayah yang berakses ke laut? Memang keturunan mereka banyak yang bermukim di Malaysia, tapi itu umumnya terjadi pasca perang Padri di pertengahan abad ke-19.
Jadi masih tetap merupakan misteri dan Belum diketahui dengan pasti...
Tapi ada pula seorang peneliti yang berpendapat sebaliknya. Dia menduga bahwa mungkin juga yang terjadi adalah adanya migrasi dari Suku Toraja di Pulau Sulawesi ke Tanah Batak di Pulau Sumatera. Pendapatnya ini dikaitkan dengan fakta sejarah bahwa beberapa Suku bangsa di sekitar Tanah Toraja adalah bangsa yang sudah terkenal sebagai bangsa Pelaut selama berabad-abad. Suku bangsa tersebut adalah : Suku Bugis, Suku Makassar, dan Suku Mandar. Keturunan ketiga suku ini kini tersebar di seluruh wilayah pesisir Kepuauan Nusantara bahkan hingga ke wilayah Asia Tenggara lainnya, Kepulauan di Pasifik Timur, Pulau Cocos & P. Christmas di Samudera Hindia kini bagian dari wilayah Negara Australia, juga di Srilangka, dan paling jauh sampai ke Madagascar sebuah pulau di dekat Benua Afrika bagian Tenggara.
Pendapat yang terakhir ini terkesan cukup ganjil, karena agak sukar diterima oleh para ahli lainnya. Keraguan para ahli tersebut adalah pada kenyataan bahwa Suku Toraja adalah Suku Bangsa Pedalaman, Introvert, dan Primitive hingga di pertengahan abad ke-20 kemarin.
Kesimpulan
Ada beberapa penemuan kesamaan akar budaya yang bisa dijadikan dugaan adanya hubungan kekerabatan di masa yang lalu.
Akan tetapi semuanya masih gelap...dan perlu penelitian lebih jauh....
Terutama perlu penelitian lebih dalam dari akar bahasa daerah yang digunakan apakah memiliki banyak persamaan dengan Bahasa Batak atau tidak, akan bisa menjadi salah satu unsur yang layak untuk diteliti.
Sumber:
No comments:
Post a Comment