Monday, March 12, 2012

Marga Meka Mungkur se Dunia Ziarah ke Makam Nenek Moyang


Marga Meka Mungkur se Dunia Ziarah ke Makam Nenek Moyang

Sabtu, 12 November 2011 | 23:36:40 | 139 Views
Pakpak Bharat, BN-Mengingat sejarah leluhur nenek moyang si Meka-Meka mempunyai empat anak. Antara lain, Prbntang, Prburu, Pnjala, dan Pngoltp dimakamkan di Sintabu persis di Dusun Lae Kunduln Desa Tarabintang Kecamatan Tarabintang Kabupaten Humbahas. 

Seluruh Warga Meka-Mungkur yang tinggal di perantauan maupun di Lebbuh Tarabintang/Bona Pasogit pada beberapa minggu lalu melakukan ziarah ke makam nenek moyang si Meka-Meka. Dengan tujuan untuk memugar dan melestarikan peninggalan-peningggalan yang bersejarah secara turun-temurun yang di wariskan nenek moyang itu di Negeri Meka-Mungkur mempunyai (10 Raja Kuta/Sukut Nitalun) yang meliputi 13 Lebbuh/Kampung yaitu, Lebbuh Lae Trras, Lebbuh Tarabintang, Lebbuh Nggetcih, Lebbuh Lae Maga, Lebbuh Rambung, Lebbuh Siantar-Sitanduk, Lebbuh Karontang/Napakubangen, Lebbuh Arse, Lebbuh Simbara, Lebbuh Rumbia, Lebbuh Napacingkam, Lebbuh Lae Kundulen, dan Lebbuh Lae Kapur.
Ketua DPP Lembaga Adat Marga Meka-Mungkur Nasib Mungkur, SH membacakan, bahwa Lembaga Adat Marga Meka-Mungkur di Tingkat Pusat, Cabang dan Lebbuh perlu dikukuhkan/dinobatkan untuk menumbuh kembangkan gaung dan marwah Lembaga di tengah-tengah masyarakat, dihadapan Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa dan masyarakat tetangga. Kemudian point a perlu ditetapkan melalui surat keputusan dewan pengurus Pusat LAMMM, mengingat Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 72 dan 73 Tahun 2005 tentang Desa dan Kelurahan, Permendagri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Penataan Lembaga Masyarakat/Lembaga Adat. Disamping itu anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Lembaga Adat Marga Meka Mungkur (LAMMM), memperhatikan, hasil rapat/musyawarah Lembaga Adat Marga Meka Mungkur tanggal 27 Augustus 2011 yang lalu di Lebbuh/Bona Pasogit dihadiri seluruh Raja Kuta, Penasehat/Pengurus dan Anggota serta Simpatisan di Tarabintang.

Selanjutnya, Ketua DPP Nasib Mungkur dalam arahannya menjelaskan, mulai detik ini mari kita bersama-sama untuk merapatkan barisan dan bergandengan tangan sekaligus bersatu seluruh Marga Meka-Mungkur yang ada di dunia ini. Nasib juga menegaskan lembaga ini adalah bersifat independen dan berdiri di atas semua golongan serta tidak bermuatan politis, ia menambahkan supaya seluruh warga meka mungkur boru dan bere dimanapun berada supaya turut berperan aktif dalam melanjutkan cita-cita perjuangan nenek moyang Meka-Mungkur demi terwujudnya kesejahteraan warga dengan memanfaatkan potensi yang ada di Tanah Ulayat Negeri Meka-Mungkur.
“Mulai saat ini mari kita merapatkan barisan dan memupuk rasa kesatuan dan persatuan, kita bersatu bagaikan ikatan sapu lidi,” sebutnya.

Keturunan Pakpak Klasen itu juga menghimbau kepada seluruh Marga Meka-Mungkur baik di Perantauan maupun di Lebbuh/Bona Pasogit untuk memelihara dan melestarikan warisan leluhur nenek moyang marga meka-mungkur baik secara moral dan marwah seperti adat budaya, dan kapasitas sulang silima/Raja kuta maupun tanah leluhur dan segala yang terkandung di dalamnya dan diatasnya.

Ia memesankan kepada seluruh warga meka-mungkur dimanapun berada agar turut serta mensukseskan acara pengukuhan pengurus lembaga pusat, cabang dan lbbuh serta acara ritual/ziarah di pemakaman nenek moyang meka-meka dan anaknya, prburu, prbntang, penjala dan pnggoltp di Sintuba Desa Tarabintang pada tanggal 27 s/d 28 Desember 2011 mendatang, terangnya.

Bidang Kehumasan Kiman Meka dan Lamro Agave Meka menerangkan kepada warga Meka Mungkur ”keberadaan Kumpulan kita ini sudah cukup lama, dan sudah hampir puluhan tahun, mulai dari zaman dahulu hingga sampai sekarang, nyatanya berjalan ditempat dan tidak ada perubahan hingga sampai sekarang. Kiman juga menambahkan, pada bulan Desember 2011 ini kita mengadakan acara Pelantikan/Pengukuhan Pengurus LAMMM, bila telah dikukuhkan di Lebbuh/Bona Pasogit ini kita harus bekerja secara nyata dan jangan sebatas acara pelantikan saja, dengan alasan lembaga kita ini membuat program dengan 3 item yang harus di laksanakan antara lain: a. Ada pusaka peninggalan nenek moyang kita di Penanggalan Subulusalam/Aceh sampai sekarang masih orang lain yang memegangnya ataupun menyimpannya, b. Membuat tapal watas tanah ulayat Negri Meka Mungkur, dan c.
Memperjelas Adat-Istiadat di Negri Meka-Mungkur yang mana pada saat ini masih menggunakan Adat (DAITO) Dairi Toba, dengan keterangan “Adat Pakpak dinyatakan tidak, bahkan Adat Toba juga dinyatakan tidak” berarti pada saat ini masih terkategori kurang jelas, tandasnya.

Sementara tujuan dari pada Lembaga Adat Marga Meka Mungkur dimaksud adalah sesuai dengan AD/ART Pasal 6 yakni : a.Membina rasa kekeluargaan dan persatuan serta kesatuan warga meka-mungkur, boru, bere dan ibebere. b.Meningkatkan kesejahteraan warga meka-mungkur boru, bere dan ibebere. c.Melestarikan adat dan budaya daerah untuk melengkapi budaya nasional. d.Mendukung program pemerintah secara partisipatif dengan memberdayakan warga meka-mungkur dan masyarakat setempat dalam kegiatan pembangunan.

Turut Hadir Ketua DPP Lembaga Adat Marga Meka Mungkur Nasib Mungkur, SH, Sekretaris Aliakbar Meka, Penasehat Menes Mungkur, Bidang Kehumasan Masyarakat Kiman Meka beserta sejumlah rombongan marga meka-mungkur dari Kabupaten Dairi Amos Meka, Kabupaten Pakpak Bharat Lawardin Mungkur, Kec. Parlilitan Lamro Agave Meka, Kec. Pakkat Binsar Meka, Parmonangan Butol Mungkur, Kec. Manduamas Saut Mungkur, Kec. Silandorung Masnudin Mungkur, Kepala Desa Mungkur Sumban Mungkur dan Seluruh Raja Kuta/Sulang Silima se-Negri Meka Mungkur beserta undangan lainnya. (pb.007/tim)

Sumber:

No comments:

Post a Comment