BARUS,
WISATA BUDAYA DAN BAHARI
FEBRUARY 20,
2015 BY @PINOUVA
Barus, kota kecil yang terletak di pinggir pantai barat Pulau
Sumatera tepatnya di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara menyimpan ribuan misteri
sejarah yang tersembunyi dalam kesederhanaannya. Barus sebagai kota tertua di
Nusantara dikenal dengan nama lain yaitu Fansur sebagai kota Emporium dan pusat
peradaban pada abad 1-17 M. Kota yang namanya tercatat bernama Barousai (Barus)
hingga ke Eropa dan Timur Tengah sebagai penghasil kapur barus dan
rempah-rempah. Barus juga tercatat sebagai pintu masuknya agama Islam pertama
di Indonesia Sebagai kota Tua yang menyimpan nilai budaya dan peradaban
sejarah yang cukup tinggi, Barus menjadi salah satu tujuan wisata serta bagi
para peniliti arkeologi Islam, baik dari dalam dan luar negeri. Kota Barus dapat
ditempuh dengan perjalanan darat dari Medan dengan waktu tempuh lebih kurang 9
jam.
Barus sebagai kota tertua di
Nusantara dikenal dengan nama lain yaitu Fansur
Terkenal sebagai pintu masuknya agama Islam di Nusantara disini
terdapat makam Syech Mahmud Fil Hadratul Maut sebagai orang yang membawa syiar
Islam pertama di Indonesia yang ditahrikhkan pada tahun 34 H sampai 44 H yang
berarti hidup pada masa Umar Bin Khattab sebagai khalifah. Makan Syech Mahmud
terletak di kompleks pemakaman yang disebut Makam Papan tinggi yang letaknya di
salah satu puncak Bukit Barisan karena terletak di ketinggian 153 m dpl dan
dilatari perairan Samudra Indonesia. Terdapat 744 anak tangga menuju
makam ini yang dibangun dimasa Soekarno dan diresmikan oleh Adam Malik.
Di lokasi makam papan tinggi ini terdapat makam terpanjang dan mempunyai batu
nisan yang besar dan tinggi. Konon Panjang makam tersebut di perkirakan sekitar
tujuh meter lebih, sesuai catatan sejarah, manusia zaman dulu memiliki tinggi
badan mencapai 5 meter. Dari lokasi ini pemandangan landscape yang terhanpar
sangat menakjubkan, lautan biru Samudera Hindia mengelilingi Kabupaten Tapanuli
Tengah terlihat sangat indah. Beberapa pulau terbentang menyatu dengan semesta.
Di daratan, terlihat rumah penduduk Tapanuli Tengah yang rata-rata menggunakan
seng sebagai atapnya. Sementara di sisi lain, terlihat hamparan sawah yang
menghijau dan asri. Bagi penggemar matahari terbenam (sunset) di ufuk Barat
Samudera Hindia juga terlihat menakjubkan disini.
Selain wisata religi, Barus juga memiliki daya tarik wisata
baharinya yaitu pantai-pantai yang indah di sekitar Kota Barus seperti Pantai
Siritis-tiris dan Pantai Kahona. Dan satu objek wisata yang menjadi Primadona
Kota Barus adalah Pulau Karang, Pulau ini dapat ditempuh dengan menyebrang
selama 20 menit dari Barus. Di Pulau Karang, kamu akan disuguhi pemandangan
laut yang biru dan pasir pantai yang putih dikeliling pohon-pohon kelapa yang
menjulang tinggi. Kamu juga dapat melihat indahnya karang laut dan ikan-ikan
kecil dengan ber-snorkling-ria.
Sumber:
No comments:
Post a Comment