Thursday, May 14, 2015

Penutupan PRSU hadirkan Budaya PakPak

Penutupan PRSU hadirkan Budaya PakPak

tarian pak pak PRSU 2015
Medan, Jelasberita.com | Sejak dibuka pada 20 Maret 2015 lalu, Pekan Raya Sumatera Utara yang berlangsung selama 32 hari akhirnya ditutup pada 20 April 2015 langsung oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara Teuku Erry Nuradi.  Pada malam penutupan ini yang menjadi tuan rumah adalah Kabupaten Dairi yang dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Tengku Enry Nuradi, Bupati Dairi KRA Jhonny Sitohang Adinagoro beserta Wakil Bupati, Ketua Yayasan PRSU Taufik Margandi Lubis dan para Bupati/Wali Kota beserta wakil se- Sumatera Utara serta tamu- tamu lainnya.
Dalam acara penutupan yang direncakan pada Pukul 20.00 Wib akhirnya harus diundur hingga pukul 20.30 Wib. Pada awal acara kedatangan Wakil Gubernur disambut oleh para Tokoh Masyarakat Dairi dan Pemerintah daerah diiringi dengan Tarian penyambut tama Suku Pakpak yaitu tari “ Era- Era.” Era adalah tarian penyambut tamu dalam suku pakpak yang menurut pengamatan tim jelas berita perpaduan antara tarian dan moccak ( Silat). Tidak lama berselang acara dilanjutkan dengan tarian “ Nan Tampuk Emas.”
Menjadi pembicara pertama dalam memberikan sambutan, Ketua Yayasan PRSU Taufik Margandi Lubis menyatakan bahwa pelaksanaan Pekan Raya Sumater Utara ( PRSU) berjalan dengan baik. “ Sekalipun dibanding tahun lalu, Jumlah pengunjung PRSU mengalami penurunan. Hal ini disebabkan tidak meratanya persebaran informasi dan juga disebabkan oleh cuaca hujan,” Jelasnya.
Jhonny Sitohang, Bupati Dairi menjelaskan bahwa Dairi adalah salah satu Kabupaten yang terletak di Barat Daya Sumatera Utara. “ Perlu kami jelaskan bahwa Dairi terdiri dari beberapa etnis. Tidak salah kiranya jika kami sebut Dairi adalah miniaturnya Indonesia. tapi kami telah sepakat bahwa jika tampil keluar, bersama dengan tokoh masyarakat akan menampilkan Budaya PakPak.” Jelasnya. Disamping itu, Bupati yang telah menjabat dua kali menjabat di Kabupaten Dairi menjelaskan bahwa Pemerintah Dairi menjalan tiga prioritas yakni Pendidikan, Kesehatan dan Pertanian dengan motto “ Bekerja Untuk Rakyat.”
“ Pada setiap Hari Sabtu dan Minggu Kami Pemerintah Dairi beserta SKPD turun ke masyarakat, menginap di rumah masyarakat ikut membangun di Daerah.” Jelasnya.
Wakil Gubernur yang menjadi Pembicara terakhir dalam memberikan kata sambutan sekaligus penutup PRSU turut mengapresiasi pelaksanaan event tersebut. Wagub hanya mengimbau pentingnya untuk menanggapi dan persiapan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean ( MEA) akan mulai pada akhirnya 2015 nanti. “  Maka pada kesempatan ini saya mengajak kita semua untuk membudaya produk lokal. Ayo Kita Konsumsi produksi petani Sendiri, mari kita kenakan pakaian buatan kita sendiri, konsumsi jasa para pengrajin dan usaha kreatif kita sendiri.” Himbaunya.
Berakhirnya Kata Sambutan Wakil Gubernur maka Pekan Raya Sumatera Utara Resmi ditutup. “ Saya optimis kreatifitas yang berakar dari budaya bangsa akan menjadi tegak berdiri di era globalisasi khusus menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.” Tegasnya. Pada acara penutupan ini pula direncanakan yang akan menjadi tuan rumah Pembukaan PRSU ke -45 adalah Nias Utara dan Tuan Rumah penutupan adalah Tapanuli Selatan. “ Kepada Kabupetan yang telah disebutkan oleh Ketua Yayasan tadi, sudah bisa dimulai dari sekarang mempersiapkan diri  sehingga tahun depan harus lebih baik daripada tahun ini.” Jelasnya Lebih Lanjut.
“ Tumpak Simervara, ruah – ruah dahan parira. Menumpak Tuhanta, Njuah- Njuah Kita Karina.”
“ Dua lubang sinige, sada mango gerit- geriten. Tah soh pe kita miladang dike ulang ma mo bernit- berniten. Njuah- Njuah.” Kata Penutup dari Wagub dengan menggunakan peribahasa dalam Suku Pakpak.
Setelah Kata Sambutan Bapak Wakil Gubernur Sumatera Utara, Acara dilanjutkan dengan menyaksikan Drama Klasikal Budaya PakPak yang berjudul “ Sipatu Sikkolaku, Nang.” Yang menceritakan kehidupan tradisional di Kabupaten Dairi dimana tidak mampu menghidupi kehidupan sehari- hari termasuk dalam membeli Sipatu ( Sepatu) untuk Sikkola ( Sekolah). Dalam drama ini, juga diisi dengan tradisi Dairi merkemenjen ( mengambil kemenyan), odong- odong ( nyanyian suku pakpak dalam merkemenjen) dan lagu- lagu PakPak lainnya.  ( TSM)

Sumber:
http://www.jelasberita.com/2015/04/22/penutupan-prsu-hadirkan-budaya-pakpak/



No comments:

Post a Comment