Friday, June 8, 2012

Ulos, Identitas dalam Sebuah Kain


Ulos, Identitas dalam Sebuah Kain

ULOS: Sejumlah model memperagakan busana berbahan ulos di  Rumah Tjong A Fie di Jalan Ahmad Yani Medan, Jumat (20/1). Even peragaan busana yang digelar oleh Torang Sitorus ini  disaksikan langsung olehAnggota Dewan Pertimbangan Presiden, Meutia Hatta.
ULOS: Sejumlah model memperagakan busana berbahan ulos di Rumah Tjong A Fie di Jalan Ahmad Yani Medan, Jumat (20/1). Even peragaan busana yang digelar oleh Torang Sitorus ini disaksikan langsung olehAnggota Dewan Pertimbangan Presiden, Meutia Hatta.
Dihadiri oleh sosialita Kota Medan, fashion show yang mengangkat ulos sebagai kain tradisional Batak kembali digelar. Pagelaran yang dilaksanakan di salah satu ikon Kota Medan, Rumah Tjong A Fie yang terletak di Jalan Ahmad Yani Medan ini, juga turut dihadiri oleh Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Meutia Hatta.
Selain peragaan busana, dalam pameran yang diadakan oleh Torang Sitorus ini juga menampilkan berbagai jenis ulos yang merupakan koleksinya. “Bajunya untuk menunjukkan bahwa ulos dapat digunakan dalam berbagai kesempatan, sedangkan pameran ulos ini untuk menunjukkan banyaknya jenis ulos dengan berbagai corak yang melambangkan sebuah makna tertentu,” ujar Torang.
Pangelaran yang dilakukan pada Jumat (20/1) kemarin ini menimbulkan decak kagum dari Meutia Hatta, bagaimana tidak, anak muda berani ber gerak untuk mengembalikan kebudayaanya.
“Saya sangat antusias dengan apa yang dilakukan Torang, jiwa muda tetapi tidak western, bahkan bisa dibilang sangat mencintai kebudayaannya,” ujar Meutia.
Menurut Meutia, untuk menjadi seorang Torang, bukan hanya dibutuhkan uang dan waktu. Tetapi juga semangat agar tidak gampang menyerah. “Semangat Torang sebagai anak muda patut diacungi jempol, kalau dia konsisten kita pastikan ulos tidak akan hilang dimakan zaman,” ujar Meutia.
Pelebaran sayap yang dilakukan Torang bukan hanya di Indonesia, bahkan Eropa seperti Perancis sudah melihat secara langsung koleksi ulos Torang. “Kemarin kita buat pameran di Paris, untuk memperkenalkan kepada dunia, dunia mode tentunya tentang ulos,” tambah Torang.
Torang, sebagai kolektor menyatakan bahwa Ulos cocok digunakan oleh siapa saja dan kapan saja, karena pada dasarnya, suku Batak menggunakan ulos untuk dikenakan dalam sehari-hari. “Saya hanya ingin meyakinkan masyarakat, ulos dapat digunakan oleh siapa saja dan kapan saja karena ulos merupakan pakaian sehari-hari pada masa dulu,” tambah Torang.
Sebanyak 20 pakaian yang dipamerkan, semuanya sangat serasi bila disanding dengan ulos. Bukan hanya itu, kesan elegan terpancar dari kain ini. Karena pada dasarnya, warna ulos menggunakan warna gelap, maka sangat cocok untuk dipadu padankan dengan berbagai warna. “Sangat cocok dipadu dengan berbagai warna, karena pada dasarnya, warna gelap sudah mendominasi,” tambah Torang.
Nah, bagi yang berminat untuk memiliki baju dan ulos dari Torang Sitorus, maka dapat dengan harga mulai dari Rp3 juta hingga Rp10 juta. “Dalam pangelaran ini, harga baju yang kita tawarkan mulai dari Rp3 juta hingga Rp10 juta,” ungkap Torang. (ram)

Sumber:


No comments:

Post a Comment