Tuesday, June 12, 2012

Kentang Simalungun Diekspor ke Singapura


Kentang Simalungun Diekspor ke Singapura




RAYA-Dinas Pertanian Pemkab Simalungun berencana melakukan ekspor kentang, kubis atau kol terong secara besar-besaran ke Singapura mulai Juni 2012 nanti.
Dinas Pertanain telah melakukan beberapa negosiasi dengan AESBI (Asosiasi Ekspor Sayur Buah Indonesia).

Kepala Dinas Pertanian Amran Sinaga di sela-sela Musrenbang 2013 di Kantor PKK Pamatang Raya, Rabu (21/3), menyebutkan, selama tahun 2012, pihaknya telah tiga kali melakukan negoisasi dengan Ketua AESBI Komar Wibowo terkait rencana ekspor besar-besaran ketiga komoditas pertanian ini.

Negoisasi pertama dan kedua dilakukan di Bandung pada Januari lalu dan negoisasi ketiga di Brastagi pada Februari lalu. Hasil negosiasi, AESBI sepakat untuk menjalin kerjasama dengan Pemkab Simalungun. AESBI kemudian menunjuk PT Alamanda Bandung sebagai pihak yang akan mengurus masalah ini.

“Kita berharap dalam waktu dekat sudah bisa ditandatangi MoU (kesepakatan) dengan PT Alamanda. Sehingga nanti pada Juni, eskpor besar-besaran tiga komoditi ini sudah bisa kita lakukan ke Singapura,” ungkap Amran.

Dikatakan, sebagai syarat melaksanakan ekspor ini, berbagai hal akan dibenahi terhadap tiga komoditi ini. Yang utama, pembenahan packing atau kemasan. Tiga komoditi akan dikemas dalam bentuk modern sehingga tidak gampang rusak.

“Packing house atau rumah kemasan akan kita bangun di Saribu Dolok. Begitu juga screen house atau tempat pembenihan akan kita bangun di tempat itu juga. Untuk komoditas kentang, jenis G nol (G0) yang akan kita kembangkan di Simalungun. Kentang G0 ini identik dengan kentang berukuran kecil,” ujarnya lagi.

Begitu juga dengan kubis, sesuai permintaan dari AESBI, kubis yang akan dikirimkan nantinya berupa kubis berukuran tertentu. “Mempersiapkan rencana ekspor ini, kita butuh dua staf yang bisa memberikan penyuluhan kepada petani di Saribu Dolok untuk bisa memahami apa yang dinginkan AESBI. Dua penyuluh ini akan memberikan pemahaman kepada petani. Namun sebelumnya mereka akan menjalani training di Bandung,” jelasnya.

Sementara jenis terong yang diinginkan AESBI berupa terong hijau berukuran sedang. “Kita berupaya meningkatkan kesejehteraan para petani di Simalungun. Kita juga sudah sepakati harga dengan PT Alamanda. Harga beli kepada petani untuk tiga komoditi ini yaitu kentang Rp3.500 per kg, kubis Rp1.000 per kg dan terong Rp2.500 per kg,” jelasnya.

Menurut Amran, eskpor ke Singapura ini bukanlah yang pertama kali mereka kerjakan. Hanya saja, tahun lalu, ekspor kentang saja yang dilakukan ke Singapura dan jumlah ekspornya saat itu terbatas. “Tahun lalu, ekspor kentang kita ke Singapura sekitar 100 ton saja. Untuk terong dan kubis belum kita lakukan. Kita akan melakukan ekspor besar-besaran tahun ini, untuk jumlah sekali eskpor akan kita tetapkan pada saat MoU dengan PT Alamanda,” tambahnya.(ral)(metrosiantar.com)


http://beritasimalungun.blogspot.com/2012/03/kentang-simalungun-diekspor-ke.html
_____________________________________________________________________




Petani Kentang di Simalungun Dibekali Ilmu
Standar Operasional Produksi

PURBA- Para petani holtikultura di Simalungun atas khususnya di Kecamatan Purba terus dibekali ilmu ilmu pertanian. Tujuannya agar dapat menerapkan standar operasional produksi guna menghasilkan produk-produk pertanian sehat dikonsumsi dan bisa bersaing di pasar ekspor.



Kepala Dinas Pertanian Simalungun Jan Posman Purba kepada METRO, belum lama ini mengatakan, pembekalan tentang pemeliharaan kentang akan digelar Juli nanti. Pesertanya dari kelompok tani kentang. “Melalui program ini diharapkan para petani semakin mampu meningkatkan mutu dan kualitas hasil pertaniannya,” ujar Posman.

Ia mengatakan, meningkatkan taraf hidup petani adalah tujuan Dinas Pertanian Simalungun. Caranya kata dia, petani dibekali ilmu-ilmu pertanian, seperti program GAPSOP kentang. Sehingga kedepan permintaan ekspor terhadap kentang semakin meningkat, seperti ke Hongkong, Malaysia dan Singapura.

Satar Sinaga, salahseorang petani kentang yang ikut program ini, mengatakan siap dan berharap program itu secepatnya hadir. “Selama ini, kita bertanam kentang hanya berbekal ilmu seadanya, berdasarkan pengalaman. Akibatnya sering terjadi petani merugi, modal besar sementara hasil yang diperoleh tak seberapa,” katanya. (sp)(metrosiantar.com)


http://beritasimalungun.blogspot.com/2012/04/petani-kentang-di-simalungun-dibekali.html

No comments:

Post a Comment