Friday, July 6, 2012

Padang Bolak, Padang Ribuan Ternak

Padang Bolak, Padang Ribuan Ternak
Liputan : Vincent Hakim dan Heri Gemita

indosiar.com, Tapsel - Padang Bolak terletak di Desa Sibatang Kayu, di antara kota Padang Sedempuan menuju Gunung Tua, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Lokasinya sekitar 8 jam perjalanan, dari kota Padang, Sumatera Barat, menuju Medan, Sumatera Utara.

Di hamparan rumput yang luas inilah, ratusan bahkan ribuan ternak digembalakan. Hewan ternak horbo dan lombu, sebutan untuk kerbau dan sapi, biasa dilepas bebas dari pagi hingga petang.

Biasanya, setiap hari, gerombolan hewan ternak kerbau dan sapi ini, akan melalui rute harian ke tempat yang sama. Uniknya, walaupun jumlahnya amat banyak, kawanan kerbau dan sapi ini, hanya diawasi dan diikuti oleh seorang penggembala. Dalam perjalanan penggembalaan, rata-rata hewan-hewan ternak ini bisa mencapai jarak, 20 hingga 30 kilometer.

Di padang luas ini pula secara beriring-iringan, kawanan ternak digiring menuju danau. Disinilah hewan ternak minum atau mandi dan berendam. Sambil makan rumput, kadang kerbau dan sapi juga diberi makan garam, agar lebih jinak dan menurut kepada sang penggembala.

Hamdam Harahap adalah seorang Marsarok Horbo atau penggembala kerbau. Kegiatan ini telah dilakukannya, selama hampir separuh waktu dari hidupnya.

Hampir semua hewan ternak ini, bukan seratus persen milik si penggembala. Pemilik modal hewan ternak, kebanyakan berasal dari kota-kota di sekitar Padang Bolak. Seperti Medan, Sepirok, atau Sedempuan. Kerbau atau sapi biasa dipercayakan kepada penduduk setempat, untuk dirawat, diternakkan, dan digembalakan.

Menjaga dan mengawasi kerbau serta sapi dalam jumlah besar, tak selalu mulus. Jika gerombolan kerbau atau sapi, bertemu dengan gerombolan hewan ternak yang lain, tak jarang terjadi tawuran ternak jantan antarkelompok.

Kalau terjadi pertarungan, biasanya hewan ternak jantan pimpinan gerombolan yang kalah, akan lari jauh. Bahkan bisa lari dikejar si pemenang, hingga 10 kilometer meninggalkan gerombolannya. Maka tinggallah sang penggembala bersusah payah, harus mencari dan mengambil hewan ternaknya. Kejadian yang paling tidak diharapkan, oleh para penggembala.

Dalam keadaan normal, jika tengah hari datang, penggembala bisa tenang menyantap makanan bekal dari rumah. Atau kadang sang istri khusus datang, untuk mempersiapkan makanan di dangau, di tengah padang.

Sebagaimana hewan ternak, kerbau dan sapi ini mempunyai nilai ekonomis tinggi. Seekor kerbau bisa mencapai harga 6 juta sampai 8 juta rupiah. Sementara seekor sapi, sekitar 5 juta rupiah. Penetapan harga kerbau dan sapi ini, didasarkan pada berat ringannya atau gemuk kurusnya ternak tersebut.

Jadi bisa dibayangkan betapa berharga sesungguhnya nilai hewan-hewan ternak yang berkeliaran bebas ini. Apalagi mengingat kandang-kandang kerbau dan sapi terletak di tengah padang luas, jauh dari pemukiman tempat tinggal. Sehingga meskipun jumlah kasusnya terbilang jarang, namun pencurian ternak adalah hal yang paling ditakutkan.

Jika telah kenyang makan rumput di padang seharian, dan matahari telah mulai condong ke barat, maka waktunya ternak-ternak pulang ke kandang. Tidak ada makanan ekstra. Jam 5 sore, biasanya semua telah rapi. Seluruh kerbau dan sapi masuk kandang, tak satu pun yang tercecer di luar. Sang penggembala pun kembali berkumpul dengan keluarga, siap menjelang kembali hari esok yang datang.(Idh)


Sumber: http://www.indosiar.com/ragam/padang-bolak-padang-ribuan-ternak_39148.htm

No comments:

Post a Comment