Sunday, July 8, 2012

Kabupaten Tapanuli Tengah Sumatera Utara

Kabupaten Tapanuli Tengah Sumatera Utara
Peta Kabupaten Tapanuli Tengah

Gambaran Umum
Kabupaten Tapanuli Tengah terletak di pesisir Pantai Barat Pulau Sumatera dengan panjang garis pantai 200 km dan wilayahnya sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera dan sebagian lainnya di pulau-pulau kecil. Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Sumatera Utara dengan luas wilayah 6.194,98 km² meliputi darat dan laut dengan hamparan gunung, pantai dan laut (gupala).

Letak wilayah yang strategis, keanekaragaman potensi sumber daya alam yang besar dan harmonisnya multietnik masyarakat menyebabkan Tapanuli Tengah sebagai permata tersembunyi yang akan berkilau dan sangat berharga dengan sentuhan percepatan pembangunan dan peningkatan investasi.

Kabupaten Tapanuli Tengah terletak pada 1°11’00” - 2°22’0” LU dan 98°07’ - 98°12’ BT, Tapanuli Tengah memiliki luas wilayah 6.194,98 km² yang terdiri atas darat 2.194,98 km² dan laut 4.000 km². Wilayah Tapanuli Tengah berbatasan di sebelah Utara dengan Kabupaten Aceh Singkil (Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam), disebelah Timur dengan Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Pakpak Bharat, disebelah Selatan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, serta disebelah Barat dengan Kota Sibolga dan Samudera Indonesia.

Topografi
Topografi Kabupaten Tapanuli Tengah sebagian besar berbukit - bukit dengan ketinggian 0 – 1.266 meter di atas permukaan laut. Dari seluruh wilayah Tapanuli Tengah, 43,90% berbukit dan bergelombang.

Klimatologi
Sebagian besar wilayah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah berbatasan dengan lautan sehingga berpengaruh pada suhu udara yang tergolong beriklim tropis. Dalam periode bulan Januari – Desember 2006, suhu udara maksimum dapat mencapai 31,53ºC dan suhu minimum mencapai 21,72ºC. Rata-rata suhu udara di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2005 adalah 26,09ºC. Musim kemarau biasanya terjadi bulan Juni sampai bulan September, musim penghujan biasanya terjadi bulan Nopember sampai Maret, diantara kedua musim tersebut diselingi oleh musim pancaroba.

Pada tahun 2006, curah hujan rata-rata 4.925,9 mm, hari hujan 226,0 hari, kecepatan angin rata-rata 6,7 knot dan penguapan rata-rata 4,6 mm. Kelembaban udara rata-rata 84,58%.

Hidrologi
Potensi hidrologi cukup penting untuk menunjang pembangunan, baik untuk kepentingan air minum, irigasi, transportasi, dan untuk kepentingan lainnya. Wilayah Tapanuli Tengah dipengaruhi oleh empat Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu DAS Batang Toru, DAS Tapus, DAS Aek Sibundong, dan DAS Sirahar. Daerah hulu sungai berasal dari pegunungan Bukit Barisan dan bermuara ke Pantai Barat Sumatera Utara. Secara umum sungai beraliran pendek, terjal dan sempit. Sebagian sungai telah dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik seperti aliran Sungai Sibuluan untuk PLTA Sipan Sihaporas dan untuk air minum maupun irigasi.

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah terbentuk pada tanggal 24 Agustus 1945. Ibukota Kabupaten Tapanuli Tengah adalah PANDAN. Pada bulan Mei 2007, secara administratif Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah terdiri atas 19 kecamatan, 24 kelurahan dan 154 desa, yaitu meliputi Kecamatan Manduamas, Sirandorung, Andam Dewi, Barus, Barus Utara, Sosorgadong, Sorkam Barat, Sorkam, Pasaribu Tobing, Kolang, Tapian Nauli, Sitahuis, Pandan, Tukka, Badiri, Pinangsori, Lumut, Sibabangun, dan Suka Bangun.

Pada bulan Desember 2007 jumlah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah bertambah satu lagi yaitu Kecamatan Sarudik sehingga jumlah kecamatan seluruhnya 20 kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah.

Pemekaran kecamatan tersebut dimaksudkan untuk lebih mempercepat proses pembangunan daerah, meningkatkan kapasitas dan kualitas pemerintah kecamatan dalam menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan, serta pelayanan umum dan pelayanan dasar kepada masyarakat. Adapun jumlah legislatif yaitu Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah saat ini berjumlah 29 orang.

Demografi
Penduduk Tapanuli Tengah tahun 2006 berjumlah 297.846 jiwa dengan kepadatan penduduk 136 jiwa per km². Laju pertumbuhan penduduk periode tahun 2000-2005 sebesar 1,86% per tahun. Komposisi penduduk di Tapanuli Tengah yaitu 50,20% laki-laki dan 49,80% perempuan.

Pada tahun 2005, lapangan usaha yang paling banyak mengalami peningkatan menyerap tenaga kerja di perusahaan swasta adalah sub sektor industri pengolahan.

Penduduk Tapanuli Tengah terdiri atas multi etnik yaitu suku Batak, Minang, Jawa - Madura, Bugis, Cina, Aceh, Melayu, Sunda, dan lain-lain, dengan mayoritas suku Batak. Kerukunan, keamanan, ketertiban dan toleransi dalam semangat gotong-royong yang terjalin dan terbina selama ini membuat Tapanuli Tengah semakin kondusif dan tangguh secara sosial kemasyarakatan dalam menyikapi globalisasi dengan berbagai perubahan yang begitu cepat. Persoalan mendasar masyarakat Tapanuli Tengah, seperti halnya daerah lain di Kawasan Barat Sumatera Utara secara ekonomi selama ini adalah : KEMISKINAN dan PENGANGGURAN

Adapun keterbatasan yang melingkupi persoalan tersebut adalah Topografi wilayah Tapanuli Tengah yang berbukit (Bukit Barisan), keterbatasan sumberdaya manusia, keterbatasan pengelolaan sumberdaya alam, keterbatasan infrastruktur, keterbatasan akses informasi dan keterbatasan arus modal.

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah berupaya untuk mengatasi persoalan tersebut dengan percepatan pembangunan dan menaikkan pertumbuhan ekonomi daerah terutama melalui investasi baik investasi pemerintah maupun swasta untuk menaikkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat dengan konsep pembangunan TAPANULI GROWTH.

Pelaksanaan percepatan pembangunan yang diselenggarakan sejak tahun 2001 hingga saat ini telah mulai menunjukkan hasil nyata dengan peningkatan serapan tenaga kerja melalui investasi yang masuk dan pembangunan infrastruktur yang akan mendorong peningkatan tersebut.

Secara umum lapangan usaha yang dominan di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah Pertanian, Jasa dan Industri Pengolahan.

Masyarakat petani terdiri atas nelayan, petani yang menanam padi, hortikultura dan ternak serta perkebunan rakyat. Lapangan usaha jasa yang dominan merupakan aktifitas perdagangan komoditi unggulan hasil pertanian dan produk kerajinan / industri rumah tangga, disamping jasa lainnya seperti pengangkutan, komunikasi dan perbankan / lembaga keuangan. Industri pengolahan meliputi industri yang berbasis hasil perikanan tangkap dan perkebunan.

Sejarah
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, pelaksanaan urusan Pemerintahan di daerah antara lain di Tapanuli Tengah tetap dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada tanggal 24 Agustus 1945 Residen Tapanuli, saat itu menghunjuk Z.A. Glr Sutan Komala Pontas Pemimpin Distrik Sibolga selanjutnya sebagai Demang dan menjadi penanggung jawab pelaksana roda pemerintahan di Tapanuli Tengah. Pada saat itu Dr. Ferdinand Lumbantobing eks Wakil Residen Tapanuli menjadi Residen Tapanuli berkedudukan di Tarutung. Pada tanggal 15 Oktober 1945 oleh Gubernur Sumatera Mr. T. Mohd. Hasan menyerahkan urusan pembentukan daerah Otonom setingkat di wilayahnya pada pemerintahan daerah kepada masing-masing Residen.

Gubernur Tapanuli Sumatera Timur dengan Keputusan Nomor 1 Tahun 1946 mengangkat dan mengukuhkan Z.A. Glr Sutan Komala Pontas sebagai Bupati/Kepala Luhak Tapanuli Tengah. Sesuai Keputusan Gubernur Sumatera Timur tanggal 17 Mei 1946 Kota Sibolga dijadikan sebagai Kota Administratif yang dipimpin oleh seorang Walikota dan pada saat itu dirangkap oleh Bupati Kabupaten Sibolga (Tapanuli Tengah) yaitu Z.A. Glr Sutan Komala Pontas. Luas wilayah Kota Administratif Sibolga ditetapkan dengan Ketetapan Residen Tapanuli Nomor 999 Tahun 1946.

Pada tahun 1946 di Tapanuli Tengah mulai dibentuk Kecamatan untuk menggantikan sistem Pemerintahan Onder Distrik Afdeling pada masa Pemerintahan Belanda. Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai Daerah Otonom dipertegas oleh Pemerintah dengan Undang-undang Nomor 7 Drt 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Nomor 19 Tahun 2007 maka ditetapkan Hari Jadi Kabupaten Tapanuli Tengah adalah tanggal 24 Agustus 1945.

Dalam perjalanan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah telah silih berganti Kepala Daerah mulai dari Z.A. Glr Sutan Komala Pontas (1945 – 1946), Prof. Mr. M. Hazairin (1946 – 1946), A. M. Djalaluddin (1946 – 1947), Mangaraja Sori Muda (1947 – 1952), Ibnu Sa’adan (1952 – 1954), Raja Djundjungan (1954 – 1958), Matseh Glr. Kasayangan (1958 – 1959), M. Samin Pakpahan (1959 – 1965), S.S. Paruhum Stn. Singengu (1965 – 1967), Ridwan Hutagalung (1967 – 1975), Bangun Siregar (1975 – 1980), Lundu panjaitan, SH (1980 – 1985), H. Abd. Wahab Dalimunthe, SH (1985 – 1990), Drs. Amrun Daulay (1990 – 1995), Drs. Panusunan Pasaribu (1995 – 2001), Drs. Tuani Lumbantobing (2001 – 2006), Drs. Rudolf Pardede, sebagai Penjabat (2006), Drs. Tuani Lumbantobing (2006 – Sekarang).

Lambang Kabupaten Tapanuli Tengah


Penjelasan Arti Lambang
1. Lambang berbentuk lingkaran, satu tangkai kapas dan satu tangkai padi, kapas 8 butir dan padi 45 butir menggambarkan bulan dan tahun bersejarah dari kemerdekaan Negara Republik Indonesia, juga menggambarkan tujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

2. Bintang bersudut lima ditempatkan dibagian paling atas, menggambarkan rakyat Tapanuli Tengah percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan ajaran agama menjadi pedoman dalam semua perikehidupan rakyatnya.

3. Tiga batang bambu runcing bermakna ganda yaitu melambangkan Daerah Tapanuli Tengah basis perjuangan merebut kemerdekaan Negara Republik Indonesia, juga melambangkan situasi tekad untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa dengan dasar musyawarah dan tatanan hidup “DALIHAN NATOLU” sebagai tatanan hidup masyarakat yang hidup rukun dan dinamis.

4. Motto Daerah “Sahata Saoloan” yang diabadikan pada bagian depan rumah adat mengandung makna bahwa rakyat Tapanuli Tengah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila telah lebih dahulu menyatukan pendapat, sikap, gerak langkah, seiya-sekata, satu dalam perkataan dan satu pula dalam perbuatan.

5. Payung adat melambangkan bahwa masyarakat pendatang, dihargai, diayomi serta dilindungi dalam arti kehadiran dan eksistensinya dapat diterima dengan baik, tumbuh bersama-sama dengan budaya Tapanuli.

6. Gunung, Pantai dan Laut (Gupala) menggambarkan kekayaan potensi Daerah Tapanuli Tengah, Gunung, Pantai yang landai penuh keindahan menyimpan banyak objek wisata yang menarik dan menakjubkan, pantai penuh pohon nyiur melambai menambah pesona dan keelokannya serta laut yang kaya akan potensi ikan yang terkenal enak dan kwalitasnya terkenal.

7. Sorel (pita) tempat tulisan Tapanuli Tengah berwarna kuning melambangkan kesetiaan pada perjuangan bangsa dan kesatuan tekad untuk memakmurkan penduduk berdasarkan usaha bersama dan terpadu atas dasar kegotong-royongan.

8. Warna dasar Lambang berwarna putih melambangkan kesucian dan kemurnian.

Visi dan Misi
Visi : Menjadi pusat pertumbuhan dan lalulintas perdagangan serta kepariwisataan di Kawasan Pantai Barat Sumatera Utara, Aceh Singkil dan Simeulue. .

Misi :Kabupaten Tapanuli dalam rangka mewujudkan Pusat Pertumbuhan dan Lalu lintas Perdagangan serta Wisata Bahari berdasarkan nilai-nilai Budaya Tapanuli Tengah adalah :

1. Mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good Governance)
2. Pemberdayaan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam sebagai kekuatan sosial ekonomi yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
3. Mendorong percepatan pembangunan untuk mendukung pertumbuhan dan lalu lintas perdagangan serta wisata bahari.
4. Meningkatkan mutu pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat

Potensi Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Tapanuli Tengah dengan panjang garis pantai 200 km dan berada pada Kawasan Pantai Barat Sumatera Utara yang langsung menghadap Samudera Indonesia, kaya akan potensi kelautan dan perikanan.

Sebagian besar penduduk di Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki mata pencarian sebagi nelayan. Berdasarkan data tahun 2006, jumlah rumah tangga nelayan yang menggunakan kapal motor tangkap ikan adalah 410 dan jumlah rumah tangga nelayan yang melakukan usaha di bidang budidaya perikanan yakni 406. Jumlah nelayan di Kabupaten Tapanuli Tengah 9.920 orang.

Produksi perikanan Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2006 adalah 21.303,60 ton. Kapal Motor Tangkap Ikan yang digunakan oleh nelayan di Kabupaten Tapanuli Tengah bervariasi mulai kurang dari 5 GT hingga lebih besar dari 30 GT.

Pada tahun 2006, hasil produksi perikanan dari penangkapan di laut adalah 20.331,40 ton sedangkan dari perairan umum di darat adalah 434,10 ton.

Dengan besarnya potensi perikanan tangkap di Kawasan Barat Pulau Sumatera terutama ikan kualitas ekspor maka semakin terbuka peluang investasi di sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Tapanuli Tengah.

Budi daya perikanan di Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki potensi yang besar. Budi daya perikanan tersebut meliputi Tambak Ikan di darat dengan produksi 434,10 ton dan Kerambah Jaring Apung di laut dengan produksi 35,10 ton pada tahun 2006.

Udang
2 Komoditi udang merupakan kegiatan agribisnis dan agroindustri yang banyak menyerap tenaga kerja dan menghasilkan berbagai jenis produk makanan lainnya yang memiliki nilai tambah. Negara tujuan ekspor udang masih terkonsentrasi pada pasar Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa. Produk udang yang diekspor sebagian besar bentuk Frozen.

Usaha Tambak Udang memiliki peluang investasi yang menjanjikan di Kabupaten Tapanuli Tengah. Dengan memanfaatkan 2.200 Ha potensi lahan tambak untuk udang jenis Black Tiger saja dapat memberikan hasil hingga ±88.000 ton per tahun.

Ikan Tuna
Potensi Ikan Tuna di Kawasan Barat Sumatera sangat besar dan berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh Badan Kelautan dan Perikanan (BLKP) pada tahun 2003, pemanfaatan sumber daya Ikan Tuna di perairan Indonesia baru mencapai 54%.

Hasil tangkap Ikan Tuna oleh Kapal Motor Nelayan di Tapanuli Tengah terutama untuk jenis Tuna Mata Besar (Big Eye Tuna), Madidihang (Yellowfin Tuna), Albacora (Longfin Tuna), dan Cakalang (Skipjack Tuna).

Investasi Kapal Motor Tangkap Ikan Tuna memiliki peluang yang besar di Kabupaten Tapanuli Tengah. Keunggulan yang ditawarkan adalah tersedianya fasilitas Tempat Sandar Kapal, Cold Storage, Terminal Kargo dan Bandar Udara untuk mengangkut Fresh Tuna ke negara – negara tujuan seperti Singapura. Negara tujuan ekspor Ikan Tuna yang besar selain Singapura meliputi Jepang dan Amerika Serikat.

Coremap
Di Kabupaten Tapanuli Tengah dilaksanakan Program Rehabilitasi dan pengelolaan Terumbu Karang / Coral Reef Rehabilitation and management Program (COREMAP) yang merupakan program jangka panjang (15 tahun). Tujuan program ini adalah melindungi, merehabilitasi dan memanfaatkan secara lestari terumbu karang Indonesia termasuk di Tapanuli Tengah, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Lokasi kegiatan COREMAP di Tapanuli Tengah yaitu Desa Sitardas dan Jago-jago Kecamatan Badiri, Desa Kinali dan Desa Kedai Gedang di Kecamatan Barus serta Tapian Naulu I dan Mursala di Kecamatan Tapian Nauli. Kegiatan COREMAP tersebut meliputi 2 aspek yaitu penguatan kelembagaan pengelolaan terumbu karang berbasis masyarakat.

Rumput Laut
Agar-agar merupakan salah satu produk olahan Rumput Laut. Budi daya Rumput Laut merupakan salah satu alternatif investasi di bidang kelautan yang dapat dilakukan di Kabupaten Tapanuli Tengah. Ketersediaan lahan yang besar dan semakin besarnya peran ekonomi dari industri Agar-agar di Indonesia.

Budi Daya Ikan
Budi daya Ikan di Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki peluang usaha yang menjanjikan. Keberadaan Balai Benih Ikan (BBI) yang dikelola oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tapanuli Tengah turut mendukung peningkatan produktifitas Budidaya Ikan.

Rumah Tangga Nelayan
Di Kabupaten Tapanuli Tengah, partisipasi kerja wanita dalam sektor perikanan cukup tinggi. Usaha di bidang Perikanan meliputi Perdagangan, Penjemuran Ikan, Pengeringan Ikan dan Perebusan Ikan.

Hasil tangkap Ikan Tuna oleh Kapal Motor Nelayan di Tapanuli Tengah terutama untuk jenis Tuna Mata Besar (Big Eye Tuna), Madidihang (Yellowfin Tuna), Albacora (Longfin Tuna), dan Cakalang (Skipjack Tuna).

Investasi Kapal Motor Tangkap Ikan Tuna memiliki peluang yang besar di Kabupaten Tapanuli Tengah. Keunggulan yang ditawarkan adalah tersedianya fasilitas Tempat Sandar Kapal, Cold Storage, Terminal Kargo dan Bandar Udara untuk mengangkut Fresh Tuna ke negara – negara tujuan seperti Singapura. Negara tujuan ekspor Ikan Tuna yang besar selain Singapura meliputi Jepang dan Amerika Serikat.

Sebagian besar penduduk di Kabupaten Tapanuli Tengah memiliki mata pencarian sebagi nelayan. Berdasarkan data tahun 2006, jumlah rumah tangga nelayan yang menggunakan kapal motor tangkap ikan adalah 410 dan jumlah rumah tangga nelayan yang melakukan usaha di bidang budidaya perikanan yakni 406. Jumlah nelayan di Kabupaten Tapanuli Tengah 9.920 orang.

Produksi perikanan Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2006 adalah 21.303,60 ton. Kapal Motor Tangkap Ikan yang digunakan oleh nelayan di Kabupaten Tapanuli Tengah bervariasi mulai kurang dari 5 GT hingga lebih besar dari 30 GT. Pada tahun 2006, hasil produksi perikanan dari penangkapan di laut adalah 20.331,40 ton sedangkan dari perairan umum di darat adalah 434,10 ton. Dengan besarnya potensi perikanan tangkap di Kawasan Barat Pulau Sumatera terutama ikan kualitas ekspor maka semakin terbuka peluang investasi di sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Tapanuli Tengah.

Potensi Kehutanan dan Perkebunan
Hutan
Hutan yang terdapat di Kabupaten Tapanuli Tengah terdiri atas Hutan Lindung (HL), Hutan Suaka (HS), hutan Produksi (HP), Hutan Produksi Terbatas (HPT), Hutan Konservasi (HK), dan Areal Penggunaan Lain (APL)

Pemkab Tapanuli Tengah selaras dengan program Pemerintah Pusat juga giat melaksanakan reboisasi hutan yaitu dengan melaksanakan Penanaman Pohon.

Komoditas unggulan perkebunan Kabupaten Tapanuli Tengah adalah Karet, Kelapa Sawit, kakao dan Kelapa

Karet
Karet merupakan salah satu komoditas unggulan Kabupaten Tapanuli Tengah. Luas tanaman Karet Rakyat di Tapanuli Tengah pada tahun 2006 adalah 30.580 Ha dengan produksi 16.703,17 ton. Karet (Hevea brasiliensis) merupakan salah satu sub sektor perkebunan yang dikonsumsi sebagai bahan baku industri. Karet memegang peranan sangat penting dalam pembangunan pertanian terutama sebagai penghasil devisa dan penyerap tenaga kerja. Negara tujuan ekspor karet Indonesia adalah RRC, Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa.

Peluang investasi agribisnis Karet Alam di Kabupaten Tapanuli Tengah untuk masa yang akan datang mempunyai prospek yang sangat cerah. Hal ini disebabkan industri polimer pengguna Karet semakin meningkat dan mulai diperkenalkannya ban jenis baru yaitu green tyres yang komposisi penggunaan karet alamnya hampir 2 kali lipat dari ban biasa. Semakin mahalnya harga minyak bumi dan langkanya sumber – sumber minyak bumi sebagai bahan pembuatan Karet Sintetis juga akan mendorong pemakainan Karet alam secara optimal.

Dalam meningkatkan produksi perkebunan Karet, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah melaksanakan upaya penggunaan bibit unggul Karet pada petani, percepatan peremajaan Karet tua, peningkatan efisiensi usaha tani, diversifikasi usaha tani Karet dengan tanaman pangan sebagai tanaman sela, peningkatan efisiensi pemasaran untuk meningkatkan margin harga petani termasuk upaya untuk mendatangkan investor industri pengolahan karet, pengembangan infrastruktur dan kebijakan lainnya yang dapat mendorong penguatan permodalan petani karet di Tapanuli Tengah.

Kelapa Sawit
Kelapa Sawit (Elaesis guineensis Jacq) dan produk turunannya adalah komoditi perkebunan yang mempunyai peranan sangat strategis dalam perekonomian nasional, termasuk di Tapanuli Tengah. Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit merupakan salah satu sumber penghasil Pendapatan Asli Daerah yang besar. Kelapa Sawit merupakan salah satu komoditas unggulan di Tapanuli Tengah. Luas tanaman Kelapa Sawit Tanaman Perkebunan Rakyat di Tapanuli Tengah pada tahun 2006 adalah 2.259 Ha dengan produksi 24.140,98 ton. Untuk tahun mendatang produksi Kelapa Sawit akan mengalami pertumbuhan yang besar karena saat ini masih banyak tanaman Kelapa Sawit yang belum menghasilkan disamping berbagai investasi yang masuk dari Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit.

Investasi di bidang Perkebunan khususnya Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Tapanuli Tengah mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan. Pemerintah kabupaten Tapanuli Tengah dengan serius terus mengupayakan peningkatan produksi Kelapa Sawit di daerah ini.

Negara tujuan ekspor Minyak Kelapa Sawit (CPO) Indonesia umumnya adalah India, Belanda, China, Malaysia, Singapura dan negara- negara lainnya.

Keberadaan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) di Kabupaten Tapanuli Tengah akan menyerap banyak tenaga kerja di daerah dan menaikkan nilai jual buah sawit rakyat sehingga dapat meningkatkan taraf hidup para petani. Beberapa perusahaan perkebunan di Kabupaten Tapanuli Tengah seperti PT. Sinar Gunung Sawit Raya (PMDN), PT. Fajarindah Anindya (PMDN), PT. Cahaya Pelita Andhika (PMDN) dan PT. Nauli Sawit.

Kelapa
Kelapa merupakan salah satu komoditi unggulan Kabupaten Tapanuli Tengah. Pada tahun 2006, luas lahan yang ditanami Kelapa di Tapanuli Tengah adalah 5.361 Ha dan produksinya 4.729,61 ton.

Kakao
Coklat atau Kakao merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Tapanuli Tengah. Pada tahun 2006, luas areal Perkebunan Kakao di Tapanuli Tengah adalah 2.483 Ha dengan produksi 1.445,47 ton, dan masih diusahakan oleh Perkebunan Rakyat.

Peranan Kakao memegang peranan penting bagi perekonomian daerah khususnya dan nasional umumnya. Hal ini dapat dilihat dari informasi yang dikeluarkan oleh ICCQ yaitu ekspor Kakao Indonesia termasuk 3 besar setelah Amerika, Asia dan Oseania. Adapun importir Kakao di dunia meliputi Amerika Serikat, Jepang, Eropa dan lainnya,

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah terus berupaya dalam meningkatkan produksi Kakao melalui penyaluran bibit Kakao kepada Kelompok Tani, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Untuk meningkatkan taraf hidup Petani Kakao di Tapanuli Tengah, kedepan diupayakan untuk meningkatkan penjualan Kakao yang telah difermentasi untuk tujuan ekspor.

Kopi
Kopi merupakan salah satu komoditi yang masih terbatas produksinya di Kabupaten Tapanuli Tengah. Pada tahun 2006, luas tanaman Kopi di Tapanuli Tengah adalah 190,00 Ha dengan produksi 88,01 ton. Penghasil komoditi terbesar Kopi di Kawasan Barat Sumatera Utara adalah Kabupaten Dairi, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, disusul oleh Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Kabupaten mandailing Natal.

Posisi strategis Kabupaten Tapanuli Tengah dapat menjadi pusat koleksi komoditas unggulan Kopi Kawasan Barat Sumatera Utara untuk selanjutnya diproses nantinya di Area Industri Labuan Angin dan untuk diekspor melalui Pelabuhan Kargo Laut Oswald Siahaan yang pada tahun 2008 dimulai pembangunannya.

Produksi Perkebunan Kabupaten Tapanuli Tengah lainnya adalah Kemiri 115,59 ton, Aren 58,18 ton, Tebu 25,62 ton, Kapuk 32,62 ton, Nilam 13,66 ton, Pinang 10,05, Tebu 4,80 ton, Kulit Manis 4,03 ton, Gambir 3,48 ton dan Kemenyan 1,39 ton.

Potensi Pertanian dan Peternakan
Potensi investasi bidang Pertanian di Kabupaten Tapanuli Tengah meliputi tanaman Padi, Palawija, Sayur-sayuran dan Buah-buahan. Adapun potensi Peternakan di Kabupaten Tapanuli Tengah meliputi Kerbau, Kambing, Ayam, Itik, Babi, dan Sapi.

Padi
Pada tahun 2006, luas panen tanaman Padi di Kabupaten Tapanuli Tengah adalah 32.685 Ha yang terdiri atas Padi Sawah 30.540 Ha dan Padi Ladang 2.145 Ha. Produksi tanaman Padi adalah 143.121 ton yang terdiri atas Padi Sawah 136.686 ton dan Padi Ladang 6.435 ton.

Untuk mewujudkan Pertanian dan Peternakan yang modern, efisien, efektif dan berwawasan Agribisnis maka Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah melalui Dinas Pertanian dan Peternakan berupaya untuk meningkatkan taraf hidup para Petani, meningkatkan ketahanan pangan Nasional, meningkatkan kemandirian Petani, memperluas lapangan kerja, dan meningkatkan produksi pertanian yang berdaya saing.

Buah-buahan
Luas panen dan produksi komoditi unggulan Buah-buahan di Kabupaten Tapanuli Tengah pada tahun 2006 adalah :

1. Durian : luas area 1.321,50 Ha dan produksi 32.141,50 ton.
2. Jeruk : luas area 539,28 Ha dan produksi 5.835,70 ton.
3. Mangga : luas area 261,61 Ha dan produksi 2.805,88 ton.
4. Manggis : luas area 192,32 Ha dan produksi 1.562,30 ton.
5. Pisang : luas area 96,96 Ha dan produksi 1.954,59 ton.
6. Duku / Langsat : luas area 110,54 Ha dan produksi 816,20 ton.
7. Rambutan : luas area 248,31 Ha dan produksi 2.689,80 ton.
8. Sawo : luas area 66,69 Ha dan produksi 283,30 ton.
9. Pepaya : luas area 30,55 Ha dan produksi 1.355,30 ton.
10.Alpokat : luas area 1,86 Ha dan produksi 28,20 ton.
11.Jambu Air : luas area 20,51 Ha dan produksi 150,60 ton.

Berbagai bantuan diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah kepada para Petani, Kelompok Tani dan Koperasi , Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam memberdayaan ekonomi masyarakat dan mendorong peningkatan produksi Pertanian di Tapanuli Tengah.

Dalam meningkatkan produksi pertanian dan peternakan di Kabupaten Tapanuli Tengah maka dikembangkan bibit – bibit unggul, menggiatkan pelatihan dan penyuluhan kepada petani, membangun Balai Pertanian, melengkapi peralatan pertanian serta penyediaan pasokan pupuk di Tapanuli Tengah.

Potensi Pertambangan dan Sumber Daya Mineral
Potensi investasi pertambangan di Kabupaten Tapanuli Tengah meliputi Granit, Pasir dan Sirtu (Pasir dan Batu), Kuarsa, Lempung, Tras, Batu Gamping, Batu Apung, Andesit – Basal. Tapanuli Tengah memiliki potensi yang besar untuk bahan galiab golongan “C” sehingga memudahkan dalam pelaksanaan konstruksi bangunan yang memerlukan bahan galian tersebut.

Tapanuli Tengah juga memiliki potensi bahan galian golongan “A” seperti Batubara, Uranium dan Timah Putih yang membutuhkan eksplorasi lebih lanjut untuk dapat menentukan deposit yang sebenarnya dari potensi bahan tambang tersebut.

1. Granit : > 455.726.250 ton tersebar di Kec. Pandan, Kec. Sitahuis.
2. Lempung : ± 31.500.000 ton tersebar di Kec. Pandan, Kec. Sitahuis, Kec. Tapian Nauli, Kec. Kolang, Kec. Sorkam, Kec. Pinangsori
3. Tras : ± 18.900.000 ton tersebar di Kec. Tapian Nauli dan Kec. Kolang
4. Pasir Kuarsa dan Batu Pasir : ± 766.090.000 tersebar di Kec. Pandan, Kec. Tapian Nauli, Kec. Sorkam, Kec. Sitahuis, Kec. Pinangsori
5. Sirtu (Pasir dan Batu) : > 7.938.750 tersebar di Kec. Pandan, Sitahuis, Kec. Tapian Nauli, Kec. Kolang, Kec. Pinangsori, dan lain-lain

Adapun potensi tambang golongan “B” yang teridentifikasi di Kabupaten Tapanuli Tengah meliputi Timbal (Pb), Seng (Zn), Wolfram (W), Niobium (Ni), dan Zat Radioaktif.

Obyek Wisata Kabupaten Tapanuli Tengah
Bukit Anugerah
Kawasan obyek wisata Bukit Anugerah dibangun di Bonan Dolok, Sitahuis. Panorama yang indah dapat disaksikan dari lokasi ini dengan ketinggian 1.500 m diatas permukaan laut. Hamparan pulau – pulau, Kota Pandan dan Kota Sibolga hingga sejauh mata memandang perpaduan Perbukitan, Pantai dan Lautan.

Patung Anugerah dengan tinggi ± 60 m diatas Pedestal Hotel berbentuk Kapal yang memiliki 200 kamar, Ballroom, dengan arsitektur yang unik dirancang oleh Tim Nyoman Nuarte akan menjadi landmark baru di Tapanuli Tengah dalam menumbuhkembangkan kepariwisataan yang sinergi dengan simpul pariwisata di Kawasan Barat Sumatera Utara hingga Bali

Nuansa religius Hotel ini dengan 6 tempat ibadah dari 6 agama di Indonesia akan menjadi daya tarik tersendiri, sebagai simbol harmonisnya masyarakat dan terbinanya kerukunan umat beragama di Kawasan Barat Sumatera Utara

Saat ini Patung Anugerah sedang dikerjakan di workshop PT. Siluet Nyoman Nuarte, Bandung. Untuk tahap awal Patung Anugerah akan diletakkan di Bukit Anugerah Expo dan ditempatkan di atas Pedestal Hotel berbentuk Kapal setelah Hotel tersebut selesai dibangun

Pulau Mursala
Pulau Mursala terletak pada 1,7º LU dan 98,5º BT dan termasuk wilayah Kecamatan Tapian Nauli Kabupaten Tapanuli Tengah. Luas Pulau Mursala ± 8.000 Ha, merupakan daerah perbukitan yang indah. Terdapat beberapa aliran sungai berbatu dengan aliran cukup deras yang mengalir membelah Pulau Mursala. Perairan Pulau Mursala dijadikan konservasi terumbu karang sedangkan Pulau Mursala berpeluang untuk dijadikan tempat wisata berburu dan resort. Jarak tempuh ke Pulau mursala dari Kota Pandan maupun Kota Sibolga dengan Speed Boat sekitar 60 menit

Beberapa gugus pulau – pulau kecil disekitar Pulau Mursala seperti Pulau Silabu-labu Nagodang, Pulau Kalimantung Namenek, Pulau Jambe, dan Pulau Puti memiliki kekhasan tersendiri yang menambah keindahan wisata bahari Pulau Mursala

Pantai Indah Pandan
Panorama Pantai Indah Pandan terdapat di Kecamatan Pandan dengan Hotel dan Restoran

Pantai Indah Kalangan
Hamparan Pohon Pinus dan Cottage sekitar Pantai Indah Kalangan di Pandan. Berbagai even olah raga dilaksanakan di Pantai Indah Kalangan seperti Lomba Renang dan Motorcross serta berbagai acara hiburan rakyat

Panorama Pantai Nan Indah
Obyek wisata bahari Tapanuli Tengah yang dapat dinikmati di sepanjang pesisir Barat Kabupaten Tapanuli Tengah seperti Pantai Indah Binasi di Kecamatan Sorkam Barat, Pantai Indah Muara Kolang di Kecamatan Kolang, Pantai Indah Kedai Gedang di Kecamatan Barus, Pantai Indah Sitiris-tiris di Kecamatan Andam Dewi dan Pantai Indah Pasar Batu Gerigis di Kecamatan Barus serta hamparan pulau – pulau kecil yang indah seperti Pulau Karang dengan Pantai Pasir Putih di Kecamatan Andam Dewi

Obyek Wisata Sejarah
Obyek wisata bersejarah dapat dijumpai di Kecamatan Barus seperti Makam Mahligai dan Makam Papan Tinggi. Barus adalah tempat pertama kali masuknya agama Islam dan Kristen di Indonesia

Kebudayaan
Penduduk Kabupaten Tapanuli Tengah adalah multi etnik, dengan berbagai budaya etnis yang berbaur dalam harmoni kerukunan dan toleransi. Budaya Pesisir, Batak, Jawa, dan dari berbagai suku lainnya dapat terbina di daerah sehingga menambah kaya budaya lokal dan dapat mendukung terciptanya iklim investasi yang kondusif.


Sumber : http://www.tapteng.go.id
http://wisatadanbudaya.blogspot.com/2010/11/kabupaten-tapanuli-tengah-sumatera.html
Peta : http://2.bp.blogspot.com

No comments:

Post a Comment