WASPADA ONLINE PAHAE – Pemkab
Tapanuli Utara (Taput) akan menginventarisasi dan memugar benda-benda
peninggalan agama Hindu di kawasan Pahae, tepatnya di Dusun Hopong, Desa
Dolok Sanggul, Kecamatan Simangumban.
Bupati Taput Torang
Lumbantobing (Toluto) mengatakan, saat ini mereka sedang mengupayakan
penginventarisasian benda-benda kuno bersejarah tersebut. Sebab,
bendabenda kuno berupa patung dan beberapa situs batu seperti gua
merupakan aset sejarah bangsa yang harus dijaga. ”Sejauh ini,kami belum
dapat menembus langsung hingga ke kawasan Dusun Hopong. Namun, Dinas
Pariwisata berencana menginventarisasi terlebih dahulu.
Jika
memungkinkan untuk dipugar, maka akan kami pugar,” katanya di
Simangumbang, kemarin. Toluto meminta masyarakat di kawasan Dusun Hopong
untuk menjaga, merawat, dan melestarikan benda-benda bersejarah itu
beserta kawasan di sekitarnya. Dusun Hopong merupakan situs sejarah yang
menjadi bukti adanya kehidupan di kawasan tersebut sejak zaman Hindu
kuno.
”Benda-benda dan situs bersejarah itu membuktikan bahwa
sejak dulu di kawasan Tapanuli sudah ada tertata kehidupan yang sangat
baik. Ini salah satu kekayaan kita. Karena itu, masyarakat harus turut
menjaganya,”tuturnya. Camat Simangumban B Nainggolan mengatakan,
berdasarkan hasil tinjauannya terakhir ke kawasan Dusun Hopong, masih
tersisa beberapa peninggalan Hindu yang sangat berharga, berupa patung.
Namun,dia
tidak bisa memastikan jumlah benda-benda bersejarah yang tersisa karena
sudah banyak yang rusak dan sebagian juga hilang. ”Kalau yang kami
lihat dari tinjauan terakhir, ada lebih dari sepuluh patung yang utuh.
Ada juga yang disimpan atau disembunyikan warga. Kami sudah meminta
kepada warga agar barang-barang bersejarah yang disimpan dicatat dan
nantinya dikembalikan agar disatukan kembali,”paparnya.
Sementara
itu, Budayawan Batak Toba Thompson HS mengatakan, situs di Dusun Hopong
tersebut dimungkinkan peninggalan Hindu kuno. Sebab, pergeseran
masyarakat Hindu dulunya juga terjadi dari kawasan Tapanuli Selatan
(Tapsel) hingga ke arah Simalungun. Namun, untuk kepastiannya, harus
dilakukan riset yang melibatkan antropolog dan para ahli purbatua.
Apalagi,
keberadaan peninggalan benda bersejarah tersebut selama ini masih
terkesan sebatas cerita yang tidak pernah diteliti hingga tuntas.
”Bahkan, sejak masih SMA dulu, saya sudah pernah mendengar tentang benda
bersejarah tersebut dari guru antropolog saya dan disebutkan bahwa di
sana juga ada gua.Namun, sampai saat ini belum dilakukan penelitian
terhadap bendabenda dan gua,”katanya.
Editor: PRAWIRA SETIABUDI
(dat01/antara)
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=194026:-situs-hindu-di-pahae-akan-diinventarisasi-&catid=15:sumut&Itemid=28
|
No comments:
Post a Comment