Wednesday, June 20, 2012

BERKUNJUNG KE MAKAM TUA RAJA SIDABUTAR


BERKUNJUNG KE MAKAM TUA RAJA SIDABUTAR


Saat berkunjung ke Pulau Samosir khususnya Tomok, paling tidak ada tiga objek wisata di Tomok yang wajib dikunjungi antara lain Museum Batak, Makam Raja Sidabutar, dan Patung Sigale-Gale. Menariknya, semua objek ini berada pada komplek yang saling berdekatan. Setelah melihat koleksi yang ada di Museum Batak yang berada di area paling dalam alias paling ujung, saya berjalan ke arah luar melanjutkan acara keliling-keliling pagi hari ke Makam Raja Sidabutar. Sepanjang jalan di kanan-kiri akan banyak sekali toko-toko yang menjual souvenir khas Batak. Kalau Anda berminat silahkan membeli souvenir tersebut. Kalaupun nggak minat, pedagang-pedagang disini katanya cukup agresif dalam menawarkan barang dagangannya sehingga agak sedikit memaksa Anda untuk membelinya. Saya keliling objek-objek ini pada pagi hari, lebih tepatnya kepagian. Belum banya toko-toko souvenir yang buka. Malah bisa dihitung dengan jari toko yang sudah buka. Sehingga saya nggak bisa merasakan sendiri gimana nikmatnya dikejar-kejar penjual souvenir. :D

Makam Tua Raja Sidabutar sendiri berada di tengah di antara objek-objek lainnya. Pintu gerbangnya khas sekali mencerminkan budaya batak. Banyak ukiran ornamen-ornamen yang serupa dengan ornamen di Museum Batak. Simbol cicak dengan empat buah payudara juga masih ada loh. Bahkan dengan ukuran yang jauh lebih besar berada di tiang pintu gerbang sebelah kanan dan kiri. Sementara itu di bawah cicak terdapat ornamen mirip seperti manusia dalam posisi jongkok dengan kedua tangan seolah-olah sedang memegang lutut. Kurang tahu juga sih maksudnya apa. Warna merah, putih, dan hitam juga masih sangat mendominasi disini.

makam raja sidabutar

makam raja sidabutar

Sebenarnya untuk masuk ke Makam Raja Sidabutar ini diwajibkan menggunakan kain ulos. Anda tidak perlu membawa sendiri kainnya karena kain sudah disediakan oleh keturunan Raja Sidabutar dan gratis. Antara kain untuk pria dan wanita juga dibedakan loh. Penggunaan kain ulos ini tidak ada hubungannya dengan hal-hal yang mistis atau apapun itu. Hanya sebagai simbol kesopanan saja. Tapi… Karena saya berkunjungnya kepagian, jadi yang jaga juga belum datang. Otomatis kain ulosnya juga belum ada. Dengan terpaksa nyelonong masuk tanpa menggunakan kain ulos. Mudah-mudahan dimaafkan kelancangan saya ini. Hehe..

Raja Sidabutar konon merupakan orang pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Samosir. Makamnya yang berada di Tomok ini sudah berusia ratusan tahun. Uniknya makamnya terbuat dari batu utuh tanpa sambungan yang dipahat kemudian menjadi sebuah peti batu. Jenazahnya lalu dimasukkan ke dalam peti batu tersebut. Namun peti batu ini tidak dikuburkan, melainkan berada di permukaan tanah. Pada peti batu terdapat pahatan wajah sang raja yang menurut saya menyerupai sphinx di Mesir.

makam raja sidabutar

Pada komplek makam ini terdapat makam tiga raja beserta beberapa kerabatnya. Raja pertama dan raja kedua belum memeluk agama, tapi menganut kepercayaan yang disebut Parmalim. Sementara itu raja ketiga yang bernama Solompoan Sidabutar sudah menganut agama Kristen setelah kedatangan Nomensen, seorang misionaris asal Jerman. Terbukti dengan ornamen salib yang menghiasi makam raja ketiga ini. Selebihnya makam-makam lain yang ada di komplek ini adalah makam dari kerabat-kerabat Raja Sidabutar.

Hampir semua objek wisata di Tomok tidak dipungut biaya tiket masuk, termasuk komplek Makam Raja Sidabutar ini. Biasanya di tempat-tempat tersebut terdapat sebuah kotak amal. Anda bisa memasukkan uang di kotak amal tersebut. Terserah berapa, yang penting ikhlas. Mari kita lanjutkan untuk melihat patung menari Sigale-Gale.


Sumber:


MAKAM RAJA SIDABUTAR BANYAK DIKUNJUNGI WISATAWAN LUAR NEGERI
TOMOK (suarakawan.com) – Sekilas makam Raja Sidabutar hanya makam biasa. Tidak ada nilai lebih yang bisa ditonjolkan pada makam ini. Selain kondisi makam yang dibiarkan alami, lokasi makam Raja Sidabutar berada di dekat pemukiman penduduk. Namun, makam raja Sidabutar diam-diam banyak dikunjungi wisatawan lokal dan luar negeri. Setiap hari, wisatawan yang mengunjungi makam ini mencapai 500 hingga 1.000 orang.
Bukan cuma sekedar berziarah. Ada pula pengunjung yang meyakini bila makam Raja Sidabutar punya tuah. Umumnya, yang “mengkeramatkan” makam Raja Sidabutar adalah orang Jawa yang punya kepercayaan kuat terhadap para raja-raja terdahulu. Sedangkan wisatawan manca negara benar-benar murni melihat makam raja yang punya sejarah kerajaan besar di Sumatera Utara ini.
“Orang Jawa khan banyak yang percaya dengan hal-hal ghaib seperti itu. Beda dengan turis asing,” ucap Karmiden, penjaga makam Raja Sidabutar.
Yang namanya kepercayaan, biasanya mereka yakin ziarah yang dilakukan bisa membawa berkah. Cara yang mereka tempuh beraneka ragam. Ada yang melalui berdoa agar pekerjaan, usaha dan rejekinya berjalan lancar, cepat mendapat jodoh dan nasibnya berubah. Ada pula yang membawa barang-barang antik seperti keris, untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
“Pernah ada orang Jawa datang kesini membawa keris. Lalu keris itu ditaruh di makam Raja Sidabutar. Esok harinya, keris itu diambil pemiliknya dan dibawa pulang,” tuturnya.
Makam Raja Sidabutar berada di Kampung Tomok, pulau Samosir. Di makam ini terdapat makam keluarga dan tentara kepercayaannya. Dekat pintu masuk terdapat dua makam yaitu makam Raja Soribuntu Sidabutar dan Raja Naibatu. Keduanya adalah cucu pertama dan kedua Raja Sidabutar.
Untuk memasuki area makam Raja Sidabutar, setiap pengunjung diharuskan menggunakan selendang (Ulos). Selendang ini sudah disiapkan oleh penjaga makam, tepat di pintu masuk makam. Ketentuan ini sudah berlaku sejak Raja Sidabutar wafat tahun 1544 silam.
Pernah suatu ketika ada pengunjung yang masuk ke area makam tidak memakai Ulos. Malam harinya, pengunjung itu mimpi didatangi Raja Sidabutar. Sang Raja mengingatkan agar kembali ke makam dan memakai Ulos.
“Memakai selendang atau Ulos itu sudah menjadi keharusan. Pantangannya bila tak memakai Ulos, akan mimpi Raja Sidabutar. Pantangan lainnya, jangan mengucapkan kata-kata kotor,” ucap Karmiden yang mengaku keturunan generasi ke 16 Raja Sidabutar. (Bng/era)
Keterangan foto: Makam Raja Soribuntu Sidabutar dan Raja Naibatu yang merupakan cucu pertama dan kedua Raja Sidabutar. (Bng)


Sumber:
http://suarakawan.com/2012/04/22/makam-raja-sidabutar-banyak-dikunjungi-wisatawan-luar-negeri/

No comments:

Post a Comment