Aek Sipitu Dai
Aek Sipitu Dai merupakan salah satu obyek wisata di daerah Pulau Samosir yang terletak di Boho, Limbong.
Aek sipitu dai adalah tujuh buah pancuran yang masing-masingnya memiliki rasa yang berbeda-beda. Air yang mengalir di pancuran ini berasal dari 7 buah mata air yang bergabung didalam satu tempat labuan (bak panjang) namun ketika dialirkan ke tujuh pancuran rasanya dapat kembali terpisah.
Setiap air memiliki nama dan manfaatnya masing-masing, antara lain:
1. Aek ni Posoposo (Air Bayi ) yaitu tempat mandi bayi yang masih belum ada giginya
2. Aek ni sibaso yaitu tempat mandi para ibu yang telah tua, yaitu yang tidak melahirkan lagi
3. Aek ni ina-ina yaitu tempat mandi para ibu yang masih dapat melahirkan
4. Aek ni namarbaju yaitu tempat mandi gadis-gadis
5. Aek ni pangulu yaitu tempat mandi para raja-raja
6. Aek ni doli yaitu tempat mandi para lelaki
7. Aek Hela yaitu tempat mandi para menantu laki-laki yaitu semua marga yang mengawini putri marga Limbong.
Sumber:
http://sahabattpm.blogspot.com/2011/06/aek-sipitu-dai.html
__________________________________________________________
Jalan
Objek Wisata Aek Sipitu Dai Butuh Perbaikan
MedanBisnis
– Samosir. Pemerintah Kabupaten Samosir diharapkan memberi perhatian pada jalan
menuju objek wisata Aek Sipitu Dai (air tujuh rasa). Kondisi jalan sangat
memprihatinkan dan rentan kecelakaan lalulintas.
Sehingga
bukan hanya turis mancanegara maupun lokal yang enggan datang lagi untuk
berkunjung, bahkan Pomparan Guru Tatea Bulan dari perantauan yang berniat
berwisata dan ziarah, banyak yang terpaksa membatalkannya.
Hal itu diungkapkan seorang pengunjung yang juga Ketua Aliansi Jurnalis Humbang Hasundutan, Poltak Limbong, di Pangururan, Senin kemarin.
Poltak juga menyampaikan rasa herannya bagaimana objek wisata yang banyak diminati oleh berbagai kalangan itu, namun infrastruktur jalannya sangat memprihatinkan.
Warga objek wisata Sipitu Dai menjelaskan, beberapa keluarga yang pernah berkunjung ke objek wisata Aek Sipitu Dai selalu menyampaikan keluhannya. Bahkan dengan kesal berkata tidak akan mau lagi datang, karena rendahnya kwalitas jalan ke daerah tersebut. "Mobil pun menjadi rusak," ujar Poltak menirukan ucapan warga.
Aek Sipitu Dai sudah cukup dikenal karena dipercaya khasiatnya dapat dipakai sebagai obat, terutama untuk penyakit yang diakibatkan oleh ilmu-ilmu mistik. (tumpal sijabat)
Hal itu diungkapkan seorang pengunjung yang juga Ketua Aliansi Jurnalis Humbang Hasundutan, Poltak Limbong, di Pangururan, Senin kemarin.
Poltak juga menyampaikan rasa herannya bagaimana objek wisata yang banyak diminati oleh berbagai kalangan itu, namun infrastruktur jalannya sangat memprihatinkan.
Warga objek wisata Sipitu Dai menjelaskan, beberapa keluarga yang pernah berkunjung ke objek wisata Aek Sipitu Dai selalu menyampaikan keluhannya. Bahkan dengan kesal berkata tidak akan mau lagi datang, karena rendahnya kwalitas jalan ke daerah tersebut. "Mobil pun menjadi rusak," ujar Poltak menirukan ucapan warga.
Aek Sipitu Dai sudah cukup dikenal karena dipercaya khasiatnya dapat dipakai sebagai obat, terutama untuk penyakit yang diakibatkan oleh ilmu-ilmu mistik. (tumpal sijabat)
Sumber:
No comments:
Post a Comment