PELLENG MAKANAN RITUAL PAKPAK
Oleh: Edward Simanungkalit
Pada
masa lampau, Pelleng merupakan makanan bagi mereka yang hendak
berangkat berperang. Sebelum berangkat ke medan perang, maka mereka
menyantap Pelleng sebagai makanan yang berfungsi untuk membangkitkan
semangat dan keberanian. Pelleng berbentuk nasi kuning (pakai kunyit),
pedas, dan agak lembek (seperti bubur, tapi bukan bubur). Biasanya
Pelleng disajikan bersama ayam panggang atau ayam gulai ditambah lagi
cabe rawit atau cabe merah (Si Ncina Mbara). Pada masa sekarang,
Pelleng merupakan makanan yang dihidangkan dalam acara khusus seperti
hajatan, syukuran, mau berangkat merantau, menyambut tamu, mau ujian,
dan lain-lain.
http://sopopanisioan.blogspot.com
Pelleng
bagi masyarakat Pakpak ada dua jenis, yaitu pelleng khas Simsim,
Kelasen dan Boang serta pelleng khas Keppas dan Pegagan. Fungsi dan
maknanya sama, yang membedakan hanya pengolahannya. Berikut ini bahan
dan cara pengolahan dalam memasak pelleng khas Simsim sebagaimana
dikemukakan oleh Mediawati Solin (2011:1-2) berikut ini:
Bahan-bahan:
1. Beras 1.5 kg
2. Ayam Kampung 1.5 kg
3.
Bumbu: kunyit, jahe, kemiri, bawang merah, bawang putih, cabai, asam
cikala, daun salam, serai, kelapa 2 buah, garam dan air secukupnya.
Cara Pengolahan:
Beras
ditanak seperti biasa dengan jumlah air untuk menanak lebih banyak
agar nasi lebih lunak. Pada saat akan menanak nasinya dicampurkan
sedikit dengan kunyit yang telah dihaluskan agar warna kuning pada nasi
tersebut merata nantinya.
http://sopopanisioan.blogspot.com
Sementara
itu bumbu lain dimasak untuk dicampur nantinya dengan nasi lunak yang
telah ditanak. Bumbu tersebut terdiri dari air hasil perahan asam cikala
yang sudah dihaluskan, cabai, kunyit, jahe, bawang merah dan bawang
putih yang telah dihaluskan, serai dan daun salam. Semua bumbu ini
ditumis beserta air asam cikala, kemudian diberi garam secukupnya.
Setelah tumisan dan air cikala matang, maka kemudian dicampur dengan
nasi yang telah ditanak tadi lalu ditumbuk sampai halus hingga semua
bumbunya bercampur secara merata. Setelah itu barulah dapat disebut
Pelleng.
Ayam
kampung dimasak gulai. Sajian Pelleng harus dilengkapi dengan
menyertakan tektek (tktk). Tektek itu terdiri dari ceker ayam dan sayap
dari ayam kampung yang telah digulai dan kemudian digoreng lalu dibumbui
dengan cabai, kunyit, jahe, dan kelapa serta diberi garam secukupnya.
Selanjutnya
pelleng yang sudah masak berupa campuran nasi lunak dengan bumbu dan
air asam cikala dibentuk dalam piring dengan bentuk bulat mirip nasi
tumpeng. Kemudian di atas bulatan tersebut diletakkan Tektek yang akan
dimakan bersamaan dengan Pelleng. Akhirnya, Pelleng pun siap dinikmati
bersama gulai ayam kampung tadi (http://mediawatisolin.blogspot.com).
Sebagaimana
telah disinggung sebelumnya, Pelleng bukan lagi disantap saat mau
berperang, tetapi berkembang kepada acara-acara lain. Sebutan pada
makanan ini biasa disebut dengan ungkapan Pelleng Si Ncina Mbara. Dalam
konteks masa sekarang inilah Sariaman Sinamo mengabadikannya dengan
menciptakan sebuah lagu berjudul “PELLENG NCINA MBARA” berikut ini:
Kupeberkat ngo ko Lepa mi pengeranton
i
Kulepaskan engkau pergi ke tanah perantauanmu anakku
Asa tulusi mo nggeluhmu i segennep ari i
Biarlah engkau mencari kehidupanmu sehari-hari
Kini ndorta ngo makin sa Ko laus mi ladang deba
Rasanya terlalu cepat engkau pergi ke tanah yang jauh di sana
Enget kami pertuamu Sitading i kuta en
Ingatlah kami orangtuamu yang engkau tinggalkan di kampung ini
Pulung mo kita Sempanganen alepa Mangan pelleng Si ncina mbara
Berkumpullah kita makan bersama anakku makan pelleng yang pedas membara
Rebbak mersodip Mendahi Tuhan i I perbincar mata ni ari i
Bersama berdoa memohon kepada Tuhan di saat fajar menyingsing
Imo tanda perberkatmu
Itulah tanda keberangkatanmu
Asa burjuken alepa ha ...
Agar engkau baik-baik anakku tersayang
Langkah ken mo lepa Dalani hanjar-anjar
Langkahkanlah kakimu anakku berjalanlah perlahan
Karina angan-anganta Merbua janah merandal
Semua impian kita kiranya dapat tercapai
Bage mo ate rezeki Bage mo tennah mo sodip
Begitulah rezeki
permintaan hati, Begitulah nasihatlah doa
Enget kami pertuamu Sitading i kuta en
Ingatlah kami orangtuamu yang engkau tinggalkan di kampung ini
http://sopopanisioan.blogspot.com
Demikianlah
makanan ritual Pakpak yang disebut Pelleng Si Ncina Mbara. Bila
berkunjung ke Tanah Pakpak jangan lupa dengan makanan yang satu ini. ***
http://sopopanisioan.blogspot.com
Sidikalang, 01 Maret 2013
http://sopopanisioan.blogspot.com
Sidikalang, 01 Maret 2013
No comments:
Post a Comment