Thursday, April 10, 2014

PELLENG MAKANAN RITUAL PAKPAK

PELLENG MAKANAN RITUAL PAKPAK
Oleh: Edward Simanungkalit




Pada masa lampau, Pelleng merupakan makanan bagi mereka yang hendak berangkat berperang. Sebelum berangkat ke medan perang, maka mereka menyantap Pelleng sebagai makanan yang berfungsi untuk membangkitkan semangat dan keberanian. Pelleng berbentuk nasi kuning (pakai kunyit), pedas, dan agak lembek (seperti bubur, tapi bukan bubur). Biasanya Pelleng disajikan bersama ayam panggang atau ayam gulai ditambah lagi cabe rawit atau cabe merah (Si Ncina Mbara).  Pada masa sekarang, Pelleng merupakan makanan yang dihidangkan dalam acara khusus seperti hajatan, syukuran, mau berangkat merantau, menyambut tamu, mau ujian, dan lain-lain. 
http://sopopanisioan.blogspot.com
Pelleng bagi masyarakat Pakpak ada dua jenis, yaitu pelleng khas Simsim, Kelasen dan Boang serta pelleng khas Keppas dan Pegagan. Fungsi dan maknanya sama, yang membedakan hanya pengolahannya. Berikut ini bahan dan cara pengolahan dalam memasak pelleng khas Simsim sebagaimana dikemukakan oleh Mediawati Solin (2011:1-2) berikut ini:

Bahan-bahan:
1. Beras 1.5 kg
2. Ayam Kampung 1.5 kg
3. Bumbu: kunyit, jahe, kemiri, bawang merah, bawang putih, cabai, asam cikala, daun salam, serai, kelapa 2 buah, garam dan air secukupnya.

Cara Pengolahan:
Beras ditanak seperti biasa dengan  jumlah air untuk menanak lebih banyak  agar nasi lebih lunak. Pada saat akan menanak nasinya dicampurkan sedikit dengan kunyit yang telah dihaluskan agar warna kuning pada nasi tersebut merata nantinya. 
http://sopopanisioan.blogspot.com
Sementara itu bumbu lain dimasak  untuk dicampur nantinya dengan nasi lunak yang telah ditanak. Bumbu tersebut terdiri dari air hasil perahan asam cikala yang sudah dihaluskan, cabai, kunyit, jahe, bawang merah dan bawang putih yang telah dihaluskan, serai dan daun salam. Semua bumbu ini ditumis beserta air asam cikala, kemudian diberi garam secukupnya. Setelah tumisan dan air cikala matang, maka kemudian dicampur dengan nasi yang telah ditanak tadi lalu ditumbuk sampai halus hingga semua bumbunya bercampur secara merata. Setelah itu barulah dapat disebut Pelleng. 

Ayam kampung dimasak gulai. Sajian Pelleng harus dilengkapi dengan menyertakan tektek (tktk). Tektek itu terdiri dari ceker ayam dan sayap dari ayam kampung yang telah digulai dan kemudian digoreng lalu dibumbui dengan cabai, kunyit, jahe, dan kelapa  serta diberi garam secukupnya. 

Selanjutnya pelleng yang sudah masak berupa campuran nasi lunak dengan bumbu dan air asam cikala dibentuk dalam piring dengan bentuk bulat mirip nasi tumpeng. Kemudian di atas bulatan tersebut diletakkan Tektek yang akan dimakan bersamaan dengan Pelleng. Akhirnya, Pelleng pun siap dinikmati bersama gulai ayam kampung tadi (http://mediawatisolin.blogspot.com).
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, Pelleng bukan lagi disantap saat mau berperang, tetapi berkembang kepada acara-acara lain. Sebutan pada makanan ini biasa disebut dengan ungkapan Pelleng Si Ncina Mbara. Dalam konteks masa sekarang inilah Sariaman Sinamo mengabadikannya dengan menciptakan sebuah lagu berjudul “PELLENG NCINA MBARA” berikut ini:

Kupeberkat ngo ko Lepa mi pengeranton i
Kulepaskan engkau pergi ke tanah perantauanmu anakku
Asa tulusi mo nggeluhmu i segennep ari i
Biarlah engkau mencari kehidupanmu sehari-hari
Kini ndorta ngo makin sa Ko laus mi ladang deba
Rasanya terlalu cepat engkau pergi ke tanah yang jauh di sana
Enget kami pertuamu Sitading i kuta en
Ingatlah kami orangtuamu yang engkau tinggalkan di kampung ini

Pulung mo kita Sempanganen alepa Mangan pelleng Si ncina mbara
Berkumpullah kita makan bersama anakku makan pelleng yang pedas membara
Rebbak mersodip Mendahi Tuhan i I perbincar mata ni ari i
Bersama berdoa memohon kepada Tuhan di saat fajar menyingsing
Imo tanda perberkatmu 
Itulah tanda keberangkatanmu
Asa burjuken alepa ha ...
Agar engkau baik-baik anakku tersayang

Langkah ken mo lepa Dalani hanjar-anjar
Langkahkanlah kakimu anakku berjalanlah perlahan
Karina angan-anganta Merbua janah merandal
Semua impian kita kiranya dapat tercapai
Bage mo ate rezeki Bage mo tennah mo sodip
Begitulah rezeki permintaan hati, Begitulah nasihatlah doa
Enget kami pertuamu Sitading i kuta en
Ingatlah kami orangtuamu yang engkau tinggalkan di kampung ini 
http://sopopanisioan.blogspot.com
Demikianlah makanan ritual Pakpak yang disebut Pelleng Si Ncina Mbara. Bila berkunjung ke Tanah Pakpak jangan lupa dengan makanan yang satu ini. ***

http://sopopanisioan.blogspot.com                                                                                                                      


Sidikalang, 01 Maret 2013








No comments:

Post a Comment