" EKSPEDISI SIMALUNGUN II "
HUTA SILOU BUTTU 15-16 NOVEMBER 2014
Catatan Sebuah Perjalanan
Mengungkap Jejak GAJAH PUTIH dan legenda kebesaran SILOU
Komunitas Jejak Simaloengoen.
memulai jalur ekspedisi pagi itu
15 November 2014
MENEMUKAN SITUS GUNDABA SILOU BONA
Deru Sepeda motor memecah keheningan tebing tebing kokoh yang terkenal dengan benteng silou yang melegenda. Dari kejauhan terlihat barisan bukit yang konon sangat terkenal dengan sebutan BUTTU PARHAPURAN, BUTTU PANDODINGAN,BUTTU PANJOMURAN,BUTTU PARTONUNAN. Semua nama ini diberikan untuk sebuah penghormatan akan apa yang pernah berlangsung pada lingkaran bukit yang saling melingkupi pada masa kejayaan silou. Perjalanan memang sangat mengesankan apalagi didukung oleh cuaca yang sangat bersahabat. Pukul 10:45 wib kami sampai pada satu tempat yang yang menurut sumber informasi adalah tempat bersemayamnya sebuah gundaba. Silou Bona, ya... itulah nama tempat itu. Sebelum memasuki areal situs terlebih dahulu kami melewati daerah makam tua yang telah menjadi rimbunan hutan. Perasaan bergidik saat harus masuk kedalam hutan untuk menyaksikan makam tua yang menurut informan ukuran makam tidak lazim seperti ukuran makam sekarang ini. Makam makam berukuran panjang masih terlihat diantara rimbunnya dedaunan dan lebatnya hutan. Setelah itu team melanjutkan ke lokasi situs gundaba. Tiba dilokasi team harus mencari di mana lokasi GUNDABA tersebut karena sudah tertutupi oleh rimbunnya semak belukar. Kami harus bekerja untuk menemukannya, parang hutan machete yang ada pada tangan kami terus berkelebat merambah rimbunnya semak. Namun hal baik masih melingkupi kami, adalah team leader Franswell Fabo Sumbayak yang pertama sekali menemukan lokasi GUNDABA tersebut. Tersembunyi diantara rimbunnya semak yang telah menggunung. Perasaan gembira ketika menemukan situs yang tidak terawat dan terlupakan tersebut. Team beramai ramai merekonstruksi kembali posisi tempat situs berada. Ya...... dia ditemukan. Sebuah makam tua berbentuk GUNDABA ( Sarkopagus ). Kami menganalisa bahwa gundaba tersebut berbentuk kotak yang tertanam yang panjangnya kira kira, tinggi 120 cm , panjang 100 cm dan lebar 80 cm. Modelnya mirip dengan sketsa yang dibuat tuan GL Tiechelman untuk gundaba silou buttu yang melegenda. Gundaba bertutup model rumah adat yang merupakan kosmologi alam . Ujung halipkip bergambar model kepala kuda. Dan diatasnya duduk model dalam bentuk manusia yang seakan akan menunggang tutup dari gundaba tersebut.
( J Tideman juga menggambarkan model bentuk gundaba di silou pada halaman 71 buku Simelloengoen ) tertulis "
"midden daarin ziet men een halve meter hoog steenen grafmonument, een ruiter te paard of op een ander soort rijdier"
terjemahannya :
pada bagian tengah saya melihatnya setengah meter kubur batu yang tinggi , ( modelnya seperti pengendara kuda atau pada berbagai jenis binatang ?)
menurut catatan diatas Tideman hanya menduga bentuk dari sarkopagus tersebut. Namun bentuk secara pasti dia belum jelas. Apakah Sarkopagus dengan model tutup manusia berpenunggang kuda atau hewan lainnya.
Bentuk hampir mirip dengan model WARUGA di Minahasa.
Setelah membersihkannya, Team meletakkan jejak derajat lokasi dengan GPS pada lokasi untuk penandaan pada peta agar situs tersebut masuk dalam pemetaan dan dapat dilihat khalayak ramai mengenai lokasi dan posisi. Team menamai situs tersebut dengan nama " GUNDABA SILOU BONA "
No comments:
Post a Comment