Friday, March 23, 2012

Modernisasi Gempur Sendi Kebesaran Gondang Batak

Modernisasi Gempur Sendi Kebesaran Gondang Batak

BALIGE, SUMUT ( Berita ) : Modernisasi telah menggempur sendi kebesaran “gondang Batak”. “Kita hanya bisa melihat alat kesenian itu dimainkan dengan versi modern. Repertoar yang asli sudah jarang dimunculkan,” ujar Monang Naipospos, budayawan Batak dari Tobasa, Selasa [17/08].

Ia menuturkan, gondang merupakan salah satu karya seni musik yang sangat kaya dan menjadi kekaguman bagi dunia. “Repertoarnya beragam, memenuhi segala kebutuhan seni, untuk berbagai kegiatan, seperti upacara keagamaan, adat dan hiburan,”jelasnya.
Pargonsi (pemainnya), kata Monang, tidak lagi mementingkan penguasaan ragam gondang. Sebab, umumnya masyarakat lebih menginginkan irama modern. Misalnya, nyanyian dan musik dangdut.
Monang, yang juga Ketua Badan kehormatan DPRD Tobasa ini menyebutkan, saat ini para seniman tua sudah jarang memunculkan ragam gondang, karena ketidakmampuan masyarakat mengenalinya.
Ia mengungkapkan, saat pendokumentasian gondang dimulai, sebagian nama yang masih diingat makna dan judulnya dikaji. “Walau agak sulit, akhirnya dapat direka pengertiannya. Awal terciptanya, dimainkan, diminta dan diaplikasikan pada saat manortor, “imbuhnya.
“Setelah maraknya musik eropa mengiringi tortor pada pesta adat batak, pakem pun menjadi hilang. Pemahaman gondang yang sebenarnya tidak lagi berkembang. Bahkan, sebaliknya yang terjadi, “terang Monang.
Ia menyatakan, hingga kini, gondang Batak dituding sebagai ensambel untuk pemujaan berhala. Alat untuk memanggil roh orang meninggal. Panortor sering kesurupan.
Pada zaman Belanda, lanjut Monang, atas rekomendasi ‘mission’, gondang dilarang. Kemudian diberi kelonggaran untuk pesta adat dengan perizinan yang ketat. Penerapan izin ini sempat berlangsung lama hingga masuknya musik barat.
Ditambahkannya, musik barat untuk pesta adat tidak perlu mendapatkan izin. “Pada zaman kemerdekaan, gondang Batak justru tersudut karena melanjutkan perlakuan izin dalam kurun waktu lama, “tandas Monang. (ant)
Sumber:
http://hileud.com/modernisasi-gempur-sendi-kebesaran-gondang-batak.html

No comments:

Post a Comment